Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah wujudkan energi berkeadilan lewat BBM Satu Harga dan Jargas

Pemerintah wujudkan energi berkeadilan lewat BBM Satu Harga dan Jargas Gas bumi di Rusun. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla telah memasuki tahun ketiga. Salah satu langkah mengentaskan kemiskinan dan ketimpangan (gini ratio) di bidang energi adalah melalui program BBM Satu Harga dan Jaringan Gas (Jargas) Kota.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan kedua program tersebut bertujuan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan porsi energi yang berkeadilan.

"Kalau kita mau membawa negara ini dalam porsi energi berkeadilan maka negara harus hadir dalam hal mengentaskan kemiskinan dan mengatasi ketimpangan. Program pertama bbm satu harga untuk seluruh Indonesia. Dan kedua Jaringan gas kota," kata Arcandra di Jakarta, Senin (23/10).

Orang lain juga bertanya?

Dia menjelaskan, selama ini harga jual BBM tertentu (solar) dijual Rp 5.150 per liter dan BBM khusus Ron 88 (premium) Rp 6.450 per liter. Namun di lapangan, harga jual kedua jenis BBM tersebut lebih tinggi, khususnya di wilayah timur Indonesia sekira Rp 7.000 hingga Rp 100.000 per liter.

"Tahun 2016 kita selesaikan sinkronisasi dari sisi regulasi untuk mengidentifikasi wilayah. Tahun 2017 kita mulai membangun lembaga penyalur dari Pertamina dan pendirian lembaga penyalur dari swasta," imbuhnya.

Hingga Oktober, ditargetkan jumlah penyalur yang telah beroperasi mencapai 26 penyalur, dan hingga akhir tahun bisa mencapai 54 penyalur. Sementara di tahun 2018 mencapai 50 penyalur, dan di tahun 2019 mencapai 46 penyalur.

Untuk jargas, lanjut Arcandra, program ini bertujuan untuk mengurangi konsumsi gas elpiji. Di mana, jargas ini bisa menghemat biaya rumah tangga, sekaligus pemakaiannya lebih bersih, praktis, dan aman dibandingkan gas elpiji karena memakai gas metane.

Dia mencatat, di 2014 sudah ada 200.000 sambungan rumah, 2015 mencapai 225.000, 2016 meningkat menjadi 340.000, dan 2017 menjadi 400.000 sambungan rumah. Ditargetkan pada 2018 sudah ada 77.000 sambungan terpasang, dan di 2019 menjadi 374.000 sambungan rumah terpasang.

"Apa manfaatnya bagi masyarakat, ini mengurangi biaya rumah tangga sebesar Rp 90.000 per bulan per keluarga, lebih bersih, praktis, dan aman dibandingkan elpiji," jelasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kado HUT RI ke-78, 29 Penyalur BBM Satu Harga Wilayah 3T Diresmikan Serentak
Kado HUT RI ke-78, 29 Penyalur BBM Satu Harga Wilayah 3T Diresmikan Serentak

Program BBM Satu Harga bertujuan untuk mewujudkan ketersediaan, kemudahan akses dan keterjangkauan harga BBM.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Resmi Operasikan 51 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga Baru di Wilayah 3T
Pertamina Patra Niaga Resmi Operasikan 51 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga Baru di Wilayah 3T

Beroperasinya 51 lembaga penyalur BBM Satu Harga baru ini menjadi wujud komitmen Pemerintah dalam memastikan energi yang berkeadilan

Baca Selengkapnya
Benarkah Prabowo Bakal Potong Subsidi BBM untuk Program Makan Gratis? Begini Penjelasan TKN Prabowo-Gibran
Benarkah Prabowo Bakal Potong Subsidi BBM untuk Program Makan Gratis? Begini Penjelasan TKN Prabowo-Gibran

Eddy menuturkan, jika melihat pemanfaatan subsidi BBM yaitu Pertalite, maka subsidi tersebut justru banyak yang tidak tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Sejak 2017, Pertamina Salurkan 1,2 Juta KL BBM Satu Harga ke Seluruh Indonesia
Sejak 2017, Pertamina Salurkan 1,2 Juta KL BBM Satu Harga ke Seluruh Indonesia

Dengan adanya BBM Satu Harga ini masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan BBM.

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran akan Ubah Penyaluran Subsidi BBM dan LPG 3 Kg, Begini Skema yang Ditawarkan
Prabowo-Gibran akan Ubah Penyaluran Subsidi BBM dan LPG 3 Kg, Begini Skema yang Ditawarkan

Prabowo-Gibran berencana melakukan efisiensi terhadap penyaluran subsidi energi seperti Pertalite dan LPG 3 Kg.

Baca Selengkapnya
Menuju Transisi Energi, Papua Barat Mulai 3 Proyek Gas Senilai Rp52,2 Triliun
Menuju Transisi Energi, Papua Barat Mulai 3 Proyek Gas Senilai Rp52,2 Triliun

Jokowi melakukan peletakan batu pertama pengembangan 3 proyek gas lain senilai Rp52,235 triliun di Papua Barat.

Baca Selengkapnya
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran
Bersama Pemerintah, Pertamina Siap Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran

Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.

Baca Selengkapnya
Penyaluran LPG 3 Kg Sesuai Kuota Ditetapkan, Orang Kaya Dilarang Beli
Penyaluran LPG 3 Kg Sesuai Kuota Ditetapkan, Orang Kaya Dilarang Beli

"Orang kaya, harusnya malu membeli gas melon, apalagi sudah tertulis pada tabung bahwa produk tersebut memang hanya diperuntukkan bagi orang miskin."

Baca Selengkapnya
Pertamina Apresiasi Pembayaran Dana Kompensasi BBM oleh Pemerintah
Pertamina Apresiasi Pembayaran Dana Kompensasi BBM oleh Pemerintah

Pembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.

Baca Selengkapnya
Satgas Karbon Bentukan Pemerintah dan Tim Ekonomi Prabowo-Gibran Bakal Sulap Polusi Jadi Cuan
Satgas Karbon Bentukan Pemerintah dan Tim Ekonomi Prabowo-Gibran Bakal Sulap Polusi Jadi Cuan

Satgas ini akan dipimpin oleh Prof. Dr. Laode Kamaluddin selaku Tim Ekonomi Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ishak.

Baca Selengkapnya
Reaksi Jokowi Usai Warga Mengadu soal Kelangkaan LPG 3 Kg
Reaksi Jokowi Usai Warga Mengadu soal Kelangkaan LPG 3 Kg

Jokowi mengingatkan LPG 3 kilogram alias gas melon diperuntukkan bagi warga miskin.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Swasembada Energi, ESDM: Jargas Bantu Turunkan Impor yang Selama Ini Membebani
Kejar Target Swasembada Energi, ESDM: Jargas Bantu Turunkan Impor yang Selama Ini Membebani

Subsidi energi juga bisa menjadi lebih tepat sasaran dan memperbaiki current devisa negara, mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya