The Fed kembali naikkan suku bunga, ini kata Sri Mulyani
Merdeka.com - Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen menjadi 2,25 persen pada Rabu (26/9). The Fed tercatat sudah tiga kali menaikkan suku bunga acuan sepanjang tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan terus menjaga fundamental ekonomi dalam negeri tetap kuat dalam menghadapi perubahan aktivitas ekonomi akibat kenaikan suku bunga The Fed.
"Pak Darmin (Menko Perekonomian) sudah sampaikan berkali-kali sampaikan, kita akan tetap menjaga agar fundamental kita cukup kuat terus menerus dari sisi kemampuan kalau ada perubahan yang kita semuanya sebetulnya sudah membaca nya," jelasnya di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (27/9).
-
Bagaimana Mendagri mengendalikan inflasi di Indonesia? Bapak Presiden memerintahkan kepada kita untuk terus monitor dan dilaksanakan terus acara seperti ini, dan acara seperti ini banyak diapresiasi. Beliau sampai mengatakan bahwa di depan menteri yang lain, beliau menyampaikan bahwa hanya di Indonesia inflasi dikendalikan per minggu. Oleh karena itulah saya minta follow up rekan-rekan di daerah untuk betul-betul serius melaksanakan koordinasi inflasi.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa yang paling penting bagi pemerintah dalam inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Apa yang membuat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
Dia menjelaskan, The Fed masih akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali tahun depan. Artinya, suku bunga acuan bank sentral negara Paman Sam tersebut akan terus naik ke angka 3 persen.
"Itu berarti dari sisi perekonomian kita harus melihat bagaimana sensitivitasnya pada kegiatan ekonomi. Kemudian, kalau kita melihat thightening dari capital kita juga harus antisipasi dari sisi capital account kita," jelasnya.
Sementara itu, dari sisi eksternal balance pemerintah akan terus menyeimbangkan antara current account defisit (CAD) dengan capital account. Sehingga kegiatan naik turunnya nilai tukar maupun dari sisi cadangan devisa, bisa tetap terjaga ke depan.
"Artinya, kalau ada movement itu ya kita melihat dalam scope yang dianggap normal. Kita anggap itu reaksi yang cukup normal dari perubahan yang terjadi. Kita akan menjaga jangan sampai perubahan itu, kemudian menimbulkan volatilitas yang akan mengganggu stabilitas Bank Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 0,25 persen menjadi 2,25 persen pada Rabu (26/9/2018). The Fed juga memprediksi ekonomi AS bakal terus tumbuh dalam tiga tahun ke depan dan mengakhiri era suku bunga rendah.
Dilansir dari Reuters, Kamis (27/9), The Fed tercatat sudah tiga kali menaikkan suku bunga acuan sepanjang tahun ini. Kenaikan ini akan menempatkan suku bunga pinjaman naik menjadi 3,4 persen.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaKondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaSaat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.287 per USD, menunjukkan penguatan signifikan dibandingkan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaThe Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,00 persen.
Baca SelengkapnyaInflasi di AS pada bulan Juni menunjukkan penurunan di angka 3 persen, didorong oleh menurunnya tekanan harga energi dan sektor perumahan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia tetap akan menjalankan bauran kebijakan untuk menjaga geliat ekonomi nasional di tengah situasi tak menentu saat ini.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPergerakan inflasi pangan dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca Selengkapnya