Virus Corona Tempatkan Ekonomi Jepang di Tepi Jurang Resesi
Merdeka.com - Ekonom senior Japan Center for Economic Research (JCER), Jun Saito, mengatakan bahwa Jepang telah mengalami pukulan berat karena pandemi virus corona. Imbasnya, Jepang berada di ujung jurang resesi ekonomi.
Menurutnya, perekonomian Jepang sudah mulai melambat sejak akhir 2018, akibat ketegangan perang dagang antara China dan Amerika Serikat. Hal tersebut diperparah oleh kenaikan pajak konsumsi pada 2019 di Oktober.
"Ini kemungkinan besar akan disebabkan oleh guncangan yang tidak seimbang, dari faktor permintaan dan penawaran," kata Saito dilansir CNBC pada Selasa (7/4).
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
-
Siapa yang dianggap sebagai penyebab gempa di Jepang? Menurut mitologi Jepang, gempa bumi yang kerap mengguncang Negeri Sakura disebabkan oleh gerakan Namazu. Namazu adalah seekor lele raksasa yang disegel Dewa Kashima di lapisan lumpur di bawah permukaan tanah.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
-
Mengapa STSS meningkat di Jepang? Penyebab pasti dari lonjakan kasus di Jepang masih belum diketahui, namun beberapa ahli percaya bahwa peningkatan ini mungkin terkait dengan pengurangan tindakan pencegahan higienis setelah pandemi COVID-19.
-
Kenapa uang Jepang di Sumatera menyebabkan inflasi? Di Provinsi Sumatra banyak beredar mata uang Jepang yang sudah menjadi alat tukar sehari-hari masyarakat. Akan tetapi, peredaran mata uang ini justru mengakibatkan inflasi, sehingga nilainya terus merosot dan harga-harga barang terus melambung.
-
Mengapa kekuatan paspor Jepang berhubungan erat dengan ekonomi? Henley & Partners mengungkapkan jika kekuatan paspor berhubungan erat dengan kekuatan ekonomi.
Selain itu, keputusan untuk menunda pelaksanaan olimpiade dan Paralympic pada 2020 yang merupakan ajang kompetisi olahraga terbesar di dunia, merupakan sebuah pil pahit yang harus ditelan negeri sakura.
Mencegah jatuhnya ekonomi Jepang secara bebas, setidaknya tiga kebijakan yang harus diambil pemerintah setempat, yakni dukungan modal untuk pengembangan vaksin dan obat-obatan untuk melawan virus corona, hingga pemberian tunjangan terhadap pekerja yang di PHK.
Sementara itu, analis senior keuangan Asia-Pacific financials CreditSig, David Marshall menyebut Menteri Keuangan jepang Taro Aoso jahat. "Bisa kita katakan (jahat), karena muncul dengan jumlah besar untuk menyenangkan politisi."
Setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengumumkan dana pengeluaran kebijakan fiskal untuk memerangi wabah virus corona hingga 39 triliun yen atau setara USD 357 miliar, menurut laporan Reuters yang mengutip Jiji, kantor berita lokal jepang.
Sedangkan disaat yang sama, pada Selasa (6/4) pukul 12.00 waktu setempat, Jepang mengkonfirmasi lebih dari 3.600 jiwa penduduknya terjangkit infeksi oleh coronavirus.
Krisis Ekonomi Mengancam Singapura Akibat Virus Corona
Ekonomi Singapura disinyalir memasuki resesi akibat wabah virus corona atau COVID-19. Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan, Singapura tengah bersiap menghadapi pukulan keras di kuartal mendatang.
"Dampaknya akan signifikan setidaknya dalam beberapa kuartal mendatang. Ini adalah wabah yang sangat hebat," kata Lee Hsien Loong dalam wawancara video yang diunggah di halaman akun Facebooknya, Jumat (14/2).
"Saya tidak bisa mengatakan apakah kita akan mengalami resesi atau tidak. Itu mungkin, tapi pasti perekonomian kita akan terpukul," kata Lee dalam sambutannya kepada media di bandara utama Changi, Singapura dikutip Antara.
Lee mengatakan, bisnis di bandara terpukul dengan pengurangan sepertiga jumlah penerbangan.
Singapura pada dasarnya telah melarang semua pengunjung dari China, sumber wisatawan terbesarnya. Sementara beberapa negara telah menyarankan untuk tidak bepergian ke Singapura yang memiliki salah satu jumlah keseluruhan infeksi virus tertinggi di luar China pada angka 58.
Sektor manufaktur dan perdagangannya mungkin juga dilanda gangguan ekonomi yang meluas di China akibat wabah tersebut.
Singapura baru saja menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari tingkat pertumbuhan terendah dalam satu dekade tahun lalu yakni 0,7 persen ketika wabah menyebar ke pusat bisnis Asia itu pada akhir Januari lalu.
Singapura akan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal keempat pada Senin (17/2), dan para ekonom mengantisipasi revisi untuk kisaran perkiraan pertumbuhan 2020 sebesar 0,5 hingga 2,5 persen.
Pada Selasa (18/2), pemerintah akan meluncurkan paket langkah-langkah anggaran untuk meredam pukulan ekonomi dari epidemi, dengan beberapa analis memperkirakan akan mengalami defisit terbesar dalam lebih dari satu dekade.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaSebagai negara maju, Inggris dan Jepang resmi masuk jurang resesi.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaAktivitas manufaktur Eropa mengalami penurunan lebih lanjut pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaLebih dari 20 orang dilaporkan tewas. Ribuan penyelamat dari seluruh negeri telah dikirim ke daerah terdampak paling para di semenanjung Noto, Ishikawa.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaJumlah orang asing yang tinggal di Jepang lebih dari 3,323 juta.
Baca SelengkapnyaDi tengah pandemi Covid-19, jumlah pernikahan pada tahun 2020 turun ke level terendah sejak akhir Perang Dunia II.
Baca Selengkapnya"Kami tidak bisa berbahasa Inggris, tetapi kami tidak bisa mengatakan hal yang salah."
Baca SelengkapnyaDia harus menghabiskan sekitar USD20 untuk mendapatkan makanan layak di restoran.
Baca SelengkapnyaTingkat pengangguran di negara-negara berkembang Asia masih menjadi tantangan signifikan.
Baca Selengkapnya