Peneliti IPB: Petani bukan pekerjaan utama bagi mahasiswa pertanian
Merdeka.com - Peneliti Utama Pusat Kajian Strategis Kebijakan Pertanian sekaligus Kepala Departemen Proteksi Tanaman IPB, Suryo Wiyono mengatakan peran pendidikan menjadi hal penting dalam mendorong regenerasi petani, salah satunya di perguruan tinggi. Mengingat, kualitas pendidikan dari tenaga kerja petani sebanyak 72 persen kurang dari Sekolah Dasar.
"Ketersediaan lembaga pendidikan yang khusus pertanian dengan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan pertanian kekinian perlu diperkuat dan diperbanyak," ujar Suryo dalam diskusi di Kedai Tjikini, Jakarta, Selasa (17/5).
Dia mencatat, minat mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) di bidang pertanian cukup besar, yakni sebesar 70 persen dari berbagai fakultas. Sebab, sebanyak 54 persen mahasiswa meminati bidang karir sebagai wirausaha.
-
Siapa saja petani muda yang terlibat? Dua petani muda tersebut, Arvin Wijaya dan Steven, menjadi sosok di balik budidaya melon dengan buahnya yang terasa manis dan segar.
-
Apa yang ditemukan oleh petani tersebut? Artefak yang dia temukan berupa batu besar berbentuk agak bulat dan ada tiga retakan terlihat di batu itu sehingga membuat benda itu mirip jamur.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa petani milenial ini memilih bertani pepaya? 'Ternyata di pepaya itu lebih menjanjikan dibandingkan dulu waktu masih di peternakan,' ungkap Aksin.
-
Apa hasil panen petani milenial ini? Dari lahan tani seluas 8 hektare, dalam sekali panen ia bisa memproduksi 3 ton pepaya.
-
Dimana petani milenial ini bercocok tanam? Aksin saat ini bertani Pepaya California dengan masa tanam hingga panen selama tujuh bulan.
Namun, keinginan yang besar untuk berwirausaha di bidang pertanian tidak berkorelasi dengan pekerjaan pertamanya. Suryo mencatat, para mahasiswa tidak menjadikan profesi petani sebagai pekerjaan pertamanya.
Hal inilah yang menyebabkan profesi petani lebih dominan diisi oleh masyarakat dengan pendidikan di bawah perguruan tinggi.
"Alumni pertanian cari modal dan pengalaman dulu baru jadi petani. Sehingga petani bukan pekerjaan pertama yang dilakukan oleh alumni pertanian. Karena pendidikan tinggi pertanian lebih ke akademik, sehingga kemampuan teknisnya kurang," pungkas dia. (mdk/sau)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTengah bergaji puluhan juta, dia justru memutuskan berhenti.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menjadi salah satu faktor rendahnya produktivitas pertanian di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaAnak muda enggan menjadi petani lantaran pendapatan yang tidak menjanjikan.
Baca SelengkapnyaCalon mahasiswa enggan mengambil jurusan kejuruan karena dianggap berstatus rendah, meski lebih diminati.
Baca SelengkapnyaRagawi, pria asal Sleman, rela keluar dari dunia pendidikan untuk menjalankan usahanya sebagai seorang peternak ayam.
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca SelengkapnyaPendirian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1 September 1963 merupakan tonggak sejarah penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIngin bergabung dalam program Petani Milenial 2024? Cari tahu cara mendaftar, syarat lengkap, dan berkas yang harus disiapkan agar sukses dalam program ini.
Baca SelengkapnyaTerutama bagi petani yang menggarap lahan kecil. Mereka masih menghadapi tantangan besar dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Baca Selengkapnya