Tjahjo klaim pembangunan fisik kawasan perbatasan sudah selesai
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2017 di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat. Rapat koordinasi ini mengusung tema Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara Republik Indonesia untuk Mewujudkan Konektivitas, Kedaulatan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2017.
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo saat menyampaikan laporannya mengklaim seluruh pembangunan fisik wilayah perbatasan sudah selesai.
"Pembangunan infrastruktur ekonomi 99 persen sudah selesai. Untuk tahun anggaran 2018 ini adalah pembangunan infrastruktur sosial," kata Tjahjo di Hotel Aryaduta Jl. Prajurit KKO Usman dan Harun No. 44-48, Jakarta Pusat, Rabu (12/7).
-
Kapan pembangunan TAO selesai? Ya, teleskop yang berukuran 6,5 meter ini memang telah dalam proses pembangunan selama 26 tahun.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Bagaimana Kementerian PUPR membangun tol IKN? Saat ini, Kementerian PUPR sedang melakukan pembangunan di tiga seksi, antara lain Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 km, Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,3 km, dan Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 km.
-
Bagaimana upaya pembangunan infrastruktur di Pulau Taliabu? Dan akan terus ditingkatkan mengingat hal tersebut merupakan faktor utama untuk kemajuan Pulau Taliabu.
-
Bagaimana pembangunan jembatan ini dilakukan? “Pembangunan ini akan menambah akses jembatan baru, sehingga menjadi dua akses jembatan. Selain itu, akan dilakukan diperkuat jembatan eksisting yang sudah ada,“ jelas Gubernur Andi.
-
Kapan Jembatan Kereta Api di Maguwo dibangun? Mempertimbangkan hal tersebut, sebuah jembatan fly over dibangun di Maguwo pada Oktober 1928.
Tjahjo menuturkan, pembangunan infrastruktur di kawasan perbatasan bisa terwujud berkat kerja sama antara sejumlah lembaga dan kementerian. Seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Rampungnya pembangunan fisik kawasan perbatasan, lanjut Tjahjo, sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet paripurna pertama dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Dalam sidang tersebut, Jokowi menekankan bahwa pembangunan fisik kawasan perbatasan harus selesai dalam waktu dua tahun.
Tjahjo menambahkan, rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2017 guna mempersiapkan pembangunan infrastruktur sosial dan pertahanan untuk kawasan Natuna, Morotai, Bitung dan sejumlah kawasan di Kupang, NTT.
"Ini saya kira 2018 (pembangunan infrastruktur sosial dan pertahanan) sudah bisa selesai dengan baik," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.
Baca SelengkapnyaJokowi berhasil menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 2.700 kilometer (km) untuk mengurangi biaya logistik.
Baca SelengkapnyaDia menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara besar sehingga pemerataan pembangunan tak boleh fokus di Pulau Jawa saja.
Baca SelengkapnyaJokowi pun merincikan telah membangun 366.000 km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 km jalan tol baru, dan 6.000 km jalan nasional.
Baca SelengkapnyaTito menyebutkan untuk merealisasikan pembangunan tersebut tidaklah mudah, perlu koordinasi yang baik.
Baca SelengkapnyaSelain itu juga telah membangun 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan baru, dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
Baca SelengkapnyaSelain jalan, infrastruktur jembatan menjadi prioritas pembangunan di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaButuh waktu 8 tahun untuk pemerintah menyelesaikan 158 Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca SelengkapnyaKelanjutan proyek akan dilaksanakan secara bertahap.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Presiden membandingkan dengan China yang telah memiliki jalan tol sepanjang 48.000 kilometer.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan Jembatan Otista telah mencapai 87 persen.
Baca SelengkapnyaDalam Turdes kali ini, Sahbirin membawa sejumlah kabar baik untuk masyarakat Kalimantan Selatan.
Baca Selengkapnya