Pemerintah siapkan Rp 1 T biayai UKM berorientasi ekspor
Merdeka.com - Kementerian Koperasi dan UKM segera memfasilitasi pembiayaan ekspor bagi UKM potensial yang bergerak pada empat sektor strategis. Pembiayaan dengan total dana sebesar Rp 1 triliun ini sebagai salah satu upaya mendongkrak kinerja ekspor di tengah melambatnya perekonomian global.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari mengatakan UKM eksportir yang akan dijaring untuk mendapatkan dukungan pembiayaan disyaratkan bergerak pada empat sektor strategis yaitu agroindustri, furnitur, garmen dan fashion, serta kerajinan tangan.
"Kami segera menjaring mereka melalui berbagai cara di antaranya sosialisasi langsung, usulan dan rekomendasi dari dinas, serta melalui pameran UKM yang akan digelar pada 1-4 Oktober 2015 di JCC yakni The 13th Smesco Festival 2015," katanya di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Minggu (27/9).
-
Kenapa ekspor pertanian penting bagi Kementan? “Pandemi tidak serta merta mematikan sektor pertanian, tapi membuat bertahan dan terus tumbuh. Patut kita sukuri karena selain penyediaan pangan dalam negeri beberapa komoditas juga dilakukan ekspor ke negara tetangga,“ katanya.
-
Apa saja yang diprioritaskan dalam KUR? Pemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
-
Gimana caranya Kemendag lindungi industri tekstil? Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Apa kontribusi besar UMKM terhadap ekonomi nasional? Jadi kalau melihat data ini UMKM kita ini sumbangsinya terhadap ekonomi nasional kita sangat besar. Bayangkan 97 persen tenaga kerja ini di-supply dari UMKM kita,' ucapnya.
-
Apa yang menjadi fokus Kementan saat ini? Mentan Amran saat ini tengah gencar menyalurkan pompanisasi ke wilayah sentra produksi khususnya di area Jawa.
Choirul mengatakan pemerintah akan melaksanakan pembiayaan ekspor sesuai amanat Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134 tahun 2015 terkait penugasan khusus kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
Kementeriannya sendiri mendapatkan amanah untuk menjaring UKM eksportir agar bisa memanfaatkan dana yang disediakan pemerintah untuk mendongkrak kinerja ekspor sebesar Rp 1 triliun.
"Maka karena ini bisa dikatakan program percepatan, kami sangat mengharapkan bisa menjaring UKM yang sudah melaksanakan ekspor, mereka akan kita bantu untuk mengikuti program ini dalam kerangka National Interest Account," katanya.
National Interest Account (NIA) dianggap sebagai alternatif kebijakan strategis yang terintegrasi dalam rangka mendukung Program ekspor nasional.
Pada Smesco Festival 2015 di JCC nantinya, pihaknya akan menyosialisasikan kepada siapapun khususnya UKM yang berorientasi ekspor untuk memanfaatkan insentif tersebut.
"Kami akan membuka klinik yang menyediakan informasi terkait pembiayaan ekspor, mekanisme administrasi, penyusunan proposal, dan hal-hal pendukung lain yang diperlukan," katanya.
Choirul sendiri menargetkan hingga pekan kedua Oktober 2015 sudah ada UKM ekspor yang terjaring untuk dibantu memanfaatkan dana dan kemudahan tersebut karena pembiayaan yang ditawarkan sangat kompetitif, tidak menyaratkan agunan, bahkan diperuntukkan bagi UKM yang non-bankable.
"Program ini terutama diarahkan bagi UKM eksportir yang terdampak perlambatan ekonomi global," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya cenderung memprioritaskan UKM yang telah memiliki produk ekspor yang jelas, negara tujuan ekspor, dan kontinyuitas produksi yang terjamin.
Namun tidak menutup kemungkinan UKM yang baru saja menjajaki peluang ekspor akan pula dibantu pada prioritas selanjutnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Teten mengatakan, model bisnis agregasi turut menumbuhkan ekspor di sektor kriya.
Baca SelengkapnyaFurnitur tersebut merupakan produksi PT Inkase Indo Corpora yang akan diekspor ke Prancis dan Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar UMKM lokal bisa menembus pasar global.
Baca SelengkapnyaPelaku bisnis dalam negeri termasuk UMKM tengah dalam proses pemulihan akibat terdampak parah pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaPotensi ini mengacu pada potensi dari masing-masing sektor, mulai dari belanja pemerintahan hingga BUMN.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaMenkopUKM mengatakan dukungan ini merupakan bentuk nyata bagaimana pemerintah juga merespon kebutuhan UMKM di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelalui BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, perseroan akan memfasilitasi dan memberikan akses pendanaan kepada pelaku UMKM yang membutuhkan modal untuk go global
Baca SelengkapnyaMemang kontribusi sektor kriya memang tidak sebesar subsektor kuliner atau fesyen tapi masih berpotensi untuk pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa poin yang menjadi fokus dalam pertemuan tersebut. Pertama, terkait strategi dalam meningkatkan ekspor termasuk UMKM.
Baca SelengkapnyaMenteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, tren custom fashion menjadi peluang Usaha Mikro Kecil kuasai pasar lokal.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian menawarkan tiga strategi agar industri tekstil dalam negeri tetap bangkit.
Baca Selengkapnya