40 Kata Sindiran buat Suami yang Tidak Menghargai Istri, Isinya Menohok
Menjalani bahtera rumah tangga sudah dipastikan tidak akan selalu berjalan mulus. Terkadang ada saja beberapa hal yang membuat rumah tangga menjadi goyah.
Menjalani bahtera rumah tangga sudah dipastikan tidak akan selalu berjalan mulus. Terkadang ada saja beberapa hal yang membuat rumah tangga menjadi goyah. Salah satunya yaitu saat suami tidak dapat menghargai istri.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya komunikasi, tingginya ego, atau merasa tinggi karena jabatan maupun penghasilan. Tentunya hal ini menyebabkan para istri merasa tidak nyaman.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
Cobalah untuk komunikasikan bersama suami perihal sikapnya yang kurang mengenakkan. Namun jika hal tersebut tidak juga berhasil, para istri dapat mencoba cara lain dengan melayangkan beberapa kata-kata sindiran yang sedikit menohok agar menyadarkan suami.
Melansir dari berbagai sunber, berikut kata sindiran untuk suami.
1. "Suami yang baik itu yang perhatian."
2. "Aku berusaha menyukaimu dari berbagai sisi. Namun, kenapa kau semakin tak acuh kepadaku? Aku tak lagi mengenalimu. Kenapa kau jadi begini."
3. "Kalau beneran sayang, buatlah dia selalu tertawa, peduli dengan perasaan dia, dan berjuang."
4. "Perhatikanlah istrimu seperti engkau memperhatikannya sewaktu berpacaran dulu."
5. "Sebagai seorang istri, aku tahu alasan kenapa kamu sudah mulai tidak betah diam di rumah, biasanya ada orang lain di sana yang sudah menarik hatimu."
6. "Jangan pernah menekan orang yang setia ke titik di mana dia tidak lagi peduli."
7. "Sebesar apapun uang yang kamu miliki dari bekerja, tetap saja harta terbesar yang harus kau jaga adalah keluarga."
8. "Jangan tanya kenapa aku sering jengkel atau berkata dengan nada tinggi kepadamu, lihatlah apakah kamu memperhatikan orang-orang di sekitarmu."
9. "Katakanlah jika istrimu sudah tak membuat kamu tertarik lagi, jangan hanya diam dan asyik dengan duniamu sendiri. Seakan-akan aku bukan siapa-siapamu lagi."
10. "Lebih baik di awal cuek tapi akhirnya perhatian daripada awalnya perhatian tapi akhirnya cuek."
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Dragon Images
11. "Seseorang yang selalu memperhatikan istri tentu akan terus disayangi istrinya dan tidak pernah berkata dengan nada tinggi."
12. "Terus saja perhatianmu pada pekerjaan dan pekerjaan, maka semua yang ada padamu saat ini tak tersisa."
13. "Aku tidak mengerti dengan cara berpikirmu. Diamnya istri itu bukan berarti membiarkanmu berbuat sesuka hati dan menyakitiku."
14. "Keharmonisan berumah tangga takkan pernah ada ketika salah satu tidak mengimbangi perhatian yang diberi pasangannya."
15. "Coba tanyakan pada dirimu, apakah pantas memberi sikap seperti itu ke istrimu sendiri?"
16. "Betapa indahnya kalau kita saling menghargai dan mengerti. Jangan saling egois dan nggak peduli."
17. "Seempuk dan senyaman apapun sebuah bantal, tidak akan mampu menggantikan tenang dan nyamannya bahu suami. Sayang, kini ku harus terbiasa dengan bantal."
18. "Perhatian adalah sesuatu yang terus menerus dibutuhkan istri dari suami. Tidak hanaya satu atau dua kali dan jarang terjadi."
19. "Pelit ke istri hanya pemikiran seorang suami yang kurang peka dan perhatian."
20. "Mungkin banyak orang yang lupa bahwa hubungan dapat bertahan lama karena senantiasa dilandasi rasa perhatian, tanggung jawab, dan saling melengkapi."
21. "Seberapa besar uang yang kamu miliki, tetap keluarga akan menjadi harta terbesar serta terpenting yang harus kamu jaga dan itu tidak berbentuk uang."
22. "Bisa jadi, orang lain memiliki pikiran yang berbeda dengan kita. Untuk itu maka jangan terlalu egois."
23. "Hidup itu harus saling berbagi, jangan egois dan maunya menang sendiri."
24. "Hidup itu harus saling bersosialisasi, jangan hanya egois, kalau mau egois, mendingan hidup di hutan saja."
25. "Seberapa mahal harga sebuah bantal, tidak akan menggantikan tenang dan nyaman bahu seorang suami."
26. "Yang egois kamu, yang selalu disalahkan aku. Yang temperamental kamu, yang selalu sabar aku."
27. "Rasanya aku sudah lelah dengan perilakumu akhir-akhir ini. Bagaimanapun aku berusaha untuk tetap mempercayaimu, namun sayang aku tak bisa menahan rasa kecewaku padamu."
28. "Jadi orang jangan cuma egois dan pengen menangnya sendiri! Coba sekali-kali kamu menjadi aku, dan ngerasain gimana menjadi posisi kaya gini."
29. "Perempuan itu lebih suka perhatian kecil tapi berkali-kali, daripada perhatian besar tapi cuma sesekali."
30. "Kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa kesempatan tak datang dua kali."
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/Creativa
31. "Jika aku memperlakukanmu seperti halnya kamu memperlakukanku, kamu pasti akan membenciku."
32. "Daripada menjelaskan apapun terhadap orang yang egois dan tidak pernah mau mengerti, mengalah serta meminta maaf kadang akan menjadi tindakan yang sangat penting."
33. "Hidup harus selalu mendengarkan lawan bicara, jangan hanya meninggikan ego dan tak mau mengalah."
34. "Ada beberapa hal yang membuatmu harus mengalah, jangan keras kepala dan egois."
35. "Kedewasaan antara kita sangatlah dibutuhkan. Untuk itu, sebaiknya jangan saling egois dan menang sendiri."
36. "Cinta itu seutuhnya bukan sebutuhnya. Cinta itu tentang memiliki dan mempertahankan bukan memiliki dan ditinggalkan."
37. "Betapa indahnya kalau kita saling menghargai dan mengerti. Jangan saling egois dan nggak peduli."
38. "Ketahuilah, suami yang baik itu tidak egois."
39. "Lidah itu sangat kecil dan ringan. Tapi bisa mengangkatmu ke derajat yang paling tinggi dan bisa menjatuhkanmu ke derajat paling rendah."
40. "Cintailah dirimu sendiri, namun jangan egois. Pahamilah orang lain namun jangan terpaksa juga."
Reporter Magang: Sekar Andini Wibisono Putri