Sri Mulyani: Pernyataan IMF Soal Penurunan Utang Tak Berlaku Bagi RI
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pernyataan International Moneter Fund (IMF) yang meminta negara-negara menurunkan rasio utang tidak relevan terhadap Indonesia. Meski, penurunan utang ini bertujuan untuk mengantisipasi turunnya pertumbuhan ekonomi global di 2019.
Dia mengungkapkan, masing-masing negara memiliki rasio utang terhadap PDB yang berbeda-beda. Bahkan ada yang rasio utangnya sudah sebesar 100 persen.
"Kalau bicara IMF ini, kan ada negara advance country seperti bahkan di Eropa yang debt to GDP ratio itu sudah di atas 60 persen, ada yang 80 persen, bahkan 100 persen. Negara-negara seperti itu mereka pasti melakukan konsolidasi fiskal," ujar dia di Jakarta, Selasa (22/1).
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa angka stunting di Indonesia perlu diturunkan? Dengan target 14 persen di 2024, semua elemen turut berkomitmen untuk membantu pemerintah menekan angka stunting tersebut.
-
Kenapa Indonesia menuntut pendanaan negara maju? Oleh karena itu, Legislator asal Bali ini mengatakan Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta ini menjadi momentum bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dan ASEAN untuk menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan atasi perubahan iklim.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Sri Mulyani menjelaskan, memang ada 40 negara berpendapatan rendah yang memiliki rasio utang hingga 100 persen. Namun Indonesia tidak masuk dalam daftar tersebut.
"Di low income country waktu kemarin di annual meeting jadi disampaikan ada lebih dari 40 negara low income country yang sekarang utangnya tidak sustainable, di atas 100 persen. Indonesia, kalau anda bandingkan, utang kita terhadap GDP masih di 30 persen. Untuk standar internasional itu rendah sekali," kata dia.
Dari sisi defisit anggaran, lanjut Sri Mulyani, Indonesia juga terhitung masih kecil, yaitu 1,76 persen. Oleh sebab itu, pernyataan IMF terkait pengurangan utang ini tidak relevan untuk Indonesia.
"Untuk negara-negara itulah (rasio utang yang tinggi) statement IMF menjadi berlaku. Negara seperti ini harus menjaga keseimbangan fiskalnya dengan mengurangi defisit dan oki mengurangi utangnya.Jadi untuk negara-negara seperti itu tntangannya adalah bagaimana menciptakan growt cukup tinggi, tapi defisit lebih kecil. Nah Indonesia, sekarang growt-nya sudah di atas 5 persen, defisitnya di bawah 2 persen. Jadi tidak relevan buat Indonesia statement itu," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaDi Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaRasio utang terhadap PDB Indonesia tidak boleh melebihi 60 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menilai menuju target tersebut bukan perkara gampang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membanggakan penurunan utang Indonesia usai pandemi.
Baca SelengkapnyaSurplus APBN ditopang oleh penerimaan negara yang masih lebih tinggi dibandingkan belanja negara.
Baca Selengkapnya