Peralihan Pembangkit Listrik Fosil ke EBT Butuh Pendanaan, Termasuk Bayar Kompensasi
Merdeka.com - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) untuk mengganti Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) fosil bukan sesuatu yang mudah. Sebab, ada banyak hal yang perlu jadi pertimbangan dan membutuhkan desain strategi yang jelas sebelum diimplementasikan.
"Kita akan dorong pembangkit EBT berkembang tapi kita harus lihat posisi kita ini pada penggunaan pembangkit dengan batubara," kata Suahasil dalam acara diskusi bertajuk Energi Terbarukan: Sudut Pandang, Supply-Demand, Keterjangkauan, Tarif, Reliability dan Akses, Jakarta, Kamis (21/10).
Menggantikan pembangkit batubara dengan EBT tidak bisa dilakukan dengan mudah. Alasannya keberadaan pembangkit memiliki nilai kontrak tersendiri, baik dalam jangka pendek, menengah atau panjang. Kontrak kerja pembangkit juga mengandung nilai investasi yang harus masuk dalam perhitungan.
-
Bagaimana PLN mengatasi ketidaksesuaian EBT dengan pusat beban? Dengan sistem baru ini, kami memahami adanya ketidaksesuaian antara sebagian besar sumber EBT dengan pusat beban sehingga kami akan membangun green enabling super grid untuk menghubungkannya.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Kenapa energi listrik penting? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Peran listrik telah berkembang secara signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
-
Kenapa energi terbarukan penting untuk lingkungan? Sumber energi seperti batu bara dan minyak bumi menghasilkan banyak emisi yang merusak lingkungan, sedangkan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan biomassa hampir tidak menghasilkan emisi sama sekali.
-
Mengapa teknologi energi terbarukan akan berkembang pesat? Dalam upaya mengatasi perubahan iklim dan ketergantungan pada sumber energi fosil, teknologi energi terbarukan seperti energi surya, angin, dan hidro memiliki potensi besar untuk booming di masa depan.
-
Bagaimana Pertamina membangun energi berkelanjutan? Salah satu program TJSL juga berdampak pada dekarbonisasi dan telah menghasilkan reduksi emisi karbon hingga 715 ribu ton CO2e per tahun.
"Pembangkit ini punya kontrak dari PLN dan ini bukan jangka pendek tapi jangka panjang. Dan ini juga berhubungan dengan iklim investasi karena dilihat dari institusi internasional. PLN juga diperhatikan dunia internasional," ungkap Suahasil.
Bila penggunaan pembangkit listrik fosil akan disegerakan waktu berakhirnya, maka harus ada dana yang disiapkan untuk membayar kompensasi investasi yang ditanam. Untuk itu dalam peralihan penggunaan pembangkit fosil ke pembangkit EBT diperlukan persiapan yang tidak sederhana.
"Karena itu kita harus hati-hati, kalau batubara diberhentikan lebih cepat dari waktunya (kontrak investasi) ini ada kompensasi. Sehingga kita butuh uang buat pembangkit fosil dan membangun pembangkit baru berbasis," kata dia.
Maka saat ini pemerintah tengah merancang desain dalam proses transisi ke energi bersih. Sebab hitungannya bukan hanya secara makro ekonomi tetapi menyangkut masalah menjaga iklim investasi dan ekosistem bisnis di dalamnya.
"Kalau hitungannya bisnis, maka nanti kita cari dan desain, berapa yang ditanggung APBN, berapa yang ditanggung dari internasional," kata dia.
Dia menambahkan, desain yang sedang dirancang pemerintah ini bisa menjadi acuan bagi dunia internasional. Sehingga desain yang sama bisa digunakan atau tidak untuk mendukung penurunan emisi di negara berkembang lainnya yang masih menggunakan pembangkit listrik dari fosil.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Energi Baru Terbarukan dihadapkan dengan 4 tantangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca SelengkapnyaAIPF bertujuan untuk menghubungkan sektor swasta dan publik di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik untuk kerja sama yang lebih kuat.
Baca SelengkapnyaPemerintah diingatkan tentang pentingnya mengedepankan prinsip keadilan dalam upaya transisi energi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPercepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaPenjualan listrik berbasis energi terbarukan kepada PLN menggunakan skema perjanjian Independent Power Producer (IPP).
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana mencari donor lain yang bisa membantu Indonesia mempercepat pensiun PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaSikap sejumlah negara untuk pensiun PLTU batu bara saling berbeda.
Baca SelengkapnyaDia menilai justru hal itu malah melemahkan komitmen yang dibuat negara-negara tersebut mengenai emisi nol bersih.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diperlukan untuk mengurangi tingkat emisi dari operasional smelter. Termasuk dalam mengejar target nol emisi karbon.
Baca Selengkapnya