PLN rencana geser proyek pembangkit listrik 35.000 MW ke luar Jawa
Merdeka.com - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir mengatakan, pengerjaan mega proyek pembangkit listrik 35.000 MW akan disesuaikan dengan pertumbuhan kebutuhan listrik dalam negeri. Ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
"Pak Jokowi bilang kita harus realistis. Kita lihat kebutuhannya. Kalau demandnya maksimum-nya di 2020 geser ke 2020. Ada lagi tambahan 2021 geser 2021," ungkapnya di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Kamis (5/10).
Atas dasar itulah, pemerintah bahkan sudah merencanakan pemindahan lokasi proyek 35.000 MW dari Jawa ke daerah di luar Jawa. Meski demikian, Sofyan tidak menyebutkan secara detail soal rencana tersebut.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
-
Kenapa PLTU Batang dibangun? Pembangunan PLTU Batang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan merupakan bagian dari program penyediaan listrik 35.000 MW.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Kenapa PLTA Kracak dibangun? Kala itu, Kota Buitenzorg atau Bogor jadi salah satu kota penyangga Batavia yang sibuk. Banyak aktivitas pemerintahan, industri, pendidikan dan penelitian oleh Belanda yang dilakukan di sana, sehingga membutuhkan supply listrik.
-
Kenapa energi listrik penting? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat modern. Peran listrik telah berkembang secara signifikan seiring dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia yang semakin kompleks.
"Jadi kemungkinan sebagian dari Jawa itu dipindahkan ke luar Jawa. Iya hanya bergeser," kata dia.
Adapun yang menjadi alasan rencana pergeseran tersebut dikarenakan tingginya pertumbuhan kebutuhan listrik di luar Jawa.
"Sekali lagi bukan dibatalkan justru yang di luar Jawa diperbesar. Lokasinya (dipindahkan), karena di daerah ternyata pertumbuhan nya bisa dua digit. Di Jawa kan tidak. Coba pergi ke Sulsel, ada yang 9 ada yang 11. Jadi pertumbuhan di sana masih meningkat," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik.
Baca SelengkapnyaBila dikonversi ke dalam kapasitas pembangkit, ini setara dengan penambahan sekitar 1 gigawatt per tahun.
Baca SelengkapnyaPemerintah wajib menyediakan dana khusus untuk listrik desa.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaPenambahan energi tersebut sebagian besar dari kapasitasnya akan bersumber dari energi baru terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaGanjar Beberkan Sederet Program Optimalisasi EBT dan Energi Hijau di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaProyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra.
Baca SelengkapnyaPLN saat ini masih lebih memilih sumber pembangkit berbasis alam yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPenggunaan PLTS atap disinyalir bakan bikin PLN merugi.
Baca Selengkapnya