Semester I-2018, laba bersih BNI capai Rp 7,44 triliun
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat laba bersih hingga semester I-2018 mencapai Rp 7,44 triliun, tumbuh 16 persen dibanding periode yang sama di tahun 2017 sebesar Rp 6,41 triliun.
Direktur Bisnis Ritel Bank BNI, Tambok PS Simanjuntak mengatakan pencapaian tersebut didorong oleh kuatnya pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) BNI yang meningkat dari Rp 15,40 triliun pada semester I-2017, menjadi Rp 17,45 triliun pada tahun 2018. Tumbuh 13,3 persen lebih cepat dibandingkan pertumbuhan NII di industri perbankan yang hanya mencapai 3,4 persen per April 2018.
"Pada Semester I tahun 2018, BNI mencatat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,5 persen, didominasi oleh dana murah (CASA) yang komposisinya mencapai 63,8 persen dari total dana yang terhimpun," kata Tambok di kantornya, Rabu (18/7).
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut jauh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan laba bersih di industri perbankan nasional yang per April 2018 mencapai 6,3 persen. "Pertumbuhan NII tersebut merupakan hasil dari penyaluran kredit BNI yang tetap terkelola dengan prudent dan optimal," imbuhnya.
Selain itu, pendukung pertumbuhan laba bersih BNI lainnya adalah realisasi Pendapatan Non Bunga yang tumbuh 9,1 persen yoy, yaitu dari Rp 4,65 triliun pada Semester I Tahun 2017 menjadi Rp 5,08 triliun pada Semester I tahun 2018.
Pendapatan Non Bunga pada Semester I tahun 2018 didorong oleh peningkatan kontribusi fee dari segmen business banking, antara lain fee dari trade finance yang tumbuh 8,7 persen yoy dan fee dari bank garansi yang tumbuh 14,3 persen yoy, sedangkan sisanya dari pertumbuhan bisnis Consumer & Retail, antara lain fee pengelolaan rekening yang tumbuh 8,6 persen yoy, dan fee dari bisnis kartu yang tumbuh 7,1 persen yoy.
"Dengan adanya peningkatan Net Interest Income dan Non Interest Income, perbaikan kualitas aset, serta upaya efisiensi OPEX yang telah dilakukan, BNI mampu menumbuhkan tingkat laba bersih hingga 16,0 persen yoy. Peningkatan profitabilitas ini mendorong perbaikan Return on Equity (ROE) dari 15,6 persen menjadi 16,5 persen," jelasnya.
Tambok mengungkapkan, ruang bagi BNI untuk menyalurkan kredit pun masih terbuka lebar, ditandai dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 87,3 persen pada Semester I tahun 2018 ini.
"Seluruh kondisi itu memberikan keyakinan bahwa BNI mempunyai likuiditas yang baik dan ruang yang cukup untuk melanjutkan ekspansi kredit pada Semester II tahun 2018," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari sisi permodalan, hingga Juni tahun 2023 CAR BNI berada pada level yang kuat sebesar 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaPencapaian laba ini didukung kinerja kredit yang mengalami percepatan di kuartal kedua.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaRasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaPendapatan laba perseroan juga ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit yang positif.
Baca Selengkapnya