PLN Andalkan Energi Baru Terbarukan Kejar 100 Persen Rasio Elektrifikasi Papua 2020
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meluncurkan program 1.000 Renewable Energy for Papua agar mencapai rasio elektrifikasi 100 persen pada tahun 2020. Inisiatif ini adalah sekuel dari gerakan Ekspedisi Papua Terang di bulan Agustus hingga September 2018.
Ekspedisi itu bertujuan mengumpulkan data demografi dan geografi terkait penyusunan rencana paling efektif untuk melistriki ratusan desa di provinsi Papua dan Papua Barat.
"Masih ada sekitar 1.724 desa yang gelap gulita dari jumlah 7.358 desa, sehingga oleh karena itu PLN meluncurkan program 1.000 Renewable Energy for Papua sebagai tindak lanjut Ekspedisi Papua Terang," ujar Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi ESDM, F.X. Sutijasto, dalam peluncuran program ini, Jakarta, Jumat (18/10).
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Mengapa Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk beralih ke energi terbarukan? Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Apa saja yang PLN lakukan untuk transisi energi? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Bagaimana PLN akan mengembangkan Hydropower di Indonesia? PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
Energi terbarukan dipilih karena, berdasarkan survei PLN, ada empat Energi Baru Terbarukan (EBT) yang potensial di Papua. Yakni Pembakit Listrik Tenaga Pikohidro, Tabung Listrik, Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan panel surya yang bisa berfungsi hingga 20 tahun, dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa yang bisa menerangi 200 rumah.
PLT Pikohidro merupakan pembangkit skala kecil yang memanfaatkan air untuk menghasilkan hingga 5.000 watt. Sekiranya enam rumah bisa dialiri listrik berkat teknik ini.
Sementara, Tabung Listrik (Talis) adalah alat penyimpanan layaknya power bank. Talis ini mudah dipakai dan bisa diisi ulang di Stasiun Pengisian Energi Listrik.
Sejauh ini, berdasarkan data Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi di provinsi Papua adalah 94,28 persen dan Papua Barat 99,98 persen, sehingga RE di dua provinsi itu adalah 95,75 persen melalui kontribusi PLN dan program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) oleh Kementerian ESDM setempat.
Reporter: Tommy Kurnia Rony
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan diperlukan inovasi energi baru terbarukan, pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaDi bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPLN menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.
Baca SelengkapnyaGebrakan tersebut mulai dari pemanfaatan tenaga surya dan air melalui proyek Hijaunesia dan Hydronesia.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi
Baca SelengkapnyaDalam perjalanannya, subholding generation company terbesar se-Asia Tenggara ini, terus mengakselerasi pemenuhan energi hijau menuju net zero emission.
Baca SelengkapnyaKelebihan daya tidak akan terbuang, melainkan akan diserap oleh sistem kelistrikan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca Selengkapnya