Potret Rumah Masa Kecil Mendiang Marissa Haque, Sederhana tapi Luas dan Penuh Kenangan Manis
Soraya Haque teringat akan rumah tempat ia dibesarkan ketika mendiang Marissa Haque datang berkunjung.
Soraya Haque mengenang momen ketika mendiang Marissa Haque mengunjungi rumah masa kecil mereka yang terletak di Kecamatan Plaju, Palembang. Dalam kesempatan tersebut, mereka berbagi cerita dan kenangan indah yang tersimpan di tempat itu, yang selalu menjadi bagian penting dalam hidup mereka.
Soraya mengungkapkan betapa berharganya kenangan tersebut dan bagaimana rumah itu menyimpan banyak cerita masa kecil mereka. Kunjungan itu menjadi momen yang tak terlupakan, di mana mereka bisa merasakan kembali suasana nostalgia yang penuh kasih.
- 8 Potret Rumah Mendiang Marissa Haque, Asri dan Penuh Kenangan di Lahan 2000 Meter Persegi dengan Perpustakaan Pribadi
- Seluas 2.000 Meter, Potret Rumah Mewah Marissa Haque yang Super Nyaman Dilengkapi Kolam Renang
- Potret Kenangan Marissa Haque dan Kedua Anaknya, Penuh Kehangatan
- 8 Potret Marissa Haque yang Sudah Singgung Kematian 2 Pekan Sebelum Meninggal, Keinginan Wafat dengan Tenang Akhirnya Terwujud
Rumah Masa Kecil
Dalam video tersebut, Marissa Haque mengungkapkan bahwa pada saat itu hanya ada dirinya dan suaminya. Mereka berdua merasakan momen spesial tersebut, sementara si bungsu, Shahnaz Haque, belum lahir. Marissa juga berbagi tentang pengalaman berharga yang mereka lalui sebagai pasangan sebelum kehadiran anak ketiga mereka.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya setiap fase dalam kehidupan berkeluarga. Kehadiran Shahnaz Haque tentunya membawa kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Marissa menekankan bahwa setiap anak memiliki perannya masing-masing dalam keluarga.
Penuh Kenangan
Banyak kenangan indah dari masa kecil yang tersimpan di kompleks Pertamina, salah satunya adalah tempat di mana ari-ari Soraya ditanam di teras rumah. Momen-momen tersebut menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup dan selalu membangkitkan rasa nostalgia setiap kali diingat.
Di kompleks tersebut, banyak aktivitas yang dilakukan bersama teman-teman, seperti bermain di halaman atau berkumpul di sekitar taman. Kenangan-kenangan ini menjadi saksi bisu dari kebahagiaan dan keceriaan masa kecil yang tak terlupakan. Selain itu, tempat tersebut juga menyimpan berbagai cerita yang menggambarkan kehangatan keluarga dan persahabatan yang terjalin.
Kisah Mistis
Marissa Haque mengungkapkan bahwa ia pernah melihat sosok yang tidak terlihat oleh mata manusia di rumahnya, yang menjadi salah satu pengalaman unik yang ia ingat dari masa kecilnya. Pengalaman tersebut memberikan kesan mendalam dan menjadi bagian dari kenangan yang tak terlupakan dalam hidupnya.
Menurut Marissa, kejadian tersebut bukan hanya sekadar cerita, melainkan sesuatu yang benar-benar ia alami. Hal ini menunjukkan bahwa ada banyak hal di dunia ini yang mungkin tidak bisa dijelaskan dengan logika, tetapi tetap meninggalkan jejak dalam ingatan seseorang.
Ayunan
Dulu, ayah mereka pernah memasang ayunan dari tali yang digantungkan di antara dua pohon di halaman rumah yang cukup luas. Ayunan tersebut menjadi tempat bermain yang menyenangkan bagi mereka, menciptakan banyak kenangan indah di masa kecil. Setiap kali mereka bermain di ayunan, suara tawa dan keceriaan mengisi udara, membuat suasana semakin hidup.
Ayunan itu bukan hanya sekadar permainan, tetapi juga simbol kebersamaan dan kasih sayang yang mereka rasakan sebagai keluarga. Dengan adanya ayunan tersebut, mereka bisa merasakan kebebasan dan keceriaan saat meluncur tinggi ke udara.
Kondisi Memprihatinkan
Ketika Marissa Haque kembali mengunjungi rumah masa kecilnya, ia mendapati bahwa kondisi rumah tersebut sangat memprihatinkan. Rumah yang dulunya penuh kenangan indah kini terlihat tidak terawat dan seakan terlupakan oleh waktu. Kenangan-kenangan manis dari masa kecilnya seolah mengingatkan betapa berartinya tempat itu baginya, meskipun sekarang tampak suram.
Momen itu membuatnya merenungkan betapa cepatnya waktu berlalu dan bagaimana hal-hal yang kita cintai bisa berubah seiring berjalannya waktu. Marissa merasa sedih melihat rumah yang pernah menjadi saksi bisu perjalanan hidupnya kini dalam keadaan yang sangat tidak baik.