Rahasia Menteri Sri Mulyani Untuk Indonesia Hadapi Pelemahan Ekonomi Global di 2019
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengaku telah menyiapkan beberapa strategi untuk menghadapi guncangan ekonomi dunia. Saat ini, ketidakpastian ekonomi dunia salah satunya dipicu perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
"Jika ingin pertumbuhan yang tinggi di tengah melemahnya perekonomian global, maka yang harus dilakukan yaitu memperbaiki beberapa faktor dalam negeri yang sangat menentukan konsumsi," ujarnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (24/4).
Menteri Sri Mulyani mengungkapkan jika Indonesia harus menjaga inflasi tetap rendah di mana ketersediaan barang menjadi hal yang sangat penting. "Menjaga persediaan sangat penting mengingat sebentar lagi mau puasa dan Lebaran. Ini untuk menjaga inflasi meningkat pada musin ini hingga pertengahan tahun," jelasnya.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Bagaimana cara Gubernur Sumatra mengatasi inflasi? Gubernur Sumatra saat itu, Mr. Teuku Muhammad Hasan telah memberlakukan ORI sebagai alat tukar dengan kurs satu rupiah dengan seratus rupiah uang Jepang.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
Selain itu, dia menambahkan, untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga telah mempersiapkan strategi fiskal dari pemberian gaji ke-13. Kemudian, tunjangan hari raya atau THR. Ini juga menjadi bagian kebijakan ekonomi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Langkah selanjutnya, menurut Menteri Sri Mulyani, pemerintah akan menjaga pertumbuhan investasi. Meskipun kemarin kenaikan suku bunga mempengaruhi pertumbuhan kredit dan datangnya investasi, namun perbankan tetap menunjukkan nilai yang positif. Saat ini pertumbuhan kredit masih berada di angka yang cukup tinggi yaitu berkisar 12-13 persen.
Tidak hanya itu saja, Menteri Sri Mulyani menambahkan pemerintah akan menggenjot ekspor sama halnya dengan investasi. Melalui pembiayaan seperti LPEI dan lembaga keuangan dalam bentuk dukungan untuk memperluas pasar non tradisional.
"Karena yang dimaksud pelemahan global hampir seluruhnya adalah para pasar pasar yang sifatnya tradisional yakni Eropa, Jepang dan China. Jadi non tradisional seperti Asia Selatan, India, Afrika masih sangat baik," ungkap Menteri Sri Mulyani.
Reporter: Ayu Lestari Wahyu Puranidhi
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca Selengkapnya