5 Seleb dunia yang dijadikan mata kuliah di Amerika Serikat
Ingin kuliah mempelajari fenomena seleb dunia berikut ini?
Namanya juga selebriti, pasti ada saja beberapa dari mereka yang gemar membuat sensasi dan kontroversi. Popularitas yang dimiliki membuat sensasi mereka mendunia, dan mempengaruhi banyak fans. Hal ini memberikan inspirasi bagi beberapa universitas di Amerika Serikat untuk menjadikan mereka sebagai obyek penelitian. Ada 5 artis yang namanya dipakai sebagai nama mata kuliah di Amerika Serikat, seperti yang dilansir dari Click on Detroit berikut ini.
-
Siapa saja selebriti yang dikalahkan Ayu Ting Ting dalam daftar 100 wanita tercantik di dunia? Selain Bella Hadid, Ayu juga berhasil mengungguli sejumlah selebriti ternama lainnya, seperti Dilraba Dilmurat dari Tiongkok, Ana de Armas, dan idola Korea, Jisoo BLACKPINK.
-
Siapa yang dianggap sebagai wanita paling cantik di dunia menurut Top Beauty? Yoona dari SNSD mendapat gelar sebagai wanita paling cantik di dunia menurut Top Beauty.
-
Kapan Ayu Ting Ting masuk daftar 100 wanita tercantik di dunia? Baru-baru ini, berita tentangnya menjadi salah satu dari 100 wanita tercantik di dunia tahun 2024 versi International Business Times menyebar luas.
-
Apa yang membuat nama-nama kelinci betina di daftar itu menarik? Ada banyak nama lucu untuk kelinci betina yang dapat Anda pilih. Mencari rekomendasi nama lucu untuk kelinci betina? Anda dapat menemukan beberapa pilihannya dalam ulasan berikut ini.
-
Siapa pedangdut yang menempati urutan pertama dalam daftar ini? Depok boleh berbangga! Ayu Ting Ting menduduki puncak daftar dengan 56.9 juta pengikut Instagram.
-
Apa tujuan dari daftar 100 wanita tercantik di dunia tahun 2024? "100 Wajah Tercantik" adalah perayaan tahunan yang mengakui keindahan dan pesona individu dari berbagai belahan dunia.
Miley Cyrus
Skidmore College yang terletak di Saratoga Springs, New York, telah membuka kelas untuk mata kuliah "The Sociology of Miley Cyrus: Race, Class, Gender and Media," mulai musim panas tahun ini. Institut yang berfokus pada ilmu liberal arts ini berpendapat bahwa banyak sekali hal yang bisa dipelajari tentang kebudayaan pop zaman sekarang dari sosok Miley Cyrus. Perubahan citra diri dari seorang Hannah Montana yang manis ke seorang bintang pop yang 'bebas' dan sensasional dapat dilihat dari sudut pandang sosiologi, menurut Profesor Carolyn Chernoff. Profeson Chernoff sendiri adalah pencetus mata kuliah ini, dan telah menyatakan mendapatkan sambutan yang positif dari para koleganya di institut.
Beyonce
Anda bisa mempelajari seluk beluk tentang media, gender, dan ras African-American dari sosok Beyonce di Rutgers University, New Jersey. Universitas negeri ini menawarkan kelas "Politicizing Beyonce" mulai musim panas tahun ini. Berbagai pertanyaan mengenai konsumsi media akan dikupas habis dalam mata kuliah ini. Profesor Kevin Allred dari Rutgers University sendiri yang akan mengajar mata kuliah ini nanti. Menurut sang profesor, ada fenomena politik seksual yang ditampilkan oleh seorang Beyonce, yang memang menjadi contoh tepat untuk slogan 'sex sells'. Aksi panggung dan video klip yang kerap dianggap kelewat seksi akan menjadi salah satu topik yang disorot dalam mata kuliah ini.
Oprah Winfrey
Pada tahun 2001 lalu, University of Illinois pernah mengadakan kelas seminar yang berlangsung dalam satu semester saja, dengan judul mata kuliah "History 298: Oprah Winfrey--The Tycoon". Pembahasan mata kuliah ini difokuskan untuk membahas bagaimana sosok Oprah Winfrey memberikan pengaruhnya pada sejarah ekonomi dan politik orang-orang African-American di Amerika Serikat. Kelas seminar ini pun akhirnya sampai ke telinga Oprah, dan dia pun mengundang Juliet Walker, sang profesor, dan 12 mahasiswanya, untuk datang ke acara talkshownya. Seusai acara berakhir, Oprah meminta kopian dari esai yang sudah dibuat oleh para mahasiswa dan berkata, "Sepertinya mereka lebih tahu banyak tentangku, daripada aku sendiri."
Jay Z
Di Georgetown University, ada mata kuliah berjudul "Sociology of Hip-Hop — Urban Theodicy of Jay-Z". Ya, mata kuliah ini memang akan membahas bagaimana budaya hip-hop dari orang ras African-American mempengaruhi dunia, dan secara spesifik, negara-negara yang didominasi orang ras Kaukasia. Gaung kesuksesan Jay Z sebagai seorang musisi hip-hop memang begitu mendunia. Ditambah dengan adanya Beyonce, pasangan yang dinobatkan sebagai 2014 The Most Powerful Couple oleh Billboard ini tentu layak menjadi obyek penelitian para budayawan. Banyak bahasan konflik ekonomi dan sosial yang bisa digali dari lagu-lagu dan video klip Jay Z.
Lady Gaga
Tak perlu diragukan lagi, kontroversi yang dibuat Lady Gaga selalu berhasil membuat dunia tercengang dan geleng-geleng kepala. Itulah yang membuat University of South Carolina kemudian terinspirasi untuk membuat kelas khusus yang mempelajari fenomena Lady Gaga ini dari sudut pandang sosiologi, dengan judul mata kuliah "Lady Gaga and the Sociology of Fame". Mata kuliah ini akan berfokus pada pembahasan budaya pop, musik, dan ketenaran, dengan data yang diambil dari lagu, aksi panggung, dan video klip dari Lady Gaga. Profesor Mathieu Deflem, sang dosen yang sudah mengajar mata kuliah ini sejak tahun 2010 lalu, menyatakan bahwa popularitas Lady Gaga tentu tercipta karena ada kondisi sosial tertentu yang berkembang di masyarakat, dan itulah yang dipelajari oleh para mahasiswanya.
Bagaimana jika di salah satu universitas di Indonesia, diadakan mata kuliah "Wajah Ndeso, Rezeki Kutho: Pandangan Sosiologi Terhadap Tukul Arwana"?