Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perbesar Belanja Kesehatan Bisa Selamatkan Ekonomi di Tengah Pandemi Virus Corona

Perbesar Belanja Kesehatan Bisa Selamatkan Ekonomi di Tengah Pandemi Virus Corona antisipasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Ekonom Senior Indef, Dradjad Wibowo menyarankan pemerintah untuk melakukan public health spending atau memperbesar belanja kesehatan masyarakat untuk menyelamatkan ekonomi di tengah ancaman wabah virus corona atau covid-19.

"Di dalam kondisi kita terkena ancaman wabah, sebenarnya salah satu cara menyelamatkan ekonomi itu melalui public health spending atau belanja kesehatan masyarakat yang besar-besaran. Ini bisa mengkompensasi penurunan ekonomi yang terjadi di berbagai sektor, pariwisata, transportasi dan sebagainya,” kata Drajad dalam Press Conference 'Meracik Vaksin Ekonomi Hadapi Pandemi' di Jakarta, Selasa (14/3).

Menurut dia, pencegahan penyebaran covid-19 dengan anggaran besar ini sangat penting dilakukan. Sebab, kapasitas kesehatan di Indonesia masih kurang. Sehingga sangat perlu untuk memperhatikan fasilitas seperti ruang isolasi, dan ventilasi udaranya.

Orang lain juga bertanya?

"karena ada riset yang mengatakan bahwa kalau tidak terisolasi, sistem ventilasinya menjadi satu dengan ruangan lain, itu bisa berpotensi menularkan pada tenaga kerja medis, Karena kita tahu kapasitas kesehatan kita, makannya sangat penting untuk mencegah penyebaran virus ini," ujarnya.

Apresiasi Presiden Jokowi

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengapresiasi langkah Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berencana melakukan relokasi anggaran dana perjalanan dinas Presiden Joko Widodo atau Jokowi hingga mencapai 50 persen, sebagai dana darurat bagi penanganan pandemi Virus Corona (Covid-19) di berbagai wilayah Indonesia.

"Kita setuju, realokasi belanja perjalanan dinas presiden yang mencapai Rp43 triliun, dapat pangkas sekitar 50 persen," kata Ekonom Indef, Abra Talattov, melalui siaran Webinar pada Selasa (23/3).

Abra kemudian menyebut bahwa sudah seharusnya dana perjalanan dinas Jokowi dapat digunakan untuk program bantuan sosial, bagi masyarakat kelas bawah dan pekerja informal yang terdampak kebijakan social distancing.

Untuk wilayah Jabodetabek, Abra menyebut bahwa terdapat 77 juta jiwa masyarakat yang ikut terdampak kebijakan social distancing. Sedangkan pekerja informal daerah Jakarta yang juga terdampak kebijakan tersebut, diperkirakan mencapai 1,5 juta jiwa, berdasarkan data bulan Agustus 2019.

Adapun bentuk bantuan sosial pemerintah dapat berupa uang tunai langsung ataupun sejumlah bahan pokok yang dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama pandemi virus Corona masih berlangsung.

Reporter: Tira

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PBB Bantu Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tangguh Hadapi Perubahan Iklim
PBB Bantu Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tangguh Hadapi Perubahan Iklim

Dibantu PBB, Indonesia Bangun Sistem Kesehatan yang Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Berkat Proposal Ini, Indonesia Dapat Kucuran Dana Rp385 Miliar dari Amerika
Berkat Proposal Ini, Indonesia Dapat Kucuran Dana Rp385 Miliar dari Amerika

Program pendanaan ini akan berlangsung dalam durasi tiga tahun.

Baca Selengkapnya
Menkes Pastikan Pemerintah Serius Tangani Polusi Udara
Menkes Pastikan Pemerintah Serius Tangani Polusi Udara

Polusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan bagi sektor kesehatan.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi
Alarm Covid-19 Kembali Berdering, Penumpang KRL Diimbau Pakai Masker Lagi

Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya
Perusahaan Alat Kesehatan Dalam Negeri Tumbuh 8 Kali Lipat, Ini Pemicunya

Kemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.

Baca Selengkapnya
Biaya Pengobatan Penyakit Pernapasan di BPJS Tembus Rp10 Triliun, Menkes Minta Polusi Udara Ditekan
Biaya Pengobatan Penyakit Pernapasan di BPJS Tembus Rp10 Triliun, Menkes Minta Polusi Udara Ditekan

Biaya Pengobatan Penyakit Pernapasan di BPJS Tembus Rp10 Triliun, Menkes Minta Polusi Udara Ditekan

Baca Selengkapnya
Begini Cara Cegah Terjangkit ISPA di Musim Pancaroba
Begini Cara Cegah Terjangkit ISPA di Musim Pancaroba

Jangan Sampai Terserang ISPA di Musim Pancaroba, Lakukan Hal Ini

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya