Dimas Djay ungkap proses di balik iklan Ramayana versi qasidah
Dimas Djay adalah sutradara iklan Ramayana versi Qasidah yang sedang viral...
Tak perlu waktu lama bagi iklan Ramayana versi Qasidah yang digarap Dimas Djayadiningrat viral di dunia maya. Konsep yang unik dan hasil akhir yang terlihat kocak membuat iklan ini jadi pembicaraan di dunia maya.
Penasaran mengapa Dimas membuat iklan dengan gaya tahun '90-an nan jadul dan hasilnya gokil ini, KapanLagi.com menghubungi sutradara yang setia dengan rambut gondrongnya. Blak-blakan, Dimas mengisahkan proses pembuatan iklan yang ia kerjakan di bawah bendera reKreasi tersebut.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang dilakukan emak-emak ini sehingga menjadi viral? Emak-emak ini berhasil lolos saat melewati iring-iringan Kapolda Aceh. Aksi emak-emak saat berkendara di jalanan kerap mencuri perhatian. Terkadang aksi emak-emak ini bahkan sampai terlalu ekstrem sampai bikin geleng kepala.
"Sebenarnya kerjaan ini digarap di tengah saya ada kerjaan lain. Jadi nggak semuanya tiba-tiba viral kayak gini. Cuma kebetulan aja nih ada kerjaan yang dibilang seksi-lah, karena konsepnya belum dikerjakan orang-orang. Pas saya terima board-nya, awalnya memang temanya mau qasidah. Tapi qasidahnya diapakan itu belum tahu, belum ada (gambaran). Lagunya kayak apa juga belum ada. Klien dan agensinya sudah punya konsep seperti apa, tapi mereka ubah. Dan saat mereka ubah, kemudian mereka datang ke saya. Jadi perubahannya belum banyak," ungkap Dimas lewat sambungan telepon, Kamis, (17/5).
"Terus saya miki, wah ini pintu masuk saya nih. Sekalian aja saya bikin desain baru. Muncullah dengan konsep anak rantau. Terus dia pengin pulang ke rumah. Terus gimana caranya kalau saya mau bilang dia miskin, kayaknya jangan juga. Saya mau kasih tahu si Ramayana ini enggak perlu duit banyak nih kalau mau belanja di sini. Tapi saya kan nggak bisa bilang dia nggak punya uang. Kepepet lah jadinya dipalak preman. Premannya baik lagi mau ngembaliin. Hahaha. Memang nggak make sense, ya udah nggak apa-apa. Kalau make sense mah bukan gue yang bikin," lanjutnya.
Pada intinya, Dimas ingin menyampaikan beberapa pesan tapi dengan cara yang lebih ringan. Ia tak mau menunjukkan si tokoh utama tak punya uang atau kelas rendahan. Namun si tokoh ini mengalami hal yang tidak diinginkan, dipalak preman dan uang sisanya tinggal sedikit.
"Lu punya duit, kecelakaan, dipalak preman. Duit lu sedikit, tapi lu bisa tetap belanja. Jadi tidak menyinggung siapa-siapa. Cuma memang balutannya si qasidah ini. Kesannya kita lagi bikin klip qasidah lah," terangnya.
(kpl/rhm/phi)
(mdk/kln)