Saudi sengaja buat harga minyak dunia anjlok untuk tekan Iran?
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir membantah tudingan yang menyebut bahwa pihaknya sengaja membuat harga minyak rendah untuk menekan atau menyakiti Iran. Melimpahnya pasokan global membuat harga minyak menyentuh titik terendah dalam 12 tahun terakhir yaitu di bawah USD 28 per barel.
"Kita sekarang harus kembali ke teori dasar ekonomi Adam Smith. Ini tentang penawaran dan permintaan," ucap Adel al-Jubeir seperti dikutip dari CNN, Rabu (20/1).
Rendahnya harga minyak dunia saat ini menimbulkan kecurigaan pada Arab Saudi. Alih-alih mengurangi produksi, Arab Saudi justru terus memompa minyak dengan kecepatan tinggi. Saudi merancang strategi ini untuk merebut pangsa pasar produsen biaya tinggi atau Amerika Serikat.
-
Kenapa Arab Saudi melakukan embargo minyak? Ini adalah balasan bagi AS yang selama perang Yom Kippur terus menerus mengirimkan senjata ke Israel untuk melawan negara-negara Arab.
-
Siapa yang memimpin Arab Saudi saat embargo minyak terjadi? Embargo minyak dilakukan oleh Pemimpin Arab Saudi, Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud pada negara-negara pendukung Israel.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Siapa pemain Arab Saudi yang terkenal mencari masalah dengan bintang dunia? Ali Albulayhi menjadi terkenal karena sering mencari masalah dengan para superstar dunia. Di Arab Saudi, ia terlibat konflik dengan Ronaldo, sementara di Piala Dunia 2018, ia berusaha mengganggu Messi.
-
Siapa pemain Arab Saudi yang terkenal dengan provokasi? Salah satu pemain Arab Saudi yang dikenal piawai memprovokasi lawan adalah Ali Al Bulayhi.
"kami membiarkan pasar menentukan titik keseimbangannya. Apa yang kita lihat sekarang adalah harga pasar," katanya.
Di balik strategi tersebut, beberapa ekonom dan ahli melihat ini sebagai motif geopolitik. Arab Saudi dinilai ingin 'berperang' dengan Iran dalam hal minyak dunia. Iran akan kembali ke pasar global setelah dicabutnya sanksi nuklir beberapa waktu lalu.
Sanksi nuklir Iran telah dicabut dan timbul beberapa spekulasi bahwa Arab Saudi mencoba menyakiti Iran dengan membuat harga minyak bertahan rendah.
Perdagangan hari ini, harga minyak mentah AS mencapai posisi terendah baru dalam 12-tahun yaitu di bawah USD 28 per barel di Asia pada Rabu. Harga minyak anjlok setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan bahwa pasar minyak bisa tenggelam dalam kelebihan pasokan dengan kembalinya Iran.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, sempat menyentuh titik terendah USD 27,92 per barel sebelum pulih sedikit. WTI diperdagangkan pada USD 27,96 per barel, turun 50 sen atau 1,76 persen, pada sekitar pukul 02.00 GMT.
Terakhir kali WTI ditutup di bawah USD 28 per barel pada September 2003.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Maret menetap di USD 28,76 per barel, naik tipis 21 sen (0,7 persen) dari penutupan Senin.
Harga minyak terus anjlok setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa mencabut sanksi ekonomi pada Iran dalam pertukaran untuk pemenuhan kesepakatan guna mengekang ambisi nuklirnya.
Itu memungkinkan Iran untuk segera meningkatkan ekspor minyaknya, dengan tambahan 500.000 barel per hari mungkin dalam beberapa minggu ini. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko memicu peperangan lebih besar, Arifin tak ingin harga minyak dunia meroket.
Baca SelengkapnyaTren lonjakan harga minyak tak bertahan lama usai ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang mulai mereda.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaData pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaSederet potensi gangguan ekonomi akibat pecah peran Iran-Israel di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPerang antara Hamas versus Israel berpotensi menganggu stabilitas politik di kawasan Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaTujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca Selengkapnya