Gisela Cindy Bagikan Tips Atur Keuangan Sebelum Pindah ke Luar Negeri Agar Tak Sengsara Hidup di Negeri Orang
Gisela Cindy menceritakan pengalamannya saat meninggalkan dunia akting pada tahun 2012 untuk melanjutkan studi di Kanada.
Pindah ke luar negeri menjadi impian bagi banyak orang di Indonesia. Alasan seperti gaji yang lebih tinggi, kualitas hidup yang lebih baik, serta peluang sosial dan ekonomi yang lebih luas membuat keputusan ini semakin menggoda.
Menurut data dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI per September 2023, tercatat ada 2.276.722 warga Indonesia yang tinggal di luar negeri. Namun, untuk menetap di negara baru, diperlukan persiapan yang matang, terutama dalam hal keuangan.
- Dikenal dengan Peran Antagonis, Intip 7 Transformasi Menarik Gisela Cindy
- Menetap di Toronto, Potret Apartemen Gisela Cindy yang Ditempati Sendiri - Sederhana tapi Selalu Bersih
- Menetap di Kanada, Potret Terbaru Gisela Cindy Kini Tekuni Bisnis Baru - Tak Menyangka Banyak Diminati
- Meninggalkan Dunia Hiburan, 8 Foto Gisela Cindy Yang Sekarang Memiliki Bisnis Kecil di Kanada
Untuk membantu mereka yang ingin pindah, mantan artis cilik Gisela Cindy membagikan pengalamannya. Gisela, yang meninggalkan dunia akting pada tahun 2012 untuk melanjutkan pendidikan di Kanada, telah menetap di sana selama lebih dari sepuluh tahun.
Melalui kerjasama dengan Wise, sebuah perusahaan teknologi global, Gisela memberikan 3 tips keuangan bagi warga Indonesia yang berencana untuk pindah ke luar negeri.
Cari Tahu Biaya Hidup Negara Impian
Langkah pertama sebelum berangkat ke luar negeri yakni memahami biaya hidup di negara yang akan dituju. Hal ini mencakup segala aspek seperti biaya tempat tinggal, transportasi, makanan, dan kebutuhan lainnya.
Gisela menekankan pentingnya melakukan riset ini agar gaji atau penghasilan yang diperoleh dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Ketika saya memutuskan pindah, itu sangat spontan. Saya kurang melakukan riset mendalam tentang biaya hidup di Kanada. Beruntung, saya punya teman dari Indonesia yang membantu, dan ada agensi pendidikan internasional yang mengurus akomodasi dan proses administrasi," ungkap Gisela.
Namun, pengalaman yang dialami Gisela tidak selalu sama untuk setiap orang. Oleh karena itu, ia menyarankan agar melakukan penelitian yang menyeluruh untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai dana yang diperlukan di awal.
Dengan melakukan hal ini, seseorang dapat menghindari masalah keuangan yang mungkin muncul saat baru pindah. Memahami biaya hidup secara mendetail sangat penting untuk memastikan transisi yang lebih lancar dan nyaman saat tinggal di negara baru.
Investasi Wajib saat Pindah ke Luar Negeri
Bagi Gisela, pendidikan merupakan langkah awal yang krusial untuk mencapai karier dan kehidupan yang stabil di Kanada. Meskipun biaya pendidikan bagi mahasiswa internasional terbilang tinggi, status tersebut memberikan kesempatan untuk bekerja sambil belajar, yang pada akhirnya membantunya mendapatkan pekerjaan penuh waktu.
Proses ini juga memudahkan Gisela dalam memenuhi syarat untuk menjadi penduduk tetap melalui sistem poin Comprehensive Ranking System (CRS). Sistem ini mengevaluasi berbagai aspek, seperti tingkat pendidikan, pengalaman kerja, kemampuan bahasa, dan posisi pekerjaan.
"Semakin tinggi posisi pekerjaan dan semakin banyak pengalaman yang kita miliki, semakin besar poinnya. Saya berhasil mendapatkan permanent residence hanya dalam setahun setelah bekerja penuh waktu," ungkap Gisela.
Di samping pendidikan formal, ia menyarankan kepada calon migran untuk mempersiapkan sertifikasi atau kursus yang relevan dengan kebutuhan negara tujuan. Persiapan ini dapat mencakup pelatihan bahasa atau sertifikasi profesional yang sering kali memerlukan investasi tambahan.
Hati-Hati Saat Kirim Uang
Bagi Anda yang berencana untuk mengirim uang ke luar negeri, Gisela menekankan pentingnya untuk memperhatikan biaya transfer serta nilai tukar yang berlaku. Banyak layanan pengiriman uang konvensional mengenakan biaya yang cukup tinggi dan sering kali memberikan markup pada nilai tukar, yang dapat merugikan pengirim.
"Awalnya, keluarga saya di Indonesia sering mengirim uang menggunakan layanan tradisional. Tapi biaya transfernya mahal sekali, dan kursnya juga tidak menguntungkan. Setelah itu, saya beralih ke Wise, yang menawarkan biaya rendah dengan nilai tukar transparan," ungkapnya.
Selain itu, Gisela juga memanfaatkan fitur notifikasi nilai tukar real-time yang tersedia di aplikasi Wise. Fitur ini sangat membantunya untuk memantau dan mengoptimalkan setiap transaksi pengiriman uang, baik yang dilakukan dari dalam negeri maupun luar negeri.
Dengan adanya fitur tersebut, Gisela merasa lebih mudah dalam mengelola dan merencanakan pengiriman uang, sehingga bisa mendapatkan nilai tukar yang lebih baik. Hal ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi siapa pun yang ingin mengirim uang secara efisien dan hemat biaya.
Persiapan Paling Penting
Gisela berharap berbagi pengalamannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia yang berencana untuk pindah ke luar negeri. Ia percaya dengan persiapan keuangan yang baik, berbagai tantangan yang dihadapi di negara baru bisa lebih mudah diatasi, sehingga membuka peluang untuk meraih kesuksesan.
Pindah ke luar negeri memang menyimpan banyak peluang menarik, namun jika tidak disertai dengan persiapan yang tepat, risiko menghadapi kesulitan keuangan bisa muncul. Oleh karena itu, langkah-langkah seperti melakukan riset mengenai biaya hidup, berinvestasi dalam pendidikan, serta berhati-hati dalam melakukan transaksi keuangan sangat penting agar impian untuk menetap di negara lain dapat terwujud dengan lebih lancar.