Musisi muda harus tiru profesionalitas Murry Koes Plus
Kehilangan besar bagi dunia musik Indonesia karena meninggalnya musisi senior yang telah mewarnai perjalanan industri musik sampai saat ini.
Drummer grup band legendaris Koes Plus, Murry meninggal dunia pada Sabtu, 1 Februari 2014. Ini merupakan kehilangan besar bagi dunia musik Indonesia karena meninggalnya musisi senior yang telah mewarnai perjalanan industri musik sampai saat ini.
Bens Leo sebagai pengamat musik yang memiliki kedekatan dengan Koes Plus, mengatakan bahwa selayaknya generasi muda musisi Indonesia selalu mengambil pelajaran dari para seniornya. Salah satunya adalah masalah profesionalitas.
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Kapan Danny Kosasih meninggal dunia? Ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, pada Kamis malam (5/9/2024) WIB.
-
Kapan Kiai Mahrus Aly meninggal dunia? Delapan hari setelah dirawat di RS dr Soetomo Surabaya, yakni pada 26 Mei 1985, Kiai Mahrus mengembuskan napas terakhirnya.
-
Kapan Selat Muria mengalami penyusutan? Salah satu periode penyusutan terjadi pada awal abad ke-13.
-
Kapan Soe Hok Gie meninggal dunia? Detik-detik meninggalnya Soe Hok Gie terjadi pada tanggal 16 Desember 1969 di Gunung Semeru, Jawa Timur.
-
Kapan Dono Warkop DKI meninggal dunia? Tepat pada tanggal 30 Desember 2001, Dono Warkop meninggal dunia.
"Saya ingat sekali tahun 2003, bikin Jakarta Fair, undang Koes Plus. Saat itu Murry bilang ke saya, gak bisa main karena sakit hernia. Waktu itu emang sedang sakit dan gak mampu main," kata Bens kepada wartawan (1/2).
Namun, saat itu Bens mengatakan bahwa Koes Plus tanpa Murry bukanlah Koes Plus. Karena semenjak Murry masuk, nama Koes Bersaudara berubah menjadi Koes Plus. Akhirnya Murry pun tergiat untuk datang.
"Dia main dua lagu. Karena dia merasa sudah dikontrak bersama Koes Plus. Profesionalisme harus ditunjukkan, main di depan penggemar. Meski sebenarnya maksain, tapi bisa bikin bangga, karena formasi lengkap," lanjutnya.
"Saat itu Murry hanya main dua lagu karena sakitnya tersebut. Dia pamit, dan sisa 10 lagu dilanjutkan oleh anaknya," imbuh Bens.
Itulah kebanggaan yang dirasakan oleh Bens Leo terhadap Murry dan musisi senior. Berbeda dengan musisi saat ini yang terkesan manja setelah namanya sedikit dikenal.
"Seringkali cuman masuk angin aja, gak dateng. Namun Murry tidak demikian. Dia bisa menghargai penyelenggara dan juga penggemarnya yang menantikan penampilan. Ini patut dicontoh, dimana dalam sebuah pertunjukan besar, tentu penggemar inginkan personil lengkap," tandas Bens.
(kpl/ato/faj)
(mdk/kln)