PLN Pasok Listrik 5,19 MVA ke Medco Energi, Segini Bahan Bakar Bisa Dihemat
Inisiatif ini juga menghemat penggunaan bahan bakar gas sebesar 1,8 MMSCFD,
Inisiatif ini juga menghemat penggunaan bahan bakar gas sebesar 1,8 MMSCFD,
PT Medco Energi Internasional Tbk melalui anak perusahaannya PT Medco E&P Malaka (Medco E&P) kembali melakukan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan PT PLN (Persero) lewat PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Aceh. Penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan oleh General Manager Medco E&P Malaka Iwan Sutrisno dan General Manager PLN UID Aceh Parulin Noviandri di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan perjanjian ini, PLN akan memasok listrik sebesar 5,19 MVA di Central Processing Plant Blok A, Aceh Timur. Penandatangan ini juga disaksikan oleh VP Operations Onshore Medco E&P Jhon Hakim Ginting.
Menurut VP Relations & Security Medco E&P, Arif Rinaldi, pemanfaatan pasokan listrik PLN ini menunjukkan komitmen Medco E&P dan PLN untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan upaya untuk mencapai target produksi migas nasional yang ditetapkan pemerintah.
"Langkah-langkah perusahaan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah dengan mengurangi penggunaan energi fosil sehingga meningkatkan efisiensi operasional aset dan juga dapat meningkatkan pemakaian energi dari sumber energi terbarukan," ujar Arif.
Sementara itu, GM PLN UID Aceh Parulian Noviandri mengatakan dengan telah beroperasinya PLTU Nagan Raya 3, saat ini kondisi kelistrikan di Aceh memiliki daya mampu 822 Mega Watt (MW) dengan beban puncak 567 MW, sehingga surplus 260 MW.
Apalagi dengan akan beroperasinya PLTU Nagan Raya 4 sebesar 200 MW yang akan beroperasi pada Desember 2023 serta PLTA Peusangan 1 dan 2 dengan total daya 90 MW yang akan beroperasi pada akhir tahun ini dan 2024.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN, Hartanto Wibowo berharap kerja sama antara Medco E&P dan PLN dapat berjalan lancar. Menurut dia, PJBTL ini merupakan kolaborasi dua keluarga besar yang sudah dibangun dari tingkat lapangan hingga high level. "Melalui kerja sama ini, kami berharap Medco E&P bisa fokus meningkatkan produksinya," ujar Hartanto.
Bahan bakar rendah karbon tersebut yaitu CNG, LNG, hidrogen, amonia, atau bahan bakar lainnya untuk kendaraan dan kapal-kapal milik PIS.
Baca SelengkapnyaMasyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.
Baca SelengkapnyaPertamina bekerjasama dengan JOGMEC dalam Pengukuran dan Penaksiran Emisi Metana untuk Percepat Transisi Energi.
Baca SelengkapnyaDua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSubholding gas juga memulai berpartisipasi dalam hilirisasi produk gas bumi di petrokimia, biometana, dan dekarbonisasi.
Baca SelengkapnyaSaat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaBesaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri dan bisnis.
Baca SelengkapnyaDampak berlakunya pajak rokok untuk rokok elektrik sifatnya sangat membebani.
Baca Selengkapnya