Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penerbitan obligasi bencana alam dibahas di pertemuan tahunan IMF-World Bank

Penerbitan obligasi bencana alam dibahas di pertemuan tahunan IMF-World Bank Suasana IMF World Bank Annual Meeting 2018. ©Liputan6.com/Angga

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini pemerintah sedang mendalami skema penerbitan obligasi bencana atau Catastrophe Bonds (CAT Bond). Skema ini pun menjadi salah satu tema diskusi dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank.

Dia mengatakan, beberapa negara Amerika Latin memberikan perhatian khusus pada obligasi bencana alam bahkan sudah akan menerbitkan jenis obligasi tersebut.

"Saya tahu negara di Latin Amerika seperti Chile, Kolombia, Peru, Meksiko itu mereka bersama-sama untuk membuat bonds untuk menghadapi apa yang disebut kemungkinan probabilitas terjadinya gempa bumi," kata dia, dalam Konferensi Pers, di lokasi IMF-World Bank Annual Meeting, Bali, Senin (8/10).

Orang lain juga bertanya?

"Sangat relevan sekali dengan kita, dan mereka baru melaunching tahun 2018 dibantu oleh bank dunia, dan itu akan meng-cover waktu sampai jangka waktu 2022," imbuhnya.

Selain negara-negara Amerika Latin tersebut, kata dia, Maroko pun memiliki asuransi khusus untuk melindungi UKM-nya dari potensi bencana alam.

"Saya tahu maroko memiliii asuransi terhadap UKM dan perumahan di dalam menghadapi potensi bencana alam seperti gempa bumi, sehingga hal ini bisa meng-cover bermacam-macam hal yang dihadapi oleh masyarakat," ujarnya.

Karena itu, menurut dia, dengan menilik kondisi Indonesia dengan potensi bencana alam yang cukup tinggi, ditambah dua gempa besar di Lombok dan Palu, serta Donggala, maka pemerintah berkomitmen untuk menyiapkan jenis obligasi khusus bencana alam.

"Saya ingin mempelajari hal itu, bagaimana caranya, karena indonesia kan negara yang sangat besar," tandas dia.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat

Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara
Dituding Jadi Menteri Suka Ngutang, Sri Mulyani Akhirnya Buka Suara

"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2024, Pemerintah Akui Butuh Dukungan Modal Negara Maju Atasi Dampak Perubahan Iklim
Di ISF 2024, Pemerintah Akui Butuh Dukungan Modal Negara Maju Atasi Dampak Perubahan Iklim

Tanpa pendanaan dari negara maju, upaya mitigasi perubahan iklim oleh negara berkembang, termasuk Indonesia akan mengalami hambatan.

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, Kerugian Dampak Perubahan Iklim Ternyata Mencapai Rp544 Triliun
Mengejutkan, Kerugian Dampak Perubahan Iklim Ternyata Mencapai Rp544 Triliun

Sri Mulyani berharap dalam forum REDD+ ini bisa menjadi wadah untuk saling bertukar wawasan dan pengalaman antar pimpinan dan pejabat.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Mulai Khawatir, Harga Barang Ini Bikin APBN Jebol Lagi
Sri Mulyani Mulai Khawatir, Harga Barang Ini Bikin APBN Jebol Lagi

Dia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Konsultan Pajak dan Keuangan Cerminan Kondisi Ekonomi Negara
Sri Mulyani Sebut Konsultan Pajak dan Keuangan Cerminan Kondisi Ekonomi Negara

Perekonomian sebuah negara yang terus berkembang terlihat dari transaksi yang makin berkembang dan semakin canggih.

Baca Selengkapnya
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan
Wamenkeu: Perubahan Iklim Tak Lepas dari Peranan Sektor Keuangan

Pemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global

Berdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Energi Terbarukan Dapat Pengaruhi Kebijakan Fiskal
Said Abdullah Sebut Energi Terbarukan Dapat Pengaruhi Kebijakan Fiskal

Said Abdullah, mengatakan setiap tahun Indonesia menghadapi masalah karena menurunnya lifting minyak dan gas bumi.

Baca Selengkapnya