Moody's naikkan peringkat utang RI, Menkeu Sri enggan berpuas diri
Merdeka.com - Lembaga pemeringkat Moody's telah menaikkan peringkat surat utang Indonesia dari stabil menjadi positif. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan rating Baa3 atau investment grade pada Februari 2017.
Menteri keuangan Sri Mulyani mengatakan peningkatan outlook Moody's ini harus dijadikan acuan untuk melihat kinerja sektor keuangan yang masih membutuhkan perbaikan. Hal itu juga penting untuk melakukan pendalaman terhadap kepercayaan masyarakat.
"Kalau ada rating itu kan, kita perlu tahu apa saja yang jadi indikator penilaiannya. Apa saja yang jadi fokusnya, pokoknya kita akan terus bekerja memperbaiki sektor keuangan kita," ujar Menkeu Sri di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Kamis (9/2).
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
-
Siapa Menteri Keuangan pertama RI? Lalu, pada 2 September 1945, Soekarno menunjuk ekonom terkenal asal Surabaya, Dr. Samsi sebagai Menteri Keuangan kabinet presidensial pertama RI pada 19 Agustus 1945.
-
Kenapa ESG Risk Rating BRI jadi penting? Rating ESG menjadi penting karena merupakan cerminan persepsi dari lembaga rating terhadap implementasi ESG perusahaan. Memiliki rating ESG yang baik akan menguntungkan, serta dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan.
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja keuangannya? 'Kontributor utama penopang kinerja positif BRI tersebut diantaranya adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI', jelas Sunarso.
Menkeu Sri mengatakan pihaknya menerima persepsi dari semua pihak guna meningkatkan kinerja keuangan. "Melalui rating kita usahakan ada perbaikan. Tentu kita lihat letak penilaiannya di mana sebagai fokus sumber resiko. Kalau dilihat APBN, kita akan tingkatkan penerimaan. Sehingga semua yang diperlukan dapat dipercaya oleh yang melakukan assesment," ungkapnya.
Sebelumnya, Moodys menyatakan terdapat dua faktor kunci yang mendukung perbaikan outlook Sovereign Credit Rating Indonesia. Pertama, penurunan kerentanan sektor eksternal yang diperkirakan akan terus berlanjut sebagai dampak dari kebijakan otoritas. Kedua, perbaikan kelembagaan melalui peningkatan efektivitas kebijakan.
Penurunan kerentanan sektor eksternal Indonesia antara lain merupakan dampak dari fokus kebijakan moneter yang mengutamakan stabilitas makroekonomi, reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), dan upaya substitusi impor seperti investasi pada sektor manufaktur domestik.
Di sisi kelembagaan, efektivitas kebijakan tercermin dari rekam jejak yang berkelanjutan atas stabilitas makroekonomi dan disiplin fiskal, serta terus berlanjutnya reformasi struktural di bidang ekonomi, fiskal, dan ketentuan. Perbaikan lebih lanjut dari sektor eksternal dan kelembagaan tersebut akan memungkinkan perbaikan rating Indonesia ke depan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKinerja Rupiah yang masih baik tersebut didukung oleh kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan surplus neraca perdagangan barang.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus memberikan support terhadap pertumbuhan kredit perbankan dan investasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca Selengkapnya