Pengembangan PLTS Atap Berpotensi Bikin PLN Kehilangan Pendapatan Rp5,7 T
Merdeka.com - Kementerian ESDM memasang target kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap sebesar 3,6 Giga Watt (GW) pada 2025. Target ini akan berdampak pada sejumlah sektor, termasuk pengusahaan listrik dengan berkurangnya potensi pendapatan PT PLN (Persero).
"Dari pengusahaan listrik, betul bahwa nanti akan berpotensi mengurangi pendapatan PLN. Kalau kita misalnya hitung angkanya di 3,6 GW, ini berkurangnya Rp 5,7 triliun atau sebesar 2,21 persen per tahun. Tapi ini bukan kerugian, ini adalah potensi berkurangnya pendapatan dari konsumen yang memanfaatkan PLTS Atap," kata Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, dalam konferensi pers Pemanfaatan PLTS Atap, Jumat (27/8).
Dadan menjelaskan, pemerintah akan mencapai target tersebut secara bertahap, termasuk terus berdiskusi dan mencapai kesepakatan dengan pihak PLN mengenai target tersebut. "Sehingga tidak terjadi shock dalam sisi penyediaan listriknya, tapi kami menargetkan 3,6 GW ini kira-kira adalah 5 persen dari kapasitas pembangkit listrik yang ada di PLN. Jadi berasal dari dari sektor pemerintah, sosial, Rumah Tangga, bisnis, dan industri," tuturnya.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
-
Apa proyek PLTS PLN di AIPF? Di depan investor global, PLN akan menjelaskan terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas 145 MWac atau setara dengan 192 MWp yang berlokasi di Waduk Cirata, Jawa Barat dan juga langkah transformasi digital yang menjadi kekuatan PLN selama tiga tahun terakhir ini.
-
Kenapa PLN bangun PLTS di IKN? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara.
-
Dimana PLTS PLN di IKN dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
Dampak lain dari pengembangan PLTS Atap sebesar 3,6 GW juga akan bersinggungan dengan pengurangan pemakaian Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), yakni pengurangan penggunaan batubara sebesar 2.978.813 ton. Selain itu juga akan berdampak pada penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 4,58 juta ton CO2e.
Kemudian dari sisi ekonomi, disebut akan terjadi penambahan tenaga kerja menyusul pembangunan PLTS Atap yang berpotensi menyerap 121.500 orang tenaga kerja. Selain itu, diproyeksikan akan ada potensi investasi baru sebesar Rp 45 triliun sampai Rp 63,7 triliun untuk pembangunan fisik PLTS, serta Rp 2,04 triliun sampai Rp 4,08 triliun untuk pengadaan KWh Exim (exspor-impor).
Lalu dari sisi keuangan negara, kata Dadan, akan terjadi penurunan subsidi dan kompensasi. Penambahan PLTS Atap sebesar 3,6 GW dapat menurunkan BPP sebesar Rp 12,61/kWh, yang berpotensi mengurangi subsidi sebesar Rp 0,9 triliun dan kompensasi Rp 2,7 triliun.
Selain itu juga akan menyebabkan pergeseran dari industri ke Green Product, dengan terciptanya industri yang lebih hijau. "Jadi ini semua dari sisi dampak secara nasional," ungkap Dadan.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penggunaan PLTS atap disinyalir bakan bikin PLN merugi.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan memberikan dampak positif bagi negara dengan mengurangi konsumsi batu bara sebesar 2,98 juta ton per tahun.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca SelengkapnyaPLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaPermasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaProses pensiunan dini bakal mempertimbangkan keekonomian dan tidak timbulkan gejolak.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPLN menyetorkan dividen bagi negara sebesar Rp3,09 triliun.
Baca Selengkapnya