Wapres JK kumpulkan menteri ekonomi bahas penurunan suku bunga
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumpulkan beberapa menteri perekonomian dan beberapa pemimpin lembaga terkait untuk membahas penurunan suku bunga bank. Semula pertemuan diagendakan pukul 10.00 WIB, namun hingga berita ini diturunkan belum dimulai.
Beberapa Menteri yang baru tiba yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno. Sementara petinggi lembaga lain yakni Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad dan lainnya.
"Rapat ini mengenai perbankan, bagaimana program penurunan suku bunga untuk memperkuat perbankan kita setelah MEA," kata Rini Soemarno saat tiba di kantor Wakil Presiden, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (18/2).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk menurunkan inflasi? 'Apa yang kemendag lakukan? kita kata kuncinya adalah turun langsung ke pasar, kita memantau secara intensif melalui SP2KP di 671 pasar di 503 kab/kota. Kalau ada pasokan terlambat kita koordinasi,' ujarnya.
-
Bagaimana Gubernur Kalsel membantu penurunan inflasi? “Sama seperti cabai, bawang dan lainnya. Bukan karena kita tidak punya lahan, tetapi permasalahan lain seperti distribusi dan lainnya,“ ungkapnya.
-
Bagaimana cara pemerintah menekan inflasi? Lantaran yang paling penting adalah pertumbuhan inflasi intinya.Menurutnya, jika inflasi meningkat maka langkah yang dilakukan pemerintah adalah menekan inflasi dengan mengendalikan harga pangan (volatile food). Sebab, harga pangan menyumbang cukup besar terhadap inflasi.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Kenapa sistem ini dinilai bisa menekan politik uang? Sistem proporsional tertutup dinilai mampu meminimalisasi politik uang karena biaya pemilu yang lebih murah dibandingkan dengan sistem proporsional terbuka.
Untuk diketahui, Wapres JK menekankan pentingnya perumahan yang laik untuk masyarakat Indonesia. Namun, upaya pemerintah mewujudkan ketersediaan rumah bagi masyarakat kelas menengah ke bawah membutuhkan dukungan dari sektor jasa keuangan, yakni perbankan sebagai penyedia dana. Dukungan yang dibutuhkan adalah suku bunga rendah dan terjangkau masyarakat.
Pemerintah, lanjut JK, akan terus mendorong perbankan untuk menurunkan suku bunga secara bertahap mulai dari suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga ke kredit komersil. Akhir tahun 2017, Wapres JK menjanjikan seluruh suku bunga turun menjadi hanya tujuh persen.
"Bunga kita turunkan, memberikan subsidi (untuk KUR), kita tahu bunga tinggi tidak bisa mendukung pengusaha-pengusaha kecil. Bunga komersil pun akan kita turunkan jauh lebih rendah dari sekarang," kata JK dalam pidato pameran perumahan, Indonesia Properti Expo, di JakartaConvention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu (13/2).
JK menilai sudah saatnya Indonesia beranjak dari posisi saat ini sebagai negara dengan suku bunga tertinggi di ASEAN.
"Saat ini bunga kita tertinggi di ASEAN. Pertumbuhan harus tinggi tapi bunga jangan tertinggi. Kalau Thailand 12, kita 7 kita tidak boleh lebih dari itu. Tahun depan bunga kita turunkan 7,5 persen. Karena enggak ada negara yang maju dengan bunga tinggi," tegas JK.
"Akhir tahun depan (2017) semua bunga 7 persen. Bunga KUR 9 persen, bunga komersil juga akan turun. Bunga tinggi justru menguntungkan asing bukan menguntungkan bangsa sendiri," tambah JK.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan melakukan sinergi lintas kementerian/lembaga, termasuk dengan Bank Indonesia (BI) untuk insentif likuiditas.
Baca SelengkapnyaHal yang perlu menjadi perhatian adalah terjaganya tingkat pertumbuhan kredit dan DPK di level yang hampir sama.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaIni sebagai respons terhadap aksi Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve yang kembali memangkas suku bunga Fed Fund Rate.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat memberi angin segar bagi UMKM yang terdampak krisis ekonomi dan kesulitan membayar utang.
Baca SelengkapnyaMenkuop UKM Teten Masduki menegaskan, penghapus tagihan macet ini untuk mendukung pemberian akses pembiayaan kembali kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaMeskipun Bank Indonesia bersifat independen, namun pihaknya akan memperkuat koordinasi dengan pemerintah.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca Selengkapnya