Sri Mulyani: Suku Bunga Acuan Jadi Senjata Hadapi Kenaikan Harga
Merdeka.com - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa menaikkan suku bunga acuan menjadi salah satu jurus terakhir setiap negara untuk menghadapi inflasi yang tinggi. Namun demikian, kenaikan suku bunga akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
"Memerangi inflasi dengan kenaikan suku bunga secara tidak langsung kemudian menyebabkan kinerja ekonomi menjadi terpengaruh," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa November 2022, Kamis (24/11).
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa kenaikan harga yang tinggi telah menyebabkan inflasi di berbagai negara. Melihat fakta ini, bank-bank sentral di negara-negara maju maupun negara berkembang secara agresif mulai menangani inflasi dengan dengan menaikkan suku bunga.
-
Apa itu inflasi? Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang ditekankan Mendagri terkait inflasi? 'Faktanya terjadi inflasi, kenaikan, meskipun tidak terlalu tinggi. Artinya, menurut saya, daya beli masyarakat masih cukup terjangkau,' ungkap Mendagri.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
Misalnya di Inggris, bank sentralnya telah menaikkan suku bunga hingga 275 basis poin di tahun 2022. Lalu, Amerika Serikat juga menaikkan suku bunga sebesar 4 persen atau naik 375 basis poin selama 2022 saja.
Begitupun, di Eropa suku bunganya juga naik 200 basis poin. Hal serupa juga dilakukan oleh negara emerging seperti Brasil yang agresif menaikkan suku bunga 13,75 persen atau 450 basis poin sejak 2022 saja.
Disusul oleh Meksiko menaikkan suku bunga 10 persen setara 450 basis poin, India menaikkan suku bunga 5,90 persen yakni 190 basis poin. Berkat menaikkan suku bunga, inflasi di negara-negara tersebut mulai menurun secara bertahap.
"Kita lihat inflasi sudah mulai menurun. Sebetulnya persoalan yang paling pelik adalah bagaimana menurunkan inflasi, tanpa menurunkan perekonomian secara drastis ini sekarang dihadapi oleh policy maket seluruh dunia," ujar Menkeu.
Suku Bunga Bank Indonesia
Kemudian, Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 5,25 persen pada November 2022. Artinya, sejak 2022 Bank Indonesia telah menaikkan 175 basis poin.
"Bank Indonesia mulai secara bertahap menaikkan suku bunga selama setahun ini sudah 175 basis poin itu inflasi kita ada di 5,7 persen. Maka, kalau dilihat headline inflation Indonesia masih relatif lebih rendah Namun kita juga harus tetap hati-hati," ujarnya.
Hal yang berbeda dilakukan oleh China, di mana suku bunga mereka justru turun karena kegiatan ekonomi di negara tersebut masih sangat terkendala, karena adanya policy mengenai zero covid policy.
Di sisi lain, Jepang justru mengalami kondisi ekonomi yang deflasi secara akut dan panjang. Bahkan, kata Menkeu, Jepang berharap terjadi inflasi untuk mengurangi deflasi yang sudah terjadi sekitar satu dekade.
Dengan keputusan menaikkan suku bunga acuan, pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin kuat. Hal itu terbukti pada kuartal III pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,7 persen.
"Beberapa negara yang pertumbuhan relatif agak terlambat juga kini sudah tunjukkan pertumbuhan yang tinggi seperti Malaysia, Vietnam dan Filipina. Namun kalau kita lihat negara-negara yang relatif inflasinya tinggi dan suku bunganya sudah dinaikkan tinggi, maka terlihat perekonomiannya mulai mendingin," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaInflasi naik di bulan Febuari terutama harga beberapa komoditas.
Baca SelengkapnyaHarga-harga pangan meningkat yang menyumbang kepada inflasi,
Baca SelengkapnyaInflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaApa yang harus dilakukan para investor saat inflasi terjadi?
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSaat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaSimak cara menghitung inflasi beserta panduan lengkapnya.
Baca Selengkapnya