Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penerbitan SBN Valas di 2022 akan Pertimbangkan Kebijakan The Fed

Penerbitan SBN Valas di 2022 akan Pertimbangkan Kebijakan The Fed Menkeu Sri Mulyani. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penerbitan surat berharga negara (SBN) valas pada 2022 akan mempertimbangkan kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, terutama terkait dengan rencana kenaikan suku bunga acuan.

"Ini yang akan mempengaruhi waktu dan jumlah penerbitan SBN kita dan ini masuk di dalam keseluruhan kerja serta kinerja yang akan kami lihat untuk pengelolaan utang tahun ini," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (2/2).

Dengan demikian, penerbitan SBN valas tahun ini akan dilakukan secara kombinasi baik dengan denominasi dolar AS, euro, maupun yen Jepang.

Orang lain juga bertanya?

Dia menegaskan akan terus melakukan kalibrasi mengenai optimalisasi dari komposisi mata uang asing dibanding domestik, sembari melihat perkembangan kondisi pasar untuk menentukan waktu maupun besaran yang tepat dalam penerbitan SBN.

Meski begitu, rencana penerbitan SBN dengan denominasi valas akan tetap dilihat pada keseluruhan 2022, baik di triwulan I, II, III, maupun IV. "Waktunya akan sangat ditentukan oleh kondisi pasar dan tentu dari sisi kebutuhan pembiayaan kami sendiri, serta kondisi kas negara," tambahnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan penerbitan SBN valas juga akan mempertimbangkan peluang yang paling tepat agar bisa menjamin stabilitas pembiayaan APBN, dengan risiko yang tetap dapat dikelola secara baik.

Kementerian Keuangan hingga saat ini terus melakukan adopsi strategi pembiayaan utang yang sifatnya selalu oportunistis dan fleksibel, namun tetap berfokus pada azas atau prinsip kehati-hatian dan akuntabiitas.

Menurut dia, oportunistis dan fleksibilitas sangat dibutuhkan dalam penerbitan SBN, terutama pada saat melihat kondisi pasar yang sangat dinamis seperti cepatnya pemulihan ekonomi negara maju diiringi lonjakan inflasi, sehingga terdapat normalisasi kebijakan yang akan menimbulkan dampak secara global, termasuk yang saat ini sedang dilakukan Fed.

"Oleh karena itu kami memasukkan faktor tersebut dan faktor dalam negeri. Kami akan mewaspadai, meneliti, dan merespons dinamika global yang akan terus terjadi," tandasnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia
Jangan Lengah, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Bisa Jadi Bumerang Bagi Indonesia

The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat
Sri Mulyani: Ada Harapan Suku Bunga The Fed Turun Lebih Cepat

Inflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.

Baca Selengkapnya
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed
Menkeu Sri Mulyani Beberkan Sederet Dampak Positif dari Penurunan Suku Bunga The Fed

Saat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Banggar Minta Pemerintah Ubah Asumsi Rupiah di Bawah Rp16.000
Banggar Minta Pemerintah Ubah Asumsi Rupiah di Bawah Rp16.000

Said mengaku persoalan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam ini kerap membuat sakit kepala.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah Tahan Penerbitan SBN
Sri Mulyani Ungkap Alasan Pemerintah Tahan Penerbitan SBN

Hal ini pun mengundang pertanyaan dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka Suara, Ini Alasan Sebenarnya yang Buat Nilai Tukar Rupiah Melemah
Sri Mulyani Buka Suara, Ini Alasan Sebenarnya yang Buat Nilai Tukar Rupiah Melemah

Kondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya
Kurs Rupiah Ambruk Nyaris Sentuh Rp16.000 per USD, Ternyata Ini Pemicunya

Kondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.

Baca Selengkapnya
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini
Diminta Sri Mulyani Genjot PMI Manufaktur, Bank Indonesia Ambil Kebijakan Begini

Salah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.

Baca Selengkapnya
The Fed Diprediksi Bakal Pangkas Suku Bunga, Begini Dampaknya ke Pasar Kripto
The Fed Diprediksi Bakal Pangkas Suku Bunga, Begini Dampaknya ke Pasar Kripto

Penurunan suku bunga ini diperkirakan akan membawa dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk di sektor kripto.

Baca Selengkapnya