Potret Ardhito Pramono Ngaku Belum Move One dari Jeanneta Sanfadelia, Sering Nangis saat Mandi Pagi
Ardhito Pramono menyatakan bahwa ia masih kesulitan untuk melupakan mantan istrinya.
Penyanyi Ardhito Pramono mengungkapkan bahwa dirinya masih belum bisa melupakan mantan istrinya, Jeanneta Sanfadelia, meskipun mereka telah bercerai dua tahun yang lalu. Sosok Jeanneta masih melekat dari hatinya. Maka tak heran jika move on dari mantan istrinya merupakan hal sulit bagi Ardhito.
Menurut Ardhito, mantan istri tersebut tetap memiliki peran penting dalam perjalanan karier musiknya. "Sudah dua tahun lah. Dan itu jadi sumber inspirasi gua," ucap Ardhito saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Selasa (19/11/2024).
- Potret Terbaru Budisatrio Djiwandono bareng Istri Cantiknya, Tampil Mesra dan Romantis
- Potret Dhabitannisa Auni Istri Nino RAN yang Tak Pernah Tersorot, Kini Sedang Bulan Madu di Jepang
- Ganteng dan Gagah, Potret Budi Djiwandono Keponakan Prabowo Berseragam Loreng dan Baret Merah
- Potret Jenderal Maruli Simanjuntak 'Adu' Otot dengan Putrinya, Posenya jadi Sorotan
Karya Terbaru
Dalam karya terbarunya yang berjudul Muda Mudi Jakarta, Ardhito menyampaikan bahwa banyak lirik dalam lagu tersebut berasal dari pengalaman serta emosinya selama menjalani hubungan. Ia mengungkapkan bahwa lagu ini sarat dengan nuansa galau yang tak terpisahkan dari cerita hidupnya.
Ardhito juga menjelaskan, "Di lagu Muda Mudi Jakarta ada lirik galau, 'Kita Akan Pergi ke Taman Kota lihat senyum manisnya akankah kita. Ya tetap ada harapan'," yang menunjukkan harapan meski dalam suasana hati yang gelisah. Melalui lirik ini, ia ingin menggambarkan perasaan yang kompleks dalam cinta yang dialaminya.
Kegiatan Kreatif Para Seniman
Ardhito, seorang musisi, mengungkapkan bahwa ia cenderung menciptakan karya saat merasakan emosi yang mendalam. Ia menyatakan bahwa dua keadaan yang paling memotivasi untuk menulis lagu adalah ketika merasakan cinta atau saat mengalami patah hati.
Menurutnya, "Kita seniman, cuma dua momen bisa berkarya, lagi jatuh cinta atau patah hati. Kalau lagi baik-baik, aja kayaknya gak perlu rilis lagu deh." Dengan kata lain, kondisi emosional yang intens menjadi pemicu utama bagi Ardhito untuk mengekspresikan dirinya melalui musik.
Menangis saat Mandi Pagi
Ardhito mengungkapkan bahwa kegundahan dan keresahan yang dialaminya menjadi pendorong utama bagi kreativitasnya. Ia merasakan bahwa saat hatinya dipenuhi dengan kegelisahan, proses menciptakan karya baru menjadi lebih mudah dan hasilnya terasa lebih hidup serta bermakna.
"Betul. Kayak lebih produktif kalau keresahan dan kegundahan hati gua jadi karya," katanya. Dalam kesempatan yang sama, Ardhito juga bercanda tentang kesedihannya pasca perceraian dari mantan istrinya. "Ahaha nangisnya kalau mandi pagi-pagi," ujarnya sambil tertawa.