Pengusaha minta Presiden berani naikkan harga BBM
Merdeka.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sofjan Wanandi cukup konsisten meminta pemerintah melakukan penyesuaian atau kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, usulan tersebut tidak direalisasikan oleh pemerintah.
Sofjan ngotot menggolkan usulannya tersebut. Kali ini, dia mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berani menaikkan harga BBM bersubsidi. Dia menyatakan subsidi premium telah memberatkan anggaran dan merusak fiskal.
Dalam kacamatanya, bila harga BBM bersubsidi tidak dinaikkan, pengusaha khawatir pertumbuhan ekonomi yang tiga tahun terakhir konsisten berada di atas level 6 persen akan terganggu.
-
Apa tujuan dari program pengalihan subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Apa tujuan utama subsidi BBM Soeharto? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya. Sedangkan konsumsi minyak tanah berkembang cepat.
-
Bagaimana cara Soeharto subsidi BBM? Perolehan LBM didapat dari selisih nilai penjualan BBM di dalam negeri, dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh BBM tersebut.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
-
Kenapa Soeharto mulai subsidi BBM? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya. Sedangkan konsumsi minyak tanah berkembang cepat.
"Kita bisa terganggu subsidi yang terlalu besar, kami merasa betul APBN terganggu dengan subsidi BBM ini. Menurut saya apapun, kami tidak suka naik BBM, tapi untuk kepentingan nasional kami mendukung. Kami mendukung 100 persen harga BBM naik," ujarnya saat membuka Musyawarah Nasional APINDO, di Kuningan, Jakarta, Senin (8/4).
Dari pandangan pengusaha, subsidi untuk BBM sebaiknya diarahkan untuk pembiayaan infrastruktur. APINDO mengaku, kurangnya kualitas infrastruktur mengganggu aktivitas dunia usaha, terutama di luar Jawa.
"Soal infrastruktur itu kami rasakan dalam pekerjaan sehari-hari. Ini perlu segera kita lakukan," tegas Sofjan.
Alasan lain yang digunakan pengusaha, jika harga BBM bersubsidi tidak segera dinaikkan, akan timbul ketidakpercayaan investor. Dia menyebutkan, banyak pengusaha asing sering bertanya mengenai kemungkinan kenaikan harga BBM bisa dilakukan. Situasi tidak menentu ini akhirnya mempengaruhi nilai tukar rupiah.
"Kurs sekarang ini terganggu mendekati Rp 10.000, ini yang menurut saya perlu kita jaga. Padahal kita menghadapi momentum begitu bagus. Kepercayaan luar negeri terhadap Indonesia luar biasa. Makro ekonomi yang jadi kekuatan kita bisa terganggu subsidi yang terlalu besar, kami merasa betul APBN terganggu dengan subsidi ini" paparnya.
Pembukaan Munas APINDO yang akan berlangsung hingga dua hari ke depan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, disertai beberapa jajaran kabinet, seperti Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menkopolhukam Djoko Suyanto. Selain itu, hadir pula Gubernur DKI Joko Widodo, dan lebih dari seribu pengusaha dari seluruh Indonesia. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina telah menaikkan harga Pertamax per 1 Oktober 2023 menjadi Rp14.000 per liter.
Baca SelengkapnyaErick tak bisa memastikan apakah pembatasan beli BBM per 17 Agustus 2024 sudah ketok palu. Sebagai Menteri BUMN, dirinya bakal mengikuti kebijakan yang ada.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak dunia diperkirakan bakal semakin berdampak terhadap harga BBM Non Subsidi yang tidak mendapat sokongan anggaran dari APBN.
Baca SelengkapnyaAlasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah mengimpor BBM hingga Rp251 triliun sepanjang 2019-2023.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui kolaborasi tiga menteri yakni Menteri ESDM, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan kembali mengkaji pembatasan pembelian jenis BBM.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaDengan ini, manfaat subsidi bisa terasa langsung ke masyarakat kelas bawah.
Baca Selengkapnya