Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengelolaan Data Kunci Penguatan Perikanan Berkelanjutan

Pengelolaan Data Kunci Penguatan Perikanan Berkelanjutan nelayan. nelayan

Merdeka.com - Ketua Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnaskajiskan), Indrajaya menyebut bahwa kunci utama kesuksesan pengelolaan perikanan berkelanjutan tergantung sejauh mana perikanan dikelola berdasarkan data. Hal ini agar dapat mewujudkan tata kelola perikanan berkelanjutan di Indonesia.

"Kunci utama kesuksesan pengelolaan perikanan berkelanjutan tergantung pada sejauh mana perikanan dikelola berdasarkan data, sehingga dapat menghasilkan estimasi yang akurat atau dengan kata lain perlu penguatan pendataan. Datanya harus sesuatu yang terukur seperti jumlah ikan yang ditangkap dan kelimpahan spesies ikan atau kondisi stok," jelas Indrajaya dalam Webinar: 'Optimasi Tata Kelola Perikanan Berkelanjutan Melalui Pengelolaan Terukur & Kolaboratif' pada Senin (23/8).

Data utama lain yang diperlukan adalah upaya atau kapasitas penangkapan, biota lain yang tertangkap bersama ikan, serta kecenderungan atau tren terkait berbagai hal tersebut. Jika semua data ini diperkuat, kata Indrajaya, maka Indonesia akan mampu menghasilkan perikanan yang terukur dan berkelanjutan.

Orang lain juga bertanya?

Dia juga menyarankan penguatan pendataan untuk memaksimalkan kemajuan teknologi yang ada mulai dari proses pengumpulan data, pemrosesan hingga hasilnya. Dalam hal ini termasuk untuk pengumpulan data, quality control atas data hingga penggunaan atau pemanfaatan kecerdasan buatan.

"Model secanggih apapun kalau kualitas datanya kurang bagus dan tidak terselusuri dengan baik, maka tingkat ketidakpastian estimasinya bisa meleset atau terlalu besar. Mudah-mudahan dengan kerja sama semua pihak untuk memperkuat pendataan, saya yakin komitmen pemerintah untuk melakukan pengelolaan perikanan yang terukur dan berkelanjutan bisa tercapai," ungkapnya.

Ditambahkan Senior Advisor for the TLFF Sustainable Fishery Programme, Zulficar Mochtar, upaya mengelola perikanan tidak mudah karena kompleksitas data yang ada. Oleh sebab itu, dia merekomendasikan agar dilakukan optimasi kajian stok sumber daya ikan dan pendataan.

Kajian stok ini idealnya diperbarui secara reguler setiap satu atau dua tahun. Hal ini penting agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengambilan keputusan terkait pengelolaan perikanan berkelanjutan. "Kenapa penting satu atau dua tahun, ini supaya kita bisa melakukan responsif manajemen dalam tata kelolanya. Karena kalau misalnya datanya 5 sampai 6 tahun lalu, jangan-jangan potret stok yang ada di situ sudah berubah, atau bisa-bisa kita juga salah atau bias dalam mengambil kebijakan atau keputusan manajemen," tutur Zulficar.

Hasil penguatan data dalam kajian stok ini juga akan memperkuat strategi penangkapan, termasuk pemantauan kapal, dan laporan indikator kesehatan stok secara real time.

Dia juga merekomendasikan agar pemerintah mengoptimalkan sistem perizinan yang sudah ada saat ini. Menurutnya, akan jauh lebih baik jika sistem perizinan terhubung secara langsung dengan sistem manajemen perikanan tersebut misalnya secara spesifik mengenai komoditas kakap dan kerapu.

"Jadi kita mendorong ke depan agar sistem perizinan sudah mulai bisa merekomendasikan, misalnya waktu penangkapan ikan, panjang musim, atau fishing days, sesuai dengan berbagai kondisi di lapangan, ketersediaan sumber daya, atau kemampuan kapal," katanya.

Peran Kerja Sama

Hal serupa disampaikan oleh Direktur Kelautan dan Perikanan Bappenas, Sri Yanti. Menurutnya, salah satu tantangan dalam pengelolaan perikanan karena masih kurangnya data terkait Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) untuk menentukan arah kebijakan.

Dia mengatakan bahwa pengelolaan perikanan tidak bisa dilakukan secara one fit for all. Sehingga kebijakan pengelolaan WPP, serta pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan harus disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya.

"Ketersediaan data ini harus betul-betul kita manfaatkan sumber daya yang ada, untuk memperbaiki data yang kita punya dalam menentukan upaya sesuai prinsip berkelanjutan," jelasnya.

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya keterlibatan para pemangku kepentingan dalam pengoptimalan tata kelola perikanan berkelanjutan.

"Data ada dimana-mana dan itu mungkin bisa kita konsolidasikan untuk kita peroleh data yang akurat, kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya.

Reporter: Andina Librianty

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Tahun 2025, Indonesia Targetkan Produksi Perikanan Capai 24,58 Juta Ton
FOTO: Tahun 2025, Indonesia Targetkan Produksi Perikanan Capai 24,58 Juta Ton

Target yang menjadi indikator utama dalam produksi perikanan itu dikatakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono.

Baca Selengkapnya
Perkuat Pondasi Perencanaan Pembangunan, Kaltim Terus Dorong Data Desa Presisi
Perkuat Pondasi Perencanaan Pembangunan, Kaltim Terus Dorong Data Desa Presisi

Data yang valid, akurat dan terkini amat dibutuhkan sebagai pondasi perencanaan pembangunan.

Baca Selengkapnya
Sektor Perikanan Bisa Sumbang Pendapatan Rp41,62 Triliun, Begini Skemanya
Sektor Perikanan Bisa Sumbang Pendapatan Rp41,62 Triliun, Begini Skemanya

Pemerintah harus bisa melakukan revitalisasi seluruh pelabuhan perikanan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Minta Jumlah Tangkapan Ikan Dikurangi, Nelayan Bisa Lakukan Cara Ini
Pemerintah Minta Jumlah Tangkapan Ikan Dikurangi, Nelayan Bisa Lakukan Cara Ini

Jumlah ikan di Indonesia masih surplus, diharapkan menjadi kekuatan pangan nasional ke depan.

Baca Selengkapnya
Keren, Indonesia Penuhi 18 Persen Kebutuhan Tuna di Dunia
Keren, Indonesia Penuhi 18 Persen Kebutuhan Tuna di Dunia

KKP berharap dapat terus menjamin tersedianya sumber daya ikan tuna agar bisa memberikan nilai kesejahteraan serta kontribusi untuk negara.

Baca Selengkapnya
Aturan Baru KKP: Nelayan Dilarang Tangkap Ikan Laut Berlebihan
Aturan Baru KKP: Nelayan Dilarang Tangkap Ikan Laut Berlebihan

Aturan ini menjadi landasan penangkapan ikan berdasarkan kebutuhan pasar.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian
Ganjar: Hari Ini Kita Dapat Cerita Macam-Macam dari Dunia Pertanian

Terutama, kata dia terkait produksi pangan nasional.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Beberkan Masalah Serius Sumber Daya Laut Indonesia
Anggota DPR Beberkan Masalah Serius Sumber Daya Laut Indonesia

Luluk menyampaikan Indonesia berperan penting mendorong keberlanjutan ekonomi laut dan ketahanan pangan global.

Baca Selengkapnya
Kepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim
Kepala BMKG Sebut Data Kelautan yang Akurat dan Andal Penting untuk Hadapi Perubahan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menilai saat ini kondisi bumi mengkhawatirkan dan tidak mudah diprediksi.

Baca Selengkapnya
Ganjar Ingin Maluku Jadi Pusat Perikanan Nasional
Ganjar Ingin Maluku Jadi Pusat Perikanan Nasional

Ganjar berjanji untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk institusi pendidikan untuk meningkatkan sektor perikanan dan laut.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kementerian Kelautan dan Perikanan Terapkan Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota di Tahun 2024
FOTO: Kementerian Kelautan dan Perikanan Terapkan Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota di Tahun 2024

Penangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota akan dilaksanakan bertahap tahun ini, sebelum diterapkan sepenuhnya mulai tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Menteri KKP Ajak Dunia Dukung Pengelolaan Perairan Berkelanjutan
Menteri KKP Ajak Dunia Dukung Pengelolaan Perairan Berkelanjutan

Kesenjangan pendanaan menjadi salah satu persoalan mencapai pembangunan berkelanjutan di sektor kelautan (SDGs 14).

Baca Selengkapnya