Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sederet Tantangan Jadikan Indonesia Pusat Industri Panas Bumi Skala Global

Sederet Tantangan Jadikan Indonesia Pusat Industri Panas Bumi Skala Global panas bumi. shutterstock

Merdeka.com - Indonesia berpotensi jadi pusat industri panas bumi berskala dunia di masa depan. Ini bisa dilihat dari besarnya potensi panas bumi yang dimiliki.

Presiden Direktur PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Ahmad Yuniarto mengatakan, untuk bisa mencapai target tersebut, tidak bisa hanya tinggal diam, harus ada upaya untuk membuat energi panas bumi pemanfaatannya lebih optimal lagi.

Dia mengungkapkan, dengan menjadi pusat industri panas bumi dunia, secara otomatis ketahanan energi yang ditopang oleh panas bumi bisa terwujud. Panas bumi menjadi salah satu energi baru terbarukan yang paling relevan untuk menjadi sumber daya energi utama untuk memenuhi kebutuhan nasional.

Orang lain juga bertanya?

"Indonesia sangat potensial untuk panas bumi karena melimpahnya sumber daya. Listrik yang dihasilkan dari panas bumi juga sangat stabil dan masih ada ruang agar biayanya kompetitif dan energi panas bumi sangat kompeten sebagai base load pembangkit listrik untuk sistem kelistrikan apapun," ujar Yuniarto di Jakarta, Senin (15/8).

Menurut Yuniarto, untuk bisa mengejar target dekarbonisasi, pengembangan panas bumi tidak bisa dilakukan biasa-biasa saja seperti sekarang. Perlu ada akselerasi ekstra dari dari pemerintah selaku regulator, tidak hanya mengandalkan pelaku usaha.

Green hydrogen, misalnya, yang menjadi produk lanjutan dari panas bumi. Pengembangannya bisa memberikan efek berantai (multiplier effect) luar biasa. Namun pengembangannya membutuhkan dana yang tidak sedikit sehingga ini menjadi tantangan yang harus dijawab oleh PGE.

"Kita bisa jadikan geothermal sebagai green economy memberikan efek terhadap Indonesia. Kondisi itu memberikan value lebih banyak ke Indonesia hanya saja bisakah kita memproyeksikan green hydrogen dengan biaya efisien," ungkap Yuniarto saat berbicara dalam 11th ITB International Geothermal Workshop 2022, belum lama ini.

Koorinasi Antar-Pihak

PGE sudah menjalin koordinasi dengan beberapa Kementerian untuk pemanfaatan green hydrogen. PGE juga akan mencari mitra strategis untuk pengembangan bisnis baru ini. Tidak hanya untuk bisnis panas bumi mitra nanti juga diharapkan bisa membawa teknologi serta pendanaan untuk pengembangan green hydrogen.

Green hydrogen diyakini bisa dikembangkan berdampingan dengan potensi panas bumi karena cadangannya juga d sekitar cadangan panas bumi. Indonesia yang memiliki cadangan panas bumi besar tentu memiliki keuntungan besar.

"Ke depan, green hydrogen tidak hanya diminati dari dalam tapi juga dari luar negeri,” katanya.

Hingga saat ini, PGE berada di peringkat pertama dalam pengelolaan panas bumi nasional dengan kapasitas terpasang 1.887 megawatt (MW). Sebesar 1.205 MW dikelola bersama mitra dan 672 MW dioperasikan sendiri oleh PGE.

Dalam RUPTL pengembangan panas bumi diharapkan mampu mencapai 5.444,5 MW pada tahun 2030 dengan rincian kapasitas terpasang PLN 1.077,5 MW dan IPP sebesar 4.367 MW.

Dalam 10 tahun ke depan, PGE menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang energi bersih yang bersumber dari panas bumi hingga dua kali lipat lebih dari yang saat ini dioperasikan sendiri oleh PGE.

Pada 2030, PGE menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola langsung PGE menjadi 1.540 MW. “Ini artinya di tahun 2030 PGE berpotensi untuk bisa memberikan kontribusi potensi pengurangan emisi sebesar 9 juta ton CO2 per tahun, dan menargetkan menjadi tiga besar perusahaan produsen panas bumi di dunia,” kata Yuniarto.

Masalah Pengembangan Panas Bumi

Sementara itu, Hendra Yu Tonsa Tondang, Vice President Geothermal PT PLN (Persero), mengungkapkan masalah krusial dalam pengembangan panas bumi adalah adanya gap tarif listrik dan keekonomian proyek. Hal itu sangat menentukan untuk kelangsungan panas bumi.

Menurut dia, ada beberapa instrumen untuk mengisi atau menutup gap tersebut, antara lain penerapan carbon tax, menurunkan biaya pokok produksi listrik di Indonesia Timur, insentif belanja modal, government drilling, green/clean energy fund dan penerapan teknologi yang tepat sehingga bisa meningkat success ratio proyek.

"Kita tahu sekarang pemerintah sedang melakukan eksplorasi program, goverment drilling," kata Hendra.

Menurut dia, tarif listrik EBT sampai sekarang masih tinggi ketimbang fosil. Untuk itu campur tangan pemerintah masih sangat dibutuhkan untuk mendorong pemanfaatan EBT secara maksimal. "Kita membutuhkan kebijakan dari pemerintah, khususnya tarif. Ketika tarif lebih tinggi dari BPP akan meningkatkan subsidi juga kan," tegas dia. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potensi Geothermal Terbesar Kedua Di Dunia, Pertamina Siap Gandeng Mitra Global Dalam AIPF
Potensi Geothermal Terbesar Kedua Di Dunia, Pertamina Siap Gandeng Mitra Global Dalam AIPF

Di era transisi energi, potensi panas bumi merupakan salah satu sumber energi yang dilirik investor global.

Baca Selengkapnya
Di COP28 Dubai, Pertamina Sampaikan Panas Bumi Adalah Energi Terbarukan Paling Potensial
Di COP28 Dubai, Pertamina Sampaikan Panas Bumi Adalah Energi Terbarukan Paling Potensial

Energi terbarukan yang paling potensial adalah panas bumi yang dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.

Baca Selengkapnya
PLN Siap Kebut Pembangkit Listrik dari Panas Bumi
PLN Siap Kebut Pembangkit Listrik dari Panas Bumi

PLN bersama Pertamina memulai pemanfaatan energi panas dengan kapasitas 30 dan 15 mega watt.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ingin Kembangkan Energi Panas Bumi, Tapi Terganjal Ini
Pemerintah Ingin Kembangkan Energi Panas Bumi, Tapi Terganjal Ini

Sumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.

Baca Selengkapnya
Isu Panas Bumi Diharapkan Dibahas dalam Debat Cawapres Hari Minggu
Isu Panas Bumi Diharapkan Dibahas dalam Debat Cawapres Hari Minggu

Panas bumi ini memiliki potensi yang sangat luar biasa untuk bisa menjadi pendorong atau mewujudkan apa yang ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya
Bicara Perubahan Iklim, Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Bangun Ekonomi dan Industri Hijau
Bicara Perubahan Iklim, Jokowi Tegaskan Komitmen Indonesia Bangun Ekonomi dan Industri Hijau

Jokowi menegaskan perubahan iklim menjadi masalah pemerintah di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Net Zero Emission, PLN Kebut Pembangunan Pembangkit Tenaga Panas Bumi
Kejar Target Net Zero Emission, PLN Kebut Pembangunan Pembangkit Tenaga Panas Bumi

Dalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.

Baca Selengkapnya
Tekan Dampak Gejolak Konflik Internasional, Pemerintah Fokus pada Pasar Gas Bumi
Tekan Dampak Gejolak Konflik Internasional, Pemerintah Fokus pada Pasar Gas Bumi

Karena aspek ini menentukan bagaimana setiap negara bergerak untuk menuju target Net Zero Emission.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

PHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2
Kembangkan Potensi Panas Bumi, Pertamina Geothermal Energy Bangun PLTP Lumut Balai Unit 2

Pembangunan PLTP Lumut Balai Unit 2 akan menambah kapasitas panas bumi di Area Lumut Balai sebesar 55 MW.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM: Indonesia Simpan Harta Karun Cadangan Gas di Wilayah Sumut dan Aceh
Menteri ESDM: Indonesia Simpan Harta Karun Cadangan Gas di Wilayah Sumut dan Aceh

Di wilayah tersebut terdapat potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM).

Baca Selengkapnya
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara

Ketersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya