S&P dinilai aneh belum berikan peringkat investment grade Indonesia
Merdeka.com - Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) dinilai aneh belum memberikan peringkat investment grade atau laik investasi untuk Indonesia. Padahal, dua lembaga pemeringkat global lain yakni Moody's dan Fitch sudah mengganjar Indonesia dengan investment grade.
Direktur Surat Utang Negara (SUN) Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting mengungkapkan, para investor sudah banyak mempertanyakan mengapa S&P berbeda dengan dua lembaga pemeringkat lain.
"Dia (investor) lihat progres (pembangunan) Indonesia dan lihat Fitch and Moody's sudah investment grade. Maka dia (investor) menanyakan kenapa S&P tertinggal," ujarnya saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (20/3).
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Mengapa BKPM belum menerima pertanyaan dari investor? Dia juga menyampaikan sejak pengunduran diri Kepala dan Wakil OIKN hingga hari ini, BKPM juga belum menerima pertanyaan dari investor.
-
Siapa yang punya investasi lebih besar? Hargreaves menunjukkan bahwa pola investasi ini telah berlanjut selama 30 tahun dan rata-rata wanita yang berinvestasi akan berakhir dengan portofolio senilai 25% lebih banyak dibandingkan pria.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Kenapa inflasi penting untuk investor? 'Itulah sebabnya pemahaman akan inflasi merupakan kunci dari perencanaan keuangan dan pengambilan keputusan ekonomi yang efektif,' ujar Kar Yong Ang.
Banyak investor sudah menunggu lama untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena belum diberikannya peringkat laik investasi dari S&P. "Sehingga kalau S&P ini investment grade ada fund-fund yang bisa diinvestasikan di portofolio Indonesia," tuturnya.
Loto melanjutkan, tidak lama lagi S&P akan mengunjungi Indonesia. Dia berjanji pada saat itulah akan menyampaikan uneg-uneg dari para investor ini.
"Sisi investor kita sudah laik mendapat investment grade. Malah dia mempertanyakan kenapa S&P belum berikan investment grade."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam penerapan ekonomi hijau.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHarus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, Indonesia memerlukan kepastian hukum. Serta jaminan kebebasan ekspresi warganya.
Baca SelengkapnyaKorea Selatan menempati peringkat 6 dengan 9 LOI terkait investasi di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca SelengkapnyaMenurut data yang Mahfud kantongi, hingga saat ini belum ada satu pun investor yang bersedia
Baca Selengkapnyakondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan secara individu investor asing belum masuk ke IKN.
Baca SelengkapnyaSektor perikanan jadi sektor paling rendah terhadap realisasi investasi.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Bahlil mengakui belum ada investor asing yang menanam modal di proyek IKN.
Baca Selengkapnya