Rachel Vennya Hadapi Berbagai Tantangan di Film Hutang Nyawa, Tapi Justru Jadi Ketagihan Akting
Hutang Nyawa merupakan film horor perdana yang dibintangi oleh Rachel Vennya.
Rachel Vennya berbagi cerita menarik mengenai pengalamannya saat terlibat dalam film horor Hutang Nyawa, yang merupakan debutnya di dunia genre horor.
Dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Kuningan, Jakarta pada hari Senin, 9 Desember lalu, Rachel menjelaskan berbagai tantangan baru yang harus dihadapinya, yang membuatnya keluar dari zona nyaman.
- 5 Tampilan Menawan Rachel Vennya dalam Balutan Kebaya Hitam Transparan di Gala Premiere Film Hutang Nyawa
- Rachel Venya Tampil Menawan Kenakan Kebaya Hitam Transparan saat Gala Premiere Film 'Hutang Nyawa'
- Wanita Ahli Neraka, Film Horor yang Bikin Merinding Bercerita Tentang Ketangguhan Wanita Melawan Kebatilan
- Rachel Vennya Nangis Terharu, 8 Foto Hari Pertama Xabiru Masuk SD
Salah satu tantangan terberat yang dihadapi adalah memerankan karakter yang terlibat dalam ritual kesurupan. Ia mengakui bahwa awalnya ia mengalami kesulitan dalam melaksanakan adegan tersebut.
"Aku lumayan pressured, tapi senang karena bisa explore hal baru. Belum pernah nyoba kayak gitu sebelumnya," ungkapnya.
Selain itu, sebagai seorang ibu dari Xabiru Al-Hakim, Rachel juga harus beradaptasi dengan penggunaan sling yang dikenakannya serta jadwal syuting yang padat, yang berlangsung dari malam hingga pagi hari.
"Tantangannya karena ini pertama aku di horor, baru pertama kali ngerasain syuting dimulai dari jam 6 sore sampai jam 5 pagi, baru istirahat. Kayak kebalik jam tidurnya. Itu baru pertama kali ngerasain. Pertama kali ngerasain pake sling. Jadi, sangat menyenangkan," tambahnya.
Pengalaman ini memberikan warna baru dalam karier aktingnya dan menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai situasi yang menantang.
Film Horor
Dalam pengalaman pertamanya berperan sebagai karakter di film horor, Rachel harus mempersiapkan diri dengan baik untuk memerankan sosok yang kesurupan. Proses ini menuntutnya untuk belajar banyak, mengingat tantangan tersebut cukup berat. Ia secara aktif berdiskusi dengan sutradara, Billy Christian, mengenai setiap adegan yang akan dia mainkan.
"Jadi aku sering konsultasi sama kak Billy ini kayak gimana, karena kan aku belum pernah kesurupan ya, jangan sampai juga sih. Jadi aku tuh pengen tahu kayak gimana sih kesurupan yang bener-bener meyakinkan dan yang memang aneh yang nggak jelas gitu lah," ujarnya.
Melalui diskusi tersebut, Rachel berharap bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana menggambarkan karakter tersebut dengan tepat.
Rachel menyadari bahwa perannya ini memerlukan pendekatan yang berbeda dan mendalam. Ia ingin memastikan bahwa penampilannya dapat meyakinkan penonton dan tidak terkesan dibuat-buat. Oleh karena itu, komunikasi yang baik dengan Billy menjadi sangat penting baginya.
"Jadi aku sering konsultasi sama kak Billy ini kayak gimana, karena kan aku belum pernah kesurupan ya, jangan sampai juga sih. Jadi aku tuh pengen tahu kayak gimana sih kesurupan yang bener-bener meyakinkan dan yang memang aneh yang nggak jelas gitu lah," ujarnya.
Dengan persiapan yang matang, Rachel berharap bisa memberikan penampilan yang memukau dan sesuai harapan di film tersebut.
Karakter
Dalam rangka memerankan karakter yang mengalami kesurupan di film yang dijadwalkan tayang pada 12 Desember 2024 di seluruh bioskop di Indonesia, Rachel mengungkapkan bahwa ia telah menjalani latihan olah rasa dan tubuh secara intensif sebelum proses syuting dimulai.
"Jadi aku berusaha untuk belajar di olah rasa, olah tubuh juga. Jadi itulah PR-PR yang dikasih ke aku, untuk orang yang baru itu sebenarnya hal itu lumayan pressure ya buat aku, cuman aku senang sih aku dikelilingi sama kakak semua yang baik-baik," katanya.
Rachel menekankan pentingnya persiapan yang matang agar dapat memberikan penampilan yang meyakinkan kepada penonton. Ia merasa bahwa tantangan yang ia hadapi sebagai pendatang baru dalam dunia akting merupakan sebuah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Dengan dukungan dari rekan-rekannya yang lebih berpengalaman, Rachel percaya bahwa ia dapat mengatasi tekanan dan memberikan performa yang memuaskan. Keterlibatan dalam proyek ini menjadi langkah penting dalam karier aktingnya, dan ia berharap dapat mengeksplorasi lebih banyak karakter di masa depan.
Jam Syuting
Selain menghadapi jam syuting yang berlangsung dari pukul 6 sore hingga 5 pagi, Rachel Vennya juga harus menghadapi tantangan lain yang datang dari lokasi pabrik yang digunakan. Meskipun ia mengaku tidak merasa takut terhadap hantu, tempat tersebut tetap memberikan kesulitan tersendiri baginya.
“Pertama kali ada di tempat-tempat yang ternyata juga sebenarnya horor, serem sih tapi menyenangkan,” ungkapnya.
Selebgram ini pun mengajak para sutradara di Indonesia untuk kembali memintanya berperan dalam film-film lokal. Pengalaman positif yang didapatnya dari perannya dalam film Hutang Nyawa membuat Rachel merasa ketagihan untuk terjun lebih dalam ke dunia akting.