Produksi gas Tiung Biru bakal dialokasikan untuk PLTGU Jawa 3
Merdeka.com - Hari ini, PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero) menandatangani Head of Agreement (HoA) pembelian gas bumi Lapangan Jambaran-Tiung Biru (JTB). Penandatanganan kerja sama ini merupakan akhir dari proses panjang proyek JBT.
"Proyek ini termasuk dalam proyek strategis yang dicanangkan pemerintah. Kira-kira nanti gasnya berjumlah 170 MMSCFD, yang dulunya pada saat diajukan biaya dari PoD pertama kali tahun 2015 JBT ini menghabiskan kira-kira dananya USD 2,05 miliar," ujar Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar di kantornya, Selasa (8/8).
Setelah dievaluasi, nantinya, PLN akan menjadi pembeli gas proyek JTB. Namun, pengelola JTB, Pertamina tengah menghitung keekonomian harga gas. sehingga tidak memberatkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik PLN.
-
Apa yang Pertamina beli? Erick menyebut BUMN yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dolar AS) yang besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar melakukan pembelian dollar dengan tepatguna, bijaksana dan sesuai prioritas dalam memenuhi kebutuhannya.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Siapa yang menandatangani kerja sama BPH Migas dan Pemprov Jambi? Adapun momentum penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tersebut dilakukan oleh Kepala BPH Migas Erika Retnowati dan Gubernur Jambi Al Haris di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Pertamina akhirnya memutuskan akan menjual gas sebanyak 100 MMSCFD dari JTB untuk PLN dengan harga USD 7,6 per MMBTU. Harga tersebut tidak akan mengalami perubahan baik kenaikan maupun penurunan selama kontrak berakhir 30 tahun kedepan terhitung dari 2020 hingga 2050.
Harga yang dipatok sudah termasuk biaya distribusi, gas sampai dengan harga USD 7,6 per MMBTU di PLTGU Jawa 3. Gas dari JTB akan dialirkan melalui pipa transmisi Semarang-Gresik yang tengah dibangun Pertamina.
"Langkah selanjutnya adalah pipa Gresik-Semarang harus dibangun secepatnya. Jangan sampai pipa belum selesai ketika gas sudah siap mengalir," tegas Arcandra.
Gas dari JTB ini juga akan diperuntukkan kepada industri di sekitar jalur pipa Gresik-Semarang. "Sebagian gas Jambaran-Tiung Biru juga akan dipakai oleh industri. Gas menjadi penggerak ekonomi, bukan lagi komoditi," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaLuhut juga memaparkan bahwa ada tiga kunci strategis memastikan keseimbangan keamanan energi Indonesia.
Baca SelengkapnyaUpaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.
Baca SelengkapnyaSmelter Tembaga Freeport Dapat Suplai Gas Bumi 9,49 BBTUD, Sumbernya Dari Sini
Baca SelengkapnyaPemanfaatan gas bumi dari WK B diharapkan dapat menjaga keberlangsungan penyaluran gas di wilayah Aceh dan Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaVolume yang dialirkan nantinya diperuntukkan berbagai konsumen yaitu sektor kelistrikan dan industri.
Baca SelengkapnyaPGN dan Premier Oil Jajaki Pemanfaatan Gas Bumi di Wilayah Kerja Tuna
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaPLN terus mengambil langkah strategis guna memperkaya peningkatan pemanfaatan EBT, salah satunya hidrogen.
Baca SelengkapnyaBesaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.
Baca SelengkapnyaFSRU Lampung terhubung dengan pipa bawah laut berdiameter 24 inci sejauh 21 km ke onshore receiving facility (ORF) di Lampung.
Baca SelengkapnyaMelalui inisiasi ini, Medco E&P dapat mengurangi emisi GRK sekitar 36.000 ton CO2e per tahun.
Baca Selengkapnya