Pelindo III kembangkan crane ramah lingkungan bertenaga baterai
Merdeka.com - PT Pelabuhan Indonesia III mengaku saat ini pihaknya sedang mengembangkan prototipe yard crane yang menggunakan sumber energi dari baterai. Prototipe ini dikembangkan bersama salah satu perusahaan asal China.
Direktur Utama Pelindo III, Djarwo Surjanto, mengatakan Pelindo III sedang gencar mengembangkan industri ramah lingkungan.
"Kami saat ini bersama dengan salah satu perusahaan Tiongkok sedang melakukan semacam sinergi untuk kembali membuat yard crane, crane yang untuk di lapangan yang menggunakan baterai jadi sifatnya ramah lingkungan," imbuh Djarwo dalam Forum BUMN di Hotel Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (10/12).
-
Kapan proyek ini akan berlangsung? Proyek tersebut bertujuan untuk menyempurnakan dan memperkuat sistem dan kebijakan K3 di Indonesia dalam bentuk technical assistance atau bantuan teknis dari pihak KOSHA, dan akan berlangsung selama 3 tahun, yakni dari tahun 2024 sampai tahun 2026.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Kapan Pelindo menargetkan BMTH beroperasi? 'Kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan sektor pariwisata Indonesia, sejumlah proyek penunjang wisata juga terus kami kebut salah satunya BMTH. Targetnya 2024 bisa beroperasi sehingga kunjungan Cruise akan bertambah,' ujarnya.
-
Kapan Waduk Jatiluhur buka? Waduk Jatiluhur buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
-
Kapan proyek pemeliharaan jembatan dimulai? Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
-
Kenapa Jokowi resmikan Bendungan Ameroro? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
Namun, Djarwo masih enggan menyebut perusahaan China yang digandengnya mengembangkan dua prototipe yard crane tersebut. Djarwo menjanjikan sekitar bulan Juli 2016, proyek tersebut akan dibuka ke publik.
"Nanti tagih saya sekitar bulan Juli tahun depan, alatnya itu ada 2 prototipe yang sedang kita kembangkan. Kalau itu berhasil maka itu akan sangat baik buat kita karena selain hemat energi dan ramah lingkungan, juga dengan mudah dipindah-pindahkan ke lokasi-lokasi pelabuhan-pelabuhan yang kecil," tutup Djarwo.
Upaya lain yang dilakukan adalah membatasi truk-truk yang tidak menggunakan bahan bakar gas memasuki wilayah pelabuhan. "Truk-truk yang masuk wilayah pelabuhan hanya yang berbahan bakar gas, yang tidak itu masuk ke lokasi tertentu," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu diungkapkan Jokowi saat meninjau pameran kendaraan listrik di Jiexpo Kemayoran.
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi peresmian pabrik tersebut sebagai langkah penting dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik
Baca SelengkapnyaPLTU ini dinilai jadi yang paling memungkinkan untuk dipensiunkan.
Baca SelengkapnyaHadirnya motor listrik dapat menjadi representasi untuk lingkungan yang lebih bersih dengan memanfaatkan energi ramah lingkungan (green energy).
Baca SelengkapnyaJokowi melakukan peletakan batu pertama pengembangan 3 proyek gas lain senilai Rp52,235 triliun di Papua Barat.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, progres pembangunan pabrik dari industri PT Lotte Chemical Indonesia mencapai 73 persen.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (EV) yang digaungkan pemerintah
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto memesan 12 unit Omoda E5, yang sudah dirakit di pabrik Pondok Ungu, Bekasi.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.
Baca Selengkapnya