Sanksi nuklir Iran dicabut, harga minyak merosot ke USD 28/barel
Merdeka.com - Harga minyak dunia terus turun di perdagangan hari ini, Senin (18/1). Minyak mentah Brent turun di bawah USD 28 per barel di perdagangan Asia, untuk pertama kalinya dalam lebih dari 12 tahun terakhir.
Harga Brent jatuh di tengah kekhawatiran tentang memburuknya kelebihan pasokan, setelah sanksi Barat terhadap Iran dicabut, memungkinkan Teheran untuk memulai lagi ekspor minyaknya.
Minyak mentah Iran sebanyak setengah juta barel per hari diprediksi akan membanjiri pasar global. Hal ini dilakukan setelah para pemimpin AS dan Eropa mengakhiri embargo melumpuhkan yang diberlakukan atas program nuklir Teheran.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Kenapa Kemendag genjot potensi pasar minyak goreng? 'Kunjungan lapangan tersebut menghasilkan tawaran kerja sama di bidang industri pengemasan minyak goreng Indonesia. Industri pengemasan minyak goreng Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dipasarkan di pasar regional Timur Tengah dan Afrika,' ungkap Syahran.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
Dicabutnya sanksi nuklir Iran memberi senitmen negatif pada harga minyak yang telah menurun sekitar tiga perempat sejak pertengahan 2014 silam. Penyebabnya adalah karena kelebihan pasokan, rekor tingkat produksi, lemahnya permintaan dan perlambatan ekonomi global.
Brent untuk pengiriman Maret anjlok ke tingkat USD 27,67 per barel, atau 4,4 persen dari penutupan Jumat, sebelum berbalik naik menjadi diperdagangkan di atas USD 28 . Terakhir Brent ditutup di bawah USD 28 per barel terjadi pada November 2003.
"Penurunan tersebut akibat sanksi Barat terhadap Iran dicabut. Ini berarti kita akan melihat kelebihan pasokan minyak yang lebih besar karena ekspor minyak mentah Iran kembali ke pasar," kata analis Phillip Futures, Daniel Ang.
Amerika Serikat dan Uni Eropa mencabut sanksi nuklir dan ekonomi Iran pada Minggu setelah pengawas atom PBB menegaskan bahwa Iran telah memenuhi kewajibannya di bawah kesepakatan bersejarah pada Juli untuk mengekang program nuklir Teheran.
Kelompok perbankan ANZ mengatakan, Iran kemungkinan akan menawarkan diskon untuk menarik pembeli, yang mengarah ke tekanan lebih lanjut pada harga dalam jangka pendek.
DBS Bank Singapura mengatakan dalam sebuah catatan penelitian yang disesuaikan dengan inflasi, minyak sekarang lebih murah daripada kapan pun sejak 1998, pada puncak krisis keuangan Asia.
DBS mengatakan ekspektasi bahwa ekspor dari Iran akan tumbuh sebesar 300.000 barel per hari dalam jangka pendek dan meningkat menjadi 500.000 barel per hari pertengahan tahun, yang akan lebih dari mengimbangi penurunan produksi AS selama enam bulan lalu.
Para analis memperkirakan pasokan akan terus bertambah melebihi kecepatan permintaan selama dua tahun berikutnya, yang akan menjaga harga tetap rendah.
DBS mengatakan bahwa selama 18 bulan terakhir, Amerika Serikat telah berkontribusi lebih dari setengah dari pertumbuhan pasokan. Arab Saudi menyumbang hanya 4,0 persen, sementara Irak dan Brazil menyumbang 38 persen.
"Jika pertumbuhan pasokan dipotong ke nol saat ini, permintaan tidak akan mengejar ketinggalan dengan pasokan sampai Januari 2018," kata DBS.
"Sementara itu, persediaan akan terus meningkat dan, setidaknya dari perspektif fundamental, tekanan pada harga akan tetap."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaIni sumber-sumber kekayaan Iran hingga bisa serang Israel menggunakan 300 rudal dan drone.
Baca SelengkapnyaTerkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaSederet potensi gangguan ekonomi akibat pecah peran Iran-Israel di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPemerintah mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK).
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, serangan rudal Iran ke Israel telah berdampak terhadap perekonomian dunia.
Baca SelengkapnyaHarga minyak bisa mencapai rekor tertinggi jika perang makin memanas.
Baca Selengkapnya