Pabrik DIET Bentoel Group Lakukan Pengiriman 2.800 Ton Tembakau ke 6 Negara
Merdeka.com - Pabrik Dry Ice Expanded Tobacco (DIET) milik Bentoel Group melakukan pengiriman hasil produksi tembakau sebanyak 2.800 ton hingga akhir Oktober 2019. Pengiriman ini dilakukan ke sejumlah negara di antaranya yakni Korea, Singapura, Vietnam, Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia.
Presiden Komisaris Independen Bentoel Group, Hendro Martowardojo mengatakan, pencapaian ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung program ekspor pemerintah dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pabrik DIET menggunakan teknologi unik yang dapat mengembangkan tembakau hingga 110 persen dari kondisi semula," kata Hendro Martowardojo melalui keterangannya, Rabu (23/10).
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa produksi tembakau penting bagi Indonesia? Industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
Pabrik DIET Bentoel Group yang berlokasi di Kabupaten Malang mulai dioperasikan pada tahun 2018 dengan total nilai investasi sebesar Rp 293 miliar. Sementara pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi hingga 5000 ton per tahun.
Hendro menambahkan, Pabrik DIET di Malang ini merupakan salah satu dari empat pabrik DIET milik British American Tobacco (BAT) di dunia, selain di Jerman, Inggris, dan Meksiko. "Sampai akhir tahun ini, pengiriman produk DIET Bentoel Group diperkirakan akan mencapai 3500 ton," ujarnya.
Hendro melanjutkan, sampai tahun 2019 ini, secara keseluruhan Bentoel Group telah memperluas ekspor produknya, baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga ke 19 negara, termasuk ke negara Jepang dan Korea yang menerapkan standar yang sangat tinggi dan regulasi yang ketat terkait dengan produk tembakau. Negara-negara tujuan ekspor Perusahaan di antaranya adalah Malaysia, Taiwan, Singapura, Hong Kong, dan Kamboja.
"Melalui kegiatan ekspor, perusahaan ikut berkontribusi untuk meningkatkan neraca ekspor dan mendatangkan devisa bagi negara Indonesia," katanya.
Hendro menambahkan, dari tahun ke tahun, perusahaan telah melakukan investasi dalam pengembangan fasilitas modern berkelas dunia dan menggunakan teknologi terkini untuk peningkatan kapasitas produksi. Sejak 2013 sampai tahun 2018, perusahaan telah berinvestasi sebesar hampir 5 triliun Rupiah melalui pengadaan mesin-mesin produksi dan berbagai aset tetap.
"Bentoel Group juga berkomitmen mengembangkan keahlian dan kemampuan sumber daya manusianya untuk dapat memenuhi standar internasional dalam pelaksanaan usaha Perusahaan," tandas Hendro.
Di tempat yang sama, Legal and External Affairs Director Bentoel Group, Mercy Francisca Hutahaean berpandangan, perusahaan akan terus melanjutkan program-program untuk mendukung peningkatan ekspor, yang pada akhirnya akan membantu pemerintah dalam mencapai target ekspor dan meningkatkan pendapatan negara.
"Bentoel Group memberikan apresiasi atas dukungan yang diberikan oleh Pemerintah dan berharap agar kebijakan-kebijakan yang terkait industri tembakau, termasuk kebijakan mengenai cukai dan ekspor, yang akan diterbitkan tahun ini dan tahun-tahun mendatang, dapat lebih mendukung pertumbuhan dan persaingan usaha yang sehat di kalangan pelaku usaha, yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," jelas Mercy.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peraturan PP 109/2012, serta dari kebijakan tarif Cukai Hasil tembakau (CHT) dalam konteks pengendalian, dinilai sudah cukup.
Baca SelengkapnyaPT Taru Martani melakukan ekspor tembakau Iris ke Jepang
Baca SelengkapnyaPT Juara Roti Indonesia adalah perusahaan Indonesia dengan produk roti dan kopi berkualitas premium.
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman melepas ekspor perdana komoditas jagung sebesar 50.000 ton menuju Filipina.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan, Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan petani tembakau di Kudus
Baca SelengkapnyaPengetatan iklan di luar ruang berpotensi untuk memukul kinerja industri rokok dan olahan tembakau turunannya hingga memicu PHK massal.
Baca SelengkapnyaEkspor petai oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Sukobubuk dengan tujuan utama pasar Jepang memiliki nilai transaksi ekonomi sebesar Rp989 juta.
Baca Selengkapnyadalam Rencana Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) salah satu aturan yang disoroti yakni nantinya, kemasan rokok harus polos tanpa merek.
Baca SelengkapnyaProses ekspor tersebut dikawal langsung Bea Cukai Yogyakarta
Baca SelengkapnyaSebanyak 25 kontainer produk kayu lapis berbagai jenis telah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Emas
Baca SelengkapnyaAdhy berharap agar pemerintah pusat sebagai penentu kebijakan bagi industri hasil tembakau dapat mempertimbangkan situasi industri.
Baca SelengkapnyaWakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
Baca Selengkapnya