Sarjana ekonomi tak diminati perbankan
Merdeka.com - Firma akuntansi dan konsultasi Price Waterhouse Cooper (PwC) menggelar jajak pendapat tahunan kepada pelaku industri perbankan menyoal tantangan dan peluang pada 2014.
Salah satu isu yang banyak dikeluhkan bankir adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM) di industri jasa keuangan. Sebanyak 44 persen responden menegaskan, saat ini perbankan kesulitan merekrut SDM yang berkualitas untuk bekerja di perusahaan masing-masing. Bahkan, para sarjana bidang ekonomi, akuntansi, atau manajemen dianggap tidak layak masuk ke sektor ini.
"Kita prihatin melihat kondisi lulusan universitas. Para bankir menilai kenapa terlalu banyak yang diajarkan ke mahasiswa tapi sedikit sekali yang bisa mereka pahami. Akhirnya bank merekrut karyawan baru bukan lagi dari jurusan ekonomi atau bisnis," kata Kepala PwC Indonesia Jusuf Wibisana dalam jumpa pers 'Indonesia Banking Surveys 2014' di Jakarta, Rabu (14/5).
-
Dimana pekerjaan dengan gaji tinggi di Indonesia? Melansir laman ocbc.id, pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia di urutan pertama adalah level corporate suite, atau orang-orang dengan gelar chief/director.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia? Melansir laman ocbc.id, pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia di urutan pertama adalah level corporate suite, atau orang-orang dengan gelar chief/director.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Dari pengalaman pelaku industri perbankan, justru kini lebih menguntungkan merekrut sarjana dari disiplin ilmu yang jauh dari ekonomi. PwC mencatat, banyak bank kini mempekerjakan sarjana alumni Institut Pertanian Bogor atau Institut Teknologi Bandung. Ini dikarenakan biaya pelatihan para sarjana itu untuk beradaptasi dengan tuntutan kerja bank lebih cepat, dibanding alumni jurusan ekonomi.
"Makin banyak saja pakar pertanian dan insinyur yang mengisi posisi top manajemen perbankan di Indonesia. Ini karena orang melihat kebutuhan SDM dari intelejensi mereka yang terbukti lebih cepat mengikuti pelatihan sebelum bekerja," ungkap Jusuf.
PwC menegaskan, keluhan para bankir ini wajib diperhatikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai otoritas terkait dalam penyediaan SDM ke dunia kerja. Tanpa ada perubahan fundamental kualitas lulusan universitas, Jusuf menambahkan, para bankir cukup pesimis menghadapi liberalisasi perbankan di Asia Tenggara pada 2020 mendatang.
"Banyak pertanyaan dari responden, kenapa mendikbud menghabiskan 20 persen APBN, sementara bank masih harus mengeluarkan banyak biaya melatih ulang calon pekerjanya," tandasnya.
Keluhan perbankan soal sulitnya menyerap tenaga kerja lulusan universitas sejalan dengan data Badan Pusat Statistik. Per Februari 2014, jumlah penganggur level S1 mencapai 360.000 orang, atau sekitar 5 persen dari total pengangguran. Sedangkan pemegang titel strata satu yang sudah bekerja baru mencapai 8,8 juta orang (7,49 persen) dari total angkatan kerja. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak muda enggan menjadi petani lantaran pendapatan yang tidak menjanjikan.
Baca SelengkapnyaJumlah petani di Indonesia juga terus mengalami penurunan dalam 10 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaDeretan pekerjaan dengan gaji tertinggi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrevalensi pekerjaan kelas menengah mengalami penurunan dari 14 menjadi 9 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, salah satu sumber kelambanan menangani masalah adalah penataan sistem pendidikan.
Baca SelengkapnyaJumlah masyarakat berstatus sebagai pekerja meningkat 2,66 juta orang dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca Selengkapnya