Pembangkit panas bumi di Aceh mendapat pinjaman Rp 4,5 T
Merdeka.com - Pemerintah Jerman dan Indonesia sepakat bekerja sama mengembangkan sumber energi alternatif. Salah satu program yang akan jadi percontohan adalah pembangkit panas bumi (geothermal) di Kabupaten Seulawah Agam, Provinsi Aceh.
Jerman berniat memberi pinjaman lunak hingga 295 juta Euro atau setara dengan Rp 4,5 triliun buat pembangkit tersebut, serta tidak menutup kemungkinan proyek sejenis di lokasi lainnya.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel mengatakan pihaknya punya fokus pengelolaan lingkungan dengan setiap negara mitra. Termasuk di dalamnya pencarian energi baru dan terbarukan.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Bagaimana Pertamina mengembangkan produk sekunder dari panas bumi? Beberapa produk sekunder yang sedang dikembangkan oleh Pertamina Geothermal Energy diantaranya green methanol, green hydrogen, dan ekstraksi silika,' jelas Julfi.
-
Kenapa Pertamina jamin pasokan energi di Bali? 'Melalui regional Jatimbalinus, Pertamina jamin pasokan avtur, BBM dan LPG di kegiatan WWF 2024,' jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Indonesia buat Motor Listrik? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
"Kita tahu pembangkit geothermal menghasilkan energi yang sangat bersih, sekaligus dapat mengurangi gas karbon, untuk itulah kita dukung proyek tersebut," ujarnya di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (17/9).
Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Wismana Adi Suryabrata menyatakan, dari beberapa daerah dengan potensi panas bumi, yang sudah pasti akan didanai pinjaman dari Jerman adalah pembangkit di Aceh. "Untuk pembangunan geothermal yang kita identifikasi baru SeuLawah di Aceh, nanti akan kita pertimbangkan daerah lain. Ini mengarahnya pinjaman lunak," paparnya.
Kerja sama kedua negara ini berada dalam payung besar pengurangan emisi karbon. Sehingga selain pencarian energi baru terbarukan, pinjaman lunak dari Jerman juga diberikan kepada program pengolahan sampah di lima kota, serta penanganan kerusakan hutan. "Untuk manajemen sampah, nanti juga kita lihat, jumlahnya 5, kita lihat kota-kota mana yang bisa menerapkan," kata Wisana.
Karena baru berupa komitmen kerja sama, belum tentu dana itu langsung dibelanjakan pemerintah. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Robert Pakpahan mengatakan, bisa saja nanti pinjaman dari Jerman diarahkan ke BUMN atau lembaga lain terkait. "Ini masih payung awal, item-item-nya bisa lebih spesifik, bisa kita berikan ke PLN, nanti ada perjanjian pinjaman yang lebih konkret," kata Robert.
Komitmen pemberian hibah dan pinjaman dari Jerman kepada Indonesia mencapai USD 458 juta Euro (atau setara Rp 7 triliun). Dari rencana awal, dana siaga Rp 7 triliun itu dialokasikan paling besar ke program geothermal, mencapai 295 juta Euro. Disusul kemudian pengelolaan sampah yang mendapat plafon 75 juta Euro. Penanganan hutan diperkirakan menelan dana 36,5 juta Euro. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencairan ini jadi kabar baik bagi sektor industri yang juga sangat terlibat dalam proses JETP untuk proyek transisi energi.
Baca SelengkapnyaPendanaan tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur kelistrikan hijau menuju swasembada energi nasional yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaAda proyek pengolahan sampah menjadi sumber daya energi, proyek pengembangan lahan gambut.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan pihaknya akan mengecek nilai bunga pinjaman dari ADB tersebut.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Jerman, August Global Investment (AGI) tengah mencari peluang untuk memulai produksi hidrogen hijau pertamanya.
Baca SelengkapnyaMereka ingin mensubtitusi batubara dengan biomassa yang dihasilkan PTPN V.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaPemerintah tak ingin utang untuk transisi energi tersebut nantinya membebani generasi penerus bangsa.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca Selengkapnya