Pemerintah temukan bakteri baru di sawi putih dan kedelai impor
Merdeka.com - Balai Besar Karantina Pertanian Kementerian Pertanian menemukan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) pada komoditas pertanian yang masuk melalui Bandara Soekarno Hatta. Kedua bakteri yang ditemukan bernama Pseudomonas Firidiflava yang terbawa dari bibit sawi putih asal Korea Selatan dan Tobacco Streak Virus (TSV) yang terbawa oleh media pembawa biji kedelai asal Kanada.
"Ada bakteri phytosanitary yang bisa dibayangkan bagaimana dampaknya, bakteri berbahaya yang belum ada di Indonesia dapat merugikan produksi pertanian petani kita," kata Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta, Eliza Suryati Roesli, seperti dikutip dari Antara, Selasa (6/3).
Eliza mengatakan bakteri tersebut termasuk dalam OPTK Golongan 1, yaitu bakteri tumbuhan berbahaya yang belum pernah ditemukan di Indonesia dan tidak dapat dibebaskan dengan cara perlakuan.
-
Dimana bakteri ini ditemukan? Salah satu ilmuwan NASA, Kasthuri Venkateswaran yang bertanggung jawab dalam menjaga pesawat ruang angkasa bebas kontaminasi menuju Mars. Ia menemukan bakteri yang luar biasa kuat, diberi nama bacillus pumilus.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Apa yang ditemukan oleh petani Kanada? Barry Sawchuk, seorang peternak berusia 66 tahun dari Ituna, Saskatchewan, menemukan sebuah potongan logam hangus dengan tinggi 7 kaki dan berat 90 pon di tanahnya pada akhir April.
-
Di mana virus Nipah pertama kali ditemukan? Virus Nipah sendiri pertama kali dikenali pada tahun 1999 ketika terjadi wabah di kalangan peternak babi di Malaysia.
-
Bentuk virus apa saja? Bentuk virus berbeda-beda ada yang bulat, batang polihidris, dan seperti huruf T.
Kedua bakteri tersebut belum pernah ditemukan di wilayah Indonesia dan jika tersebar pada tanaman inang dapat merusak produksi tanaman tersebut.
Media Pembawa 300 kilogram (Kg) bibit sawi putih tersebut di impor oleh PT East West Seed, salah satu importir yang telah memiliki Instalasi Karantina Tumbuhan. Sementara itu, 1 Kg biji kedelai, diimpor oleh PT Exindo Karsa Agung.
Eliza menyebutkan kedua jenis media pembawa ini telah disiapkan Sertifikat Phytosanitary dari negara asal oleh para importir. Namun sesuai SOP, karantina Soekarno Hatta tetap wajib melakukan tindakan pemeriksaan karantina terhadap media pembawa tersebut.
"Meskipun media pembawa tersebut telah disertifikasi oleh negara asal, tapi kami tidak boleh lengah, atau percaya begitu saja, tanpa melakukan uji laboratorium," kata dia.
Dia menambahkan bahwa 300 kg bibit sawi putih ini dapat ditanam untuk 600 hektare (ha) lahan dengan produktivitas 60 ton/ha.
Dengan begitu, Karantina Soekarno Hatta dapat menyelamatkan 36.000 ton sawi hasil petani Indonesia atau setara dengan Rp 252 miliar jika melihat patokan harga sawi dipasar Rp 7.000/kg (data perdagangan Komoditas Pertanian per 6 Maret 2018).
Ada pun pada kegiatan pemusnahan kali ini sebanyak 401,15 kg media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan 7,2 kg media pembawa OPTK yang masuk secara ilegal dan tidak dilengkapi dokumen karantina dengan periode penahanan Januari sampai Februari 2018.
Pemusnahan dilakukan dengan menggunakan incenerator dan disaksikan oleh para pemilik barang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Jawa Barat memusnahkan 1,5 ton bibit Lilium.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pemerintah juga melakukan impor beras senilai USD 196,7 juta di Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil mengamankan dua truk, dengan jumlah 14 ton bawang bombai.
Baca SelengkapnyaTotal sertifikasi pemasukan impor anggur ke Indonesia dari Januari hingga September 2024 adalah sebanyak 78.538 ton.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menyebabkan dua orang meninggal dunia di India.
Baca SelengkapnyaVirus Nipah menggegerkan warga negara bagian Kerala, India, dan menelan dua korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKemenkes mulai melakukan surveilans untuk mewaspadai masuknya virus Nipah.
Baca SelengkapnyaNipah sebetulnya bukan virus baru. Sejak tahun 1998, virus zoonosis itu sudah menggerogoti Malaysia, Singapura, India, Bangladesh, dan Filipina.
Baca SelengkapnyaPenyidikan kasus dilakukan sejak Januari 2024 hingga Juli 2024. Dengan menetapkan delapan tersangka
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca Selengkapnya