Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei OJK, laki-laki dominasi pemahaman dan pengguna jasa keuangan

Survei OJK, laki-laki dominasi pemahaman dan pengguna jasa keuangan

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK), ada hal unik di mana kaum laki-laki ternyata cenderung lebih memahami dan menjadi pengguna terbesar produk jasa keuangan. Hal ini terjadi di sejumlah sektor jasa keuangan.

Deputi Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Anggar B. Nuraini, mengatakan sesuai survei yang dilakukan di 2016 total kaum laki-laki yang paham soal layanan jasa keuangan mencapai 33,52 persen untuk laki-laki dan hanya 25,69 persen perempuan. Sedangkan, untuk inklusi atau pengguna jasa keuangan, 69,50 persen merupakan kaum laki-laki sedangkan perempuan hanya 66,09 persen.

"Padahal yang menjadi menteri keuangan dalam rumah tangga itu ibu-ibu, tapi yang lebih paham tentang jasa keuangan malah laki-laki. Malah banyak bapaknya yang pergi ke pegadaian," kata Anggar di Jakarta, Selasa (24/1).

Orang lain juga bertanya?

Dirinya merinci, untuk literasi keuangan di sektor perbankan, 32,7 persen kaum laki-laki mengaku paham sedangkan perempuan 25,04 persen. Sedangkan, sektor asuransi, laki-laki yang paham mencapai 18,44 persen sedangkan perempuan 13,01 persen.

"Untuk lembaga pembiayaan, laki-laki masih mendominasi sebanyak 15,99 persen dan untuk perempuan 10,2 persen. Dana pensiun, laki-laki 13,10 persen, perempuan 8,65 persen," jelasnya.

Di sektor pegadaian, laki-laki yang paham mencapai 19,97 persen dan untuk perempuan mencapai 15,61 persen. Di pasar modal, laki-laki mencapai 5,37 persen sedangkan perempuan 3,39 persen.

Sedangkan, untuk BPJS Kesehatan, laki-laki yang paham mencapai 32,01 persen dan untuk perempuan 24,46 persen. BPJS Ketenagakerjaan 13,51 persen untuk laki-laki kemudian 8,47 persen perempuan.

Sementara, terkait inklusi atau penggunaan jasa keuangan, untuk perbankan tercatat laki-laki sebagai pengguna mencapai 65,89 persen sedangkan perempuan hanya 61,30 persen. Di asuransi, 13,79 persen laki-laki dan 10,31 persen perempuan. Di lembaga pembiayaan, laki-laki mencapai 12,80 persen untuk perempuan hanya 10,88 persen.

Di dana pensiun laki-laki 4,67 persen dan perempuan 4,65 persen. Di pegadaian, pengguna perempuan mengungguli mencapai 11,13 persen dan laki-laki 9,89 persen.

Di pasar modal, pengguna laki-laki sebesar 1,76 persen dan perempuan 0,82 persen. "BPJS Kesehatan, laki-laki yang paham 65,16 persen sedangkan perempuan hanya 62,47 persen. BPJS Ketenagakerjaan laki-laki 6,03 persen dan perempuan hanya 4,04 persen," tutupnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki

Hasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen. Sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.

Baca Selengkapnya
Survei: Pengguna Paylater Didominasi Pria Sudah Menikah
Survei: Pengguna Paylater Didominasi Pria Sudah Menikah

Paylater kini menjadi metode pembayaran yang inklusif dan diterima secara luas.

Baca Selengkapnya
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang

OJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan

Pihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.

Baca Selengkapnya
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi

indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan terhadap produk dan layanan keuangan.

Baca Selengkapnya
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen

Sedangkan indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah mencapai 39,11 persen dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.

Baca Selengkapnya
Perempuan Melek Finansial Lebih Tangguh Hadapi Tantangan dan Risiko Kehidupan
Perempuan Melek Finansial Lebih Tangguh Hadapi Tantangan dan Risiko Kehidupan

Setiap perempuan dapat merencanakan masa depan dan mewujudkan keamanan finansial, baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya.

Baca Selengkapnya
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ungkap Merdeka Finansial Bukan Sekedar Impian Bagi Perempuan

Menteri Bintang mengatakan perempuan adalah kekuatan bangsa yang akan menentukan pembangunan Indonesia di masa depan.

Baca Selengkapnya
OJK Gencarkan Edukasi Keuangan ke Komunitas Perempuan
OJK Gencarkan Edukasi Keuangan ke Komunitas Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan secara aktif terus mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kemudahan Layanan Kredit Diharapkan Bisa Genjot Inklusi Keuangan di Indonesia
Kemudahan Layanan Kredit Diharapkan Bisa Genjot Inklusi Keuangan di Indonesia

OJK mencatat, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih rendah.

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Edukasi Perempuan di Banjarmasin
Tingkatkan Literasi Keuangan, OJK Edukasi Perempuan di Banjarmasin

Friderica mengharapkan perempuan yang terliterasi dengan baik akan mampu menggunakan produk dan layanan jasa keuangan secara bijak.

Baca Selengkapnya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya