PNM Salurkan Pembiayaan Triwulan I 2021 Rp11,68 T, Tumbuh 95,2 Persen
Merdeka.com - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM) telah menyalurkan pembiayaan triwulan I 2021 sebesar Rp 11,68 triliun. Angka ini naik 95,2 persen dari periode sama 2020 yakni Rp 5,9 triliun.
"Total penyaluran sampai dengan Q1 tahun 2021 yakni Rp 11,7 triliun," kata EVP Keuangan dan Operasional, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) (Persero) Sunar Basuki dalam Laporan Kinerja Pemberdayaan: Geliat UMKM Bersama PNM, Jakarta, Selasa (20/4).
Selama tiga bulan pertama tahun ini, terjadi kenaikan nasabah sebesar 38,1 persen dari 2020. Sampai akhir Maret 2021, tercatat ada 8.983.942 nasabah.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa yang naik 90% di Pertamina? Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari, naik 90,7% dibandingkan penjualan normal 492 KL/hari.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Siapa yang mendorong pertumbuhan PNM? 'Terima kasih Infobank kerja keras kami telah diapresiasi. Ini tahun kedua Infobank mengapresiasi kami. Saya merasa ini bukan award buat saya pribadi, tetapi ini hasil kerja insan PNM yang ada di 6.050 kecamatan, 434 kabupaten/kota, dan 35 provinsi.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
Sunar menjelaskan pertumbuhan pembiayaan PNM tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah penambahan nasabah. Sebab, penyaluran pembiayaan lebih banyak dilakukan oleh nasabah Mekaar yang melakukan pinjaman dengan tenor jangka pendek.
Selanjutnya
Dia mencontohkan ada satu nasabah yang mengajukan pinjaman Rp 5 juta dengan tenor 6 bulan. Lalu nasabah yang sama kembali mengajukan pinjaman Rp 6 juta. Sehingga, dalam penyaluran pinjaman, tidak selalu berjalan lurus dengan jumlah penambahan nasabah.
"Nasabahnya tetap itu-itu juga, tapi pinjamannya ditambah lagi. Jadi penyaluran memang akan lebih tinggi," kata Sunar.
Kondisi ini banyak terjadi pada nasabah program Mekaar yang memiliki tenor pinjaman jangka pendek. Sebaliknya, ini tidak terjadi pada nasabah program ULaMM karena tenor pinjaman yang dalam jangka waktu lebih lama.
"Tenor ULaMM ini 2-3 tahun," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaRealisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaPNM menerima 'The Most Outstanding Microfinance Programs To Empowering Women And Community Development'
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaPada kuartal II-2024 BRI Grup berhasil cetak laba bersih Rp29,9 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit BTN per Agustus naik 13,05 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut mengalami pertumbuhan 12,7 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaBTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp356,1 triliun per akhir September 2024 atau tumbuh sebesar 11,9 persen.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya