PLTS Terapung Cirata Rp2,1 T Raih 3 Investor, Target Beroperasi Akhir 2022
Merdeka.com - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata ditargetkan beroperasi pada November 2022 mendatang. PLTS Terapung Cirata dibangun oleh perusahaan patungan PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energi. Berkapasitas 145 Mega Watt AC (MWac).
PLTS ini memiliki tiga investor di antaranya Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Societe Generale dan Standard Chartered Bank. Ketiganya akan menanggung 80 persen pembiayaan konstruksi PLTS Terapung Cirata.
"Sementara 20 persen lainnya akan ditanggung oleh modal sendiri dan dibagi antara PT PJBI dan Masdar," kata Presiden Direktur PT PJBI, Amir Faisal dalam deklarasi Finansial Close, Selasa (3/8).
-
Siapa mitra PLN dalam PLTS Terapung Cirata? PLTS Terapung Cirata berkapasitas 192 MWp dibangun PLN berkolaborasi dengan perusahaan energi Masdar dari Uni Emirat Arab saat ini tengah memasuki proses finalisasi.
-
Dimana PLTS Terapung Cirata dibangun? 'Namun semua upaya ini tidak cukup. Persoalan air dan sanitasi akan semakin berat di masa mendatang. Upaya ini harus diperkokoh di tingkat global baik oleh negara, sektor swasta, maupun masyarakat madani. Forum Air Sedunia ke-10 ini menjadi langkah strategis melakukan aksi nyata dan komitmen bersama mewujudkan manajemen sumber daya air yang terintegrasi,' ujar Presiden.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Kapan PLTA Ketenger dibangun? Pembangunan PLTA Ketenger dimulai pada tahun 1935 dan rampung pada tahun 1939.
-
Bagaimana cara PLTA Ketenger menghasilkan listrik? Air yang sudah tertampung di kolam selanjutnya dialirkan untuk menggerakkan turbin yang kemudian menghasilkan listrik.
-
Kapan PLTU Batang dibangun? 'Karena teknologi untuk bikin 1 unit 1.000 itu harus dilakukan reviewing kemudian berdasarkan pengalaman di lapangan baru timbul 1 unit 1.000. Dan itu disebut Ultra Super Critical. Selama ini yang paling tinggi yang pernah dibangun adalah Super Critical ini,'
Dia menambahkan besaran saham yang dibagi adalah 51 persen milik PT PJBI dan 49 persen lainnya dimiliki oleh Masdar asal Uni Emirat Arab.
Nilai keseluruhan proyek ini diperkirakan sejumlah USD 145 juta atau setara Rp 2,1 triliun dengan asumsi perhitungan biaya pembangunan adalah sebesar USD 1 juta per 1 MWac.
Pembangunan ini awalnya diinisiasi saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke Arab Saudi pada awal 2020 lalu. Dengan mencapai tahapan penguncian pendanaan ini, konstruksi diproyeksikan akan dimulai dalam waktu dekat.
"COD (Commercial Operation Date) kita akan lakukan akhir tahun 2022, jadi lama proyek sekitar 18 bulan," katanya.
Harapannya, setelah beroperasi optimal ini akan mampu menerangi 50.000 rumah di daerah target. Selain itu, PLTS juga mampu menyerap potensi UMKM dari yang ada di lingkungan proyek PLTS Terapung Cirata.
Kesempatan Investasi
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN, Zulkifli Zaini mengatakan langkah ini membuka kesempatan investasi dan kerja sama dengan perusahaan internasional.
"Hari ini telah sampai Finansial close, ini penting, ini menandakan pendanaan proyek telah mendapat dukungan dari perbankan internasional," katanya dalam Deklarasi Finansial Close Proyek PLTS Cirata 145 MWac, Selasa (3/8).
Melihat perkembangan hingga saat ini, dia optimistis PLTS Terapung Cirata akan mulai beroperasi pada kuartal IV 2022 atau sekitar November. Dia menilai dengan pelaksanaan pembangunan akan jadi revolusi pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia.
"Sampai semester I 2021 total kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) mencapai 13 persen, ini akan memberikan kontribusi EBT sekitar 0,2 persen," katanya.
Dalam mengejar target penggunaan EBT 23 persen pada 2025 mendatang, kedepannya akan juga dilakukan pengembangan EBT lainnya, seperti pembangkit hidro, panas bumi, aneka energi, dan bio energi.
"Ini akan jadi pemicu, dengan tarif yang kompetitif, sebagai upaya PLN untuk menghadirkan energi bersih yang murah. Karena ada istilah Green yang ada di transformasi PLN," katanya.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLTS ini baru saja diresmikan langsung oleh presiden Jokowi dan menjadi PLTS terbesar se Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaTerbentang di area seluas 200 hektare dengan lebih dari 340 ribu solar panel, PLTS terapung ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun.
Baca SelengkapnyaPLTS terapung terbesar se-Asia Tenggara ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaProses pembangunan proyek akan didahului dengan proses pendanaan dan dilanjutkan dengan proses konstruksi.
Baca SelengkapnyaPLTS 100 MWp kini telah beroperasi secara komersial, memberikan kontribusi signifikan terhadap sistem kelistrikan kawasan industri.
Baca Selengkapnyadalam proyek Hijaunesia 2023, PLN IP memprioritaskan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB).
Baca SelengkapnyaLangkah ini sekaligus membantu pemerintah untuk terus mendorong pemanfaatan energi surya secara masif.
Baca SelengkapnyaPLTA Jatigede merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang mendukung bauran EBT, terutama dengan sumber daya air.
Baca SelengkapnyaPLTS yang berada terapung di atas Waduk Cirata ini memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).
Baca SelengkapnyaJokowi menginginkan seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia bisa dimanfaatkan.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia ternyata ada PLTS yang disebut meraih predikat terbesar di Asia Tenggara. Begini penampakannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 68 gigawatt (GW) dalam 10 tahun ke depan.
Baca Selengkapnya