Sri Mulyani ingatkan potensi pengetatan likuiditas perbankan RI
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan ruang pelonggaran kebijakan moneter di Indonesia semakin tipis. Hal ini dipengaruhi sentimen negatif dari perkembangan ekonomi khususnya di Amerika Serikat (AS) pasca pemilihan presiden.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, semakin tipisnya peluang pelonggaran kebijakan moneter maka akan berimbas pada pengetatan likuiditas perbankan di Tanah Air. Pengetatan kebijakan moneter akan berpengaruh pada suku bunga BI (BI rate) yang meningkat dan berimbas pada suku bunga di perbankan.
"Ada berbagai pandangan tentang masalah fiskal kita dalam hal ini diperkirakan akan bisa mengurangi jumlah likuiditas," kata Ani, sapaan akrab Sri Mulyani di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (21/11).
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Siapa orang tua Sri Mulyani? Ia adalah anak ketujuh dari pasangan Prof. Satmoko dan Prof. Retno Sriningsih Satmoko.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
Melihat kondisi ini, pemerintah bersama BI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus berupaya untuk menjaga kondisi ekonomi nasional. Sehingga, jumlah kebutuhan likuiditas hingga akhir tahun akan tercukupi.
"Sampai akhir tahun kegiatan sisi APBN kita untuk mengelola agar seluruh belanja negara bisa didanai dari penerimaan negara. Oleh karena itu, diharapkan itu bisa memberikan dampak positif terhadap kegiatan ekonomi," imbuhnya.
Sebagai informasi, muncul berbagai ketidakpastian setelah pemilu AS, yang tidak hanya berdampak kepada perekonomian global namun juga perekonomian domestik.
Hal ini disebabkan oleh arah kebijakan fiskal di AS pasca terpilihnya Donald Trump, arah suku bunga acuan Bank Sentral AS, dan kebijakan proteksionisme yang kemungkinan bakal diterapkan oleh pemerintahan di bawah presiden terpilih AS.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaIsu Sri Mulyani akan mundur dari Kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin diembuskan ekonom senior Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaIni alasan mengapa Sri Mulyani menjadi pejabat yang paling ditakuti pemerintah daerah.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaDia juga mengajak masyarakat Indonesia untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca Selengkapnya