Perusahaan energi terbesar Amerika Serikat pecat 1.800 karyawan
Merdeka.com - Perusahaan energi terbesar di Amerika Serikat, ConocoPhilips mengungkapkan rencananya untuk mengurangi karyawan. Setidaknya, perusahaan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 1.800 karyawan. Pengurangan karyawan terbanyak akan dilakukan di Amerika Utara, termasuk 500 orang di Houston.
Keputusan ini diambil perusahaan karena rendahnya harga minyak dunia hingga menyentuh level USD 40 per barel. Perusahaan harus melakukan efisiensi guna mengurangi beban perusahaan, termasuk memecat karyawan.
Dilansir dari CNN, murahnya harga minyak dunia karena meningkatnya pasokan global dan lemahnya permintaan. Harga minyak mentah terjun bebas dari sebelumnya berada di atas USD 100 per barel hingga ke level USD 38 per barel pada pekan lalu.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Siapa saja yang terkena PHK massal di perusahaan teknologi? Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
-
Kenapa PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Penyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional, serta penurunan permintaan produk.
-
Siapa saja yang kena PHK di perusahaan teknologi? Tidak hanya perusahaan kecil, raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, dan Google juga terus mengurangi jumlah karyawan mereka tahun ini, meskipun telah mengumumkan PHK massal tahun lalu.
-
Kapan PHK massal terjadi di perusahaan teknologi? Setidaknya, ada 317 perusahaan teknologi yang terdeteksi melakukan PHK massal sepanjang 2024. Beberapa nama besar seperti Tesla, Toshiba, Dell, Xerox, Paypal seakan berlomba-lomba melakukan PHK dalam jumlah besar sejak awal tahun.
Harga minyak dunia masih terus bergerak sehingga sangat sulit bagi perusahaan untuk merencanakan keuangan ke depan. Banyak perusahaan energi yang telah memangkas jumlah pekerjanya.
ConocoPhilips hanya satu dari sekian banyak perusahaan minyak yang memangkas karyawannya. Antara Juni 2014 hingga April 2015, di Amerika saja telah terjadi 51.000 PHK karyawan tambang akibat merosotnya harga minyak dunia.
ConocoPhilips sendiri mengatakan PHK kali ini mewakili 10 persen dari jumlah pekerja di perusahaan. Langkah ini harus diambil agar perusahaan tetap kompetitif.
Sebelumnya, Royal Dutch Shell (RDSB) atau Shell juga akan memecat 6.500 karyawan pada 2015 ini. Selain itu, perusahaan minyak di Inggris, Centrica juga akan memecat 6.000 karyawan.
Pengurangan karyawan dilakukan sebagai bentuk efisiensi perusahaan dan memotong biaya berjalan. Selain itu, Centrica juga akan mengurangi produksi minyak bumi.
Selain itu, perusahaan energi asal Italia, Saipem juga berencana akan mengurangi pegawai untuk efisiensi. Saipem akan memangkas setidaknya 8.800 pekerja dalam dua tahun ke depan.
Rencana pemecatan ini diumumkan setelah perusahaan merevisi target dan prospek untuk 2015. Perusahaan dilaporkan merugi USD 800 juta karena harga minyak jauh lebih rendah dari perkiraan. Selain itu, perusahaan juga membatalkan rencana pembangunan proyek pipa South Stream. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elon musk terpaksa PHK 10 persen karyawan Tesla di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBagi perusahaan PHK ini akan mengurangi biaya hingga Rp3,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPHK dilakukan lantaran penjualan mobil listrik menurun, serta perang harga yang semakin sengit untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaKabar PHK di pabrik Tesla di Shanghai pertama kali dilaporkan oleh portal berita online lokal, Deep Analysis.
Baca SelengkapnyaKabar ini pun langsung membuat saham pengelola platform Snapchat turun hampir 3 persen.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini diambil setelah perusahaan menghadapi tekanan finansial akibat penurunan harga komoditas pangan global.
Baca SelengkapnyaKonsumen lebih memilih mobil non elektrik karena memiliki jarak tempuh yang lebih jauh.
Baca SelengkapnyaPenyebab PHK massal di perusahaan teknologi pun bermacam-macam. Ada yang melakukan PHK karena restrukturisasi bisnis, mengurangi biaya operasional dan lainnya.
Baca SelengkapnyaPerusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.
Baca SelengkapnyaLangkah ini bagian dari transformasi bisnis menjadi lebih efisien ke depan.
Baca Selengkapnyapihak manajemen Microsoft mengatakan akan memotong 276 orang di negara bagian asalnya di Washington. Dari jumlah tersebut, 66 adalah virtual.
Baca SelengkapnyaSaham perusahaan sedikit naik pada perdagangan Jumat (19/4). Namun, saham Nike disebutkan telah menurun hampir 13 persen sepanjang tahun ini.
Baca Selengkapnya