PLN bakal coba pakai energi terbarukan untuk terangi Nias

Merdeka.com - Pemadaman listrik yang terjadi di Nias, Sumatera Utara sejak Jumat (1/4) disebabkan oleh dua PLTD sewa 2x10 megawatt (MW) berhenti beroperasi. Kedua mesin PLTD itu terletak di Moawo berkapasitas 10 MW dan Idanoi 10 MW.

Direktur Bisnis Regional Sumatera PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Amir Rosidin mengatakan PLN bakal mencoba menerapkan energi baru terbarukan (EBT) di Nias untuk mengganti PLTD yang ada. Mengingat, beban puncak listrik di Nias mencapai 24 MW, sementara di siang hari sebesar 15 MW hanya disuplai dari diesel.

"Potensi disana ada batu bara, tetapi kita masih belum tahu seberapa besar kandungan dan kalorinya. Kedua, disana telah dicoba untuk membangun energi terbarukan. Kita kerja sama dengan Bupati Nias kemudian mereka menyediakan lahan untuk ditanami tanaman yang dipasang mesin," kata Amir di kantor PLN Pusat, Jakarta, Senin(4/4).

Dia menambahkan rencana tersebut pernah dilakukan pada tahun 2011 dengan melibatkan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mencari tanaman yang cocok untuk tanah disana. Sayangnya, tanahnya tidak cocok untuk ditanami dengan tanaman yang dipakai sebagai bahan bakar dari pembangkit.

Selain itu, PLN juga pernah mencoba untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumatra Utara sebagai salah satu program pemerintah. Namun, pembangkit-pembangkit tersebut tidak dapat dipakai untuk wilayah Nias karena termasuk wilayah yang terisolasi.

"Jadi Nias harus hidup dari pembangkit-pembangkit disana, jadi program yang akan dibangun adalah mobile proplan sebesar 25 MW, kita sudah kontrak dan kita harapkan akan beroperasi pada Agustus 2016," jelas dia.

Dengan adanya pembangunan tersebut, Amir berharap sewa terhadap PLTD di Nias bisa dikurangi.

Laporan: Sofia Ulfa