Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sanksi nuklir Iran dicabut, harga minyak merosot ke USD 28/barel

Sanksi nuklir Iran dicabut, harga minyak merosot ke USD 28/barel Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Harga minyak dunia terus turun di perdagangan hari ini, Senin (18/1). Minyak mentah Brent turun di bawah USD 28 per barel di perdagangan Asia, untuk pertama kalinya dalam lebih dari 12 tahun terakhir.

Harga Brent jatuh di tengah kekhawatiran tentang memburuknya kelebihan pasokan, setelah sanksi Barat terhadap Iran dicabut, memungkinkan Teheran untuk memulai lagi ekspor minyaknya.

Minyak mentah Iran sebanyak setengah juta barel per hari diprediksi akan membanjiri pasar global. Hal ini dilakukan setelah para pemimpin AS dan Eropa mengakhiri embargo melumpuhkan yang diberlakukan atas program nuklir Teheran.

Dicabutnya sanksi nuklir Iran memberi senitmen negatif pada harga minyak yang telah menurun sekitar tiga perempat sejak pertengahan 2014 silam. Penyebabnya adalah karena kelebihan pasokan, rekor tingkat produksi, lemahnya permintaan dan perlambatan ekonomi global.

Brent untuk pengiriman Maret anjlok ke tingkat USD 27,67 per barel, atau 4,4 persen dari penutupan Jumat, sebelum berbalik naik menjadi diperdagangkan di atas USD 28 . Terakhir Brent ditutup di bawah USD 28 per barel terjadi pada November 2003.

"Penurunan tersebut akibat sanksi Barat terhadap Iran dicabut. Ini berarti kita akan melihat kelebihan pasokan minyak yang lebih besar karena ekspor minyak mentah Iran kembali ke pasar," kata analis Phillip Futures, Daniel Ang.

Amerika Serikat dan Uni Eropa mencabut sanksi nuklir dan ekonomi Iran pada Minggu setelah pengawas atom PBB menegaskan bahwa Iran telah memenuhi kewajibannya di bawah kesepakatan bersejarah pada Juli untuk mengekang program nuklir Teheran.

Kelompok perbankan ANZ mengatakan, Iran kemungkinan akan menawarkan diskon untuk menarik pembeli, yang mengarah ke tekanan lebih lanjut pada harga dalam jangka pendek.

DBS Bank Singapura mengatakan dalam sebuah catatan penelitian yang disesuaikan dengan inflasi, minyak sekarang lebih murah daripada kapan pun sejak 1998, pada puncak krisis keuangan Asia.

DBS mengatakan ekspektasi bahwa ekspor dari Iran akan tumbuh sebesar 300.000 barel per hari dalam jangka pendek dan meningkat menjadi 500.000 barel per hari pertengahan tahun, yang akan lebih dari mengimbangi penurunan produksi AS selama enam bulan lalu.

Para analis memperkirakan pasokan akan terus bertambah melebihi kecepatan permintaan selama dua tahun berikutnya, yang akan menjaga harga tetap rendah.

DBS mengatakan bahwa selama 18 bulan terakhir, Amerika Serikat telah berkontribusi lebih dari setengah dari pertumbuhan pasokan. Arab Saudi menyumbang hanya 4,0 persen, sementara Irak dan Brazil menyumbang 38 persen.

"Jika pertumbuhan pasokan dipotong ke nol saat ini, permintaan tidak akan mengejar ketinggalan dengan pasokan sampai Januari 2018," kata DBS.

"Sementara itu, persediaan akan terus meningkat dan, setidaknya dari perspektif fundamental, tekanan pada harga akan tetap."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun
Aksi Saling Serang Iran VS Israel Mereda, Harga Minyak Mulai Turun

Tren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Sumber Uang Iran hingga Bisa Serang Israel Pakai 300 Rudal dan Drone
Ternyata Ini Sumber Uang Iran hingga Bisa Serang Israel Pakai 300 Rudal dan Drone

Ini sumber-sumber kekayaan Iran hingga bisa serang Israel menggunakan 300 rudal dan drone.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?

Lonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.

Baca Selengkapnya
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun

Serangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.

Baca Selengkapnya
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket
Israel Serang Iran, Harga Minyak Dunia Langsung Meroket

Selain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Pecah Perang Iran-Israel Picu Kenaikan Harga BBM hingga Krisis Bahan Pangan, Begini Penjelasannya
Pecah Perang Iran-Israel Picu Kenaikan Harga BBM hingga Krisis Bahan Pangan, Begini Penjelasannya

Sederet potensi gangguan ekonomi akibat pecah peran Iran-Israel di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun
Gara-Gara Kondisi Ini, Target Produksi lifting Migas Tahun 2025 Turun

Pemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Airlangga Blak-blakan Dampak Serangan Rudal Iran Ke Israel, Harga Harga BBM Naik
VIDEO: Airlangga Blak-blakan Dampak Serangan Rudal Iran Ke Israel, Harga Harga BBM Naik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, serangan rudal Iran ke Israel telah berdampak terhadap perekonomian dunia.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Berpotensi Naik Hingga USD150 Imbas Perang Israel dan Palestina
Harga Minyak Berpotensi Naik Hingga USD150 Imbas Perang Israel dan Palestina

Harga minyak bisa mencapai rekor tertinggi jika perang makin memanas.

Baca Selengkapnya