Sri Mulyani: Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut, Inflasi Terkendali
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan segelintir tantangan dunia dalam upaya pemulihan ekonomi secara global. Namun, di tengah tantangan tersebut, pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut.
Hal ini, didukung dengan semakin baiknya penanganan dan pengendalian Covid-19 di Indonesia pasca melonjaknya Varian Delta di Juni-Juli 2021 lalu. “Meskipun dengan kondisi dunia yang mengalami tantangan, pemulihan ekonomi indonesia juga terus berlanjut,” katanya dalam konferensi pers, KSSK, Rabu (27/10).
Sri Mulyani membeberkan sedikitnya ada satu tantangan lain yang mengancam pemulihan ekonomi global selain dari covid-19 yang masih banyak berusaha diatasi di berbagai negara. Yakni, adanya risiko global supply disruption yang berkepanjangan. Selain itu juga distribusi vaksin yang tak merata jadi tantangan lainnya.
-
Apa yang menjadi tantangan ekonomi global bagi BRI? Tantangan Perlambatan Ekonomi Global Sejak Tahun Lalu Berbagai tantangan ketidakpastian ekonomi, seperti kondisi perekonomian yang dihantui resesi dan perlambatan ekonomi global sejak tahun lalu.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk atasi dampak ekonomi global? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global. Nicke menyebut fluktuasi minyak dunia akan kian dinamis pasca meningkatnya ketegangan yang terjadi di timur tengah.'Kita akan terus meningkatkan upaya mitigasi risiko untuk mengurangi potensi dampak dari dinamika situasi ekonomi dan geopolitik, termasuk pegendalian biaya, pemilihan komposisi crude yang optimal, pengelolaan inventory yang efektif, peningkatan produksi high-yield products dan efisiensi di semua lini operasional,' ujar Nicke.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
“Global supply disruption ini menimbulkan harga dan harga energi akibat keterbatasan suplai memicu tekanan inflasi di sejumlah negara,” katanya.
Misalnya, kata dia, di Amerika Serikat mencatatkan tingkat inflasi sebesar 5,4 persen dalam empat bulan terakhir, dimana angka ini merupakan angka yang tinggi untuk ukuran ekonomi Amerika Serikat.
“Di Uni Eropa juga terlihat tren yang sama dimana inflasi per September 2021 mencatat 3,4 persen,” katanya.
Permasalahan Global Supply Disruption yang berkepanjangan ini mendorong OECD dan IMF menurunkan proyeksi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. OECD dari 58 persen, direvisi menjadi 5,7 persen. sementara IMF juga merevisi proyeksi ekonomi dunia dari 6 persen menjadi 5,9 persen.
Laju Inflasi Terkendali
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan bahwa pulihnya ekonomi indonesia bisa dilihat dari beberapa indikator. Pada ranah ini, dia menyebutkan tingkat laju inflasi indonesia masih terkendali.
“Laju inflasi tetap terkendali di level 1,6 persen yoy, dari sisi eksternal surplus neraca perdagangan masih terus berlanjut sampai September 2021 hingga mencapai USD 4,37 miliar untuk bulan September dan secara kumulatif Januari-September USD 25,07 miliar.
Sementara posisi cadangan devisa indonesia pada tingkat USD 146,86 miliar dan ini setara dengan 8,9 bulan impor barang dan jasa.
“Perkembangan yang sangat positif ini tak terlepas dari upaya penguasan dan sinergi dan koordinasi kebijakan antara pemerintah bersama dengan BI OJK dan LPS dalam rangka kita sama-sama menjaga terus stabilitas sistem keuangan dan mendorong serta mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional,” katanya.
Terkait indikator peningkatan ekonomi indonesia, Sri mulyani menyebut bahwa PMI Manufaktur Indonesia kembali masuk pada zona ekspansif ata berada di level 52,2. “kita juga lihat indikator mobilitas penduduk meningkat, indeks belanja masyarakat, penjualan kendaraan bermotor, semen, dan konsumsi listrik baik sektor industri bisnis yang menunjukkan ekspansi,” paparnya.
Sumber: Liputan6Reporter: Arief Rahman
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani ungkap penyebab PMI manufaktur Indonesia turun drastis.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Indrawati menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Gandhinagar, India.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca Selengkapnya