Perluas Pasar Ekspor, Indonesia Bidik Amerika Latin
Merdeka.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Ratu Silvy Gayatri menyebut bahwa pemerintah tengah berupaya menggarap potensi pasar ekspor baru. Salah satu pasar non tradisional yang tengah dibidik Indonesia adalah Amerika Latin.
"Nilai perdagangan Latin Amerika USD 1,18 miliar, ini pasar nontradisional yang perlu kita garap dengan sungguh-sungguh dan dijadikan prioritas," kata dia di Kementerian Perdagangan, Senin (25/3).
Menurut dia, produk-produk yang dapat didorong untuk memasuki pasar Amerika Latin, di antaranya produk makanan dan minuman (mamin) dan furniture. "Sebetulnya ada yang sudah masuk. Seperti mamin dan Panama itu salah satu hub pelabuhan. Jadi yang ke Amerika Serikat, ke Panama dulu. Itu kan ada di tengah. Jadi itu harus dimanfaatkan," ujar dia.
-
Dimana letak geografis Panama yang menguntungkan untuk berbisnis? Panama terletak di suatu tempat di jantung Amerika. Dengan demikian, terletak di dekat Amerika Serikat - fakta ini meningkatkan keunggulan bisnis negara tersebut.
-
Dimana Terusan Panama berada? Puluhan kapal besar melintasi perairan yang terletak di Tenggara Amerika Tengah tersebut.
-
Apa faktor utama yang membuat Panama menarik untuk berbisnis? Lebih mudah untuk memulai dan mengembangkan bisnis di Panama.
-
Apa peran Pelabuhan Muara di masa lampau? Pelabuhan Muara atau Muaro memiliki peran penting dan menjadi pelabuhan tertua di Kota Padang. Pelabuhan ini dibangun di sebuah kawasan yang secara tradisi telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk tempat bersandarna kapal-kapal lokal.
-
Bagaimana Pelabuhan Muara berkembang? Dalam sejarahnya, pelabuhan ini telah mengalami beberapa kali perbaikan dan perluasan di bagian dermaganya. Selain itu, beberapa fasilitas di tempat ini juga dilengkapi dengan gudang, kantor Syahbandar, hingga menara suar.
-
Bagaimana Amerika membangun Terusan Panama? Amerika pun kemudian berhasil membangun zona terusan Panama. Dalam pembangunannya, negeri Paman Sam itu menggelontorkan sekitar USD375 juta untuk membangun terusan tersebut, termasuk pembayaran USD10 juta ke Panama sebagai syarat perjanjian tahun 1903, dan USD40 juta untuk membeli aset Prancis.
Menurut dia, salah satu upaya yang bakal dilakukan pemerintah adalah dengan membentuk Indosia-Latin America Business Council. Pembentukan dewan tersebut ditargetkan rampung sebelum gelaran TEI 2019 yang dimulai pada 16 Oktober mendatang.
"Dalam waktu dekat kita bentuk Indonesia-Latin America Business Council, B2B yang bergerak, karena percuma pemerintah kerja sama dengan negara itu tapi tidak ada eksekutor. Tanggal 15 itu nanti. Sebelum TEI tanggal 16 (Oktober)."
Saat ini, tantangan untuk memasuki pasar Amerika Latin cukup beragam. Lokasi geografis yang jauh, kata dia, kerap menjadi kendala. "Dari segi geografis memang jauh, tapi kan tinggal tambah dua jam saja dari Amerika Serikat," jelasnya.
Selain itu, tarif bea masuk ke pasar Amerika Latin, harus diakui memang masih tinggi. "Ada tarif. Kita sekarang sedang lakukan perundingan. Ada dengan chile sudah selesai. Peru masih proses. Itu step by step. Kita harus berupaya lakukan penetrasi pasar melalui perundingan di kawasan sana," ungkap dia.
"Harusnya tarif sampai nol biar kita bisa masuk. Kalau non tariff, hambatannya ada karantina. Mereka kan juga proteksi diri, karena mereka pertaniannya sudah maju, jadi mereka lakukan itu. Tapi kalau kita punya perjanjian, pasti itu bisa diminimalisir," tambahnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Arlinda mengatakan, upaya penetrasi ke pasar Amerika Latin memang bagian dari strategi Kementerian Perdagangan untuk mendorong dan memperluas pasar ekspor Indonesia.
"Pasar kita tetap adalah mempertahankan pasar utama, tapi kita juga lakukan ke pasar nontradisional, di antaranya ada Asia Selatan, Srilanka Bangladesh, Pakistan, dan India," ujar dia.
Terkait tarif bea masuk yang masih tinggi, Arlinda mengatakan, Kementerian Perdagangan akan menempuh cara perjanjian bilateral dengan negara-negara Amerika Latin untuk mengatasi masalah tersebut. "Ya pemerintah kan lewat Kemendag sedang melakukan beberapa perundingan bilateral, mungkin sudah kita dengar dari Pak Menteri (Perdagangan) target tahun ini ada beberapa perjanjian perdagangan yang akan kita lakukan," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara Afrika dan Amerika Latin dipilih menjadi alternatif karena rute pengiriman tidak melintasi Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSelain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaMendag mengatakan, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini merupakan landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Baca SelengkapnyaProduk utama Indonesia yang diekspor ke Chili meliputi mineral, tembaga, produk kimia, suku cadang otomotif,
Baca SelengkapnyaPada abad 18, Amerika ingin membangun terusan di Nikaragua yang menghubungkan Atlantik dan Pasifik karena alasan ekonomi dan militer.
Baca SelengkapnyaPulau Ambo menjadi wilayah tengah Indonesia. Dia masuk dalam wilayah Kabupaten Mamuju. Dan berada di tengah Selat Makassar.
Baca Selengkapnya