Potret Ikang Fawzi Setelah Kepergian Marissa Haque Untuk Selamanya, Melamun dan Mengaji Sendiri
Ikang Fawzi merasakan duka yang sangat mendalam setelah Marissa Haque meninggal dunia.
Sering Foto Istri
Ikang Fawzi tampak asyik mengabadikan momen berharga bersama istrinya saat liburan. Senyuman dan kebahagiaan mereka terlukis dalam setiap jepretan. Namun, takdir berkata lain, momen indah itu kini menjadi kenangan yang tak terlupakan, sebelum ia harus merelakannya untuk selamanya.
Selama ini, Ikang dan Marissa memang dikenal sebagai pasangan harmonis. Ikang tak pernah sungkan menunjukan rasa cintanya yang begitu besar kepada Marissa baik di depan umum. Ia dikenal sebagai sosok suami dan ayah idaman.
Mengaji di Kamar
Di malam-malam berikutnya, Ikang Fawzi tampak merenung sendirian di tengah kegelapan, hanya disinari oleh lampu baca yang temaram. Dalam keheningan itu, mungkin ia tengah meresapi ayat-ayat Al-Qur'an, mengirimkan doa-doa tulus yang terlantun dari hatinya. Suasana yang tenang ini seolah menjadi momen refleksi yang mendalam bagi dirinya.
Ikang benar-benar merasakan kehilangan yang sangat besar usai Marissa Haque meninggal dunia. Separuh jiwanya serasa hilang. Meski begitu, Ikang tentu saja selalu berusaha untuk ikhlas.
Melamun
Di sudut teras rumah, sosok Ikang Fawzi terlihat duduk merenung sendirian. Dengan tatapan kosong, ia seolah tenggelam dalam lamunan yang dalam, membiarkan pikiran dan perasaannya melayang jauh. Suasana tenang di sekitarnya seolah menjadi saksi bisu dari perjalanan pikirannya yang penuh makna.
Dalam momen yang penuh duka, Ikang Fawzi tampak tak berdaya saat mengantarkan jenazah sang istri tercinta. Air mata tak bisa ditahan, menggambarkan betapa dalamnya rasa kehilangan yang dirasakannya. Kehilangan orang yang dicintai adalah sebuah perjalanan yang sulit, dan saat itu, semua beban seolah menyatu dalam kesedihan yang mendalam.
Penuh Kenangan Indah
Marissa Haque adalah sosok yang tak tergantikan dalam keluarga. Setiap momen kebersamaan, seperti foto ini, akan selalu terpatri dalam ingatan Ikang Fawzi dan anak-anak mereka. Kenangan indah ini menjadi bukti cinta dan kebahagiaan yang menyatukan mereka sebagai sebuah keluarga.
Dalam momen haru yang penuh kenangan, Ikang Fawzi melangkahkan kaki ke makam sang istri tercinta setelah kepergiannya. Dengan kacamata hitam yang melindungi matanya dari sinar matahari, ia berusaha menyembunyikan kepedihan yang mendalam.