Wamen BUMN: Negara Kaya Sumber Energi Ternyata Bukan Negara Kaya
Merdeka.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Budi Sadikin menyebut, negara yang mengandalkan minyak biasanya tidak stabil kalau tidak dikontrol. Selain itu, negara tersebut juga cenderung bukan negara kaya.
"Dilihat dari sudut pandang saya, negara yang kaya sumber energi, ternyata bukan negara kaya," kata Budi dalam Global Energy Transitions and The Implications For Indonesia, Jakarta, Rabu, (9/12).
Sebaliknya, negara yang tidak memiliki sumber minyak cenderung lebih cerdas. Sebab mereka akan berpikir dan berusaha mencari cara untuk menguasai sumber minyak di negara tersebut.
-
Dimana minyak bumi berasal? Ketika ganggang dan plankton ini mati puluhan hingga ratusan juta tahun yang lalu, mereka tenggelam ke dasar laut.
-
Apa asal usul minyak bumi? Minyak sebenarnya berasal dari triliunan alga (ganggang) kecil dan plankton.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Bagaimana Petronas memaksimalkan potensi migas di Indonesia Timur? Seperti yang dilakukan Petronas di sumur Hidayah, Yuzaini menjelaskan teknologi menjadi kunci penting dalam perburuan cadangan migas di Indonesia bagian Timur. “Paling penting lihat data dan teknologi, Hidayah discovery, sebelum drill dieksekusi, kita lakukan eksplorasi dan selesaikan seismik dengan teknologi terbaru. Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi di Indonesia bagian timur, itulah kenapa kami di sana,“ pungkas Yuzaini.
-
Kenapa Petronas tertarik dengan blok migas di Indonesia Timur? Tak hanya Blok Masela, Petronas juga pasang mata terhadap potensi eksplorasi lain di wilayah Indonesia Timur. Presiden Direktur Petronas Indonesia Yuzaini Bin Md Yusof menuturkan, pihaknya masih meyakini dengan potensi besar di wilayah Indonesia Timur.
-
Dimana sumber daya mineral ditemukan? Survei baru yang dilaksanakan The Nippon Foundation bekerja sama dengan Universitas Tokyo menemukan bahwa dasar laut di sekitar pulau Minami-Tori-shima menampung sekitar 610.000 metrik ton kobalt dan 740.000 metrik ton nikel.
"Mereka berusaha untuk mengendalikan negara yang surplus energi agar bisa diakses oleh mereka," sambung Budi.
Dia mengakui dalam hal ini memang ada campur tangan geopolitik. Sebab tidak banyak negara di dunia yang dikaruniai sumber energi berlebih.
Sebagai salah satu negara dengan kaya energi, Indonesia harus bisa memikirkan agar kedaulatan atau ketahanan energi menjadi milik sendiri. Memastikan semua masyarakat harus memiliki akses terhadap energi.
"Negara harus memastikan masya memiliki hak yang tidak terbantah terhadap energi karena itu kita perlu kembangkan energi yang kita miliki," kata dia.
Akses Energi
Selain mendapatkan akses energi, negara juga harus menjamin keberlanjutan energi. Sebagai negara kepulauan dan negara tropis, banyak sumber energi yang bisa dikembangkan menjadi listrik misalnya. Indonesia memiliki matahari, gelombang laut, biomassa, gas hingga panas bumi.
Namun dia menyayangkan Indonesia belum bisa mengolah panas bumi menjadi listrik. Padahal sumber panas bumi ini tersebar di seluruh Indonesia.
"Kita juga ada panas bumi, tapi saya heran kita kenapa tidak sukses bikin listrik dari panas bumi atau tenaga geotermal ini," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain negara di Afrika, pemerintah juga menjajaki peluang impor minyak dari negara di kawasan Amerika Latin.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas Masela telah sukses mengakuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited di Blok Masela, Maluku
Baca SelengkapnyaNegara Afrika dan Amerika Latin dipilih menjadi alternatif karena rute pengiriman tidak melintasi Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaSetiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaMasalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.
Baca SelengkapnyaKinerja positif hulu migas Pertamina tersebut memiliki dampak besar, selain pencapaian target lifting migas dalam APBN juga terhadap indikator makro ekonomi.
Baca SelengkapnyaMenurut Nicke, ENI merupakan salah satu perusahaan migas yang sukses melakukan eksplorasi.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaTingkat produksi dan kontribusi setiap negara bervariasi, bergantung pada cadangan yang dimiliki, teknologi eksplorasi, serta kebijakan energi nasional.
Baca SelengkapnyaIndonesia barat masih menyimpan sejumlah harta karun minyak dan gas bumi (migas) yang bisa dieksplorasi.
Baca SelengkapnyaMasuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.
Baca Selengkapnya